Sopir Honda City korban penembakan polisi dioperasi angkat proyektil
Operasi berjalan lancar, dokter berhasil mengeluarkan satu butir peluru dari rongga perut. Saat ini korban Diki dirawat di ruang ICU untuk proses pemulihan.
Setelah menjalani operasi pengangkatan proyektil di tubuhnya, sopir mobil Honda City yang diberondong peluru polisi, Diki (30) masuk ruang ICU untuk proses pemulihan. Tim bedah menemukan sebutir peluru dari rongga perutnya.
Dokter bedah RS Sobirin Lubuk Linggau, dr Sobirin mengatakan, operasi besar terhadap pasien dilakukan kemarin sore oleh dua dokter bedah. Pembedahan digelar selama dua jam.
"Operasi sukses, kita mengangkat satu butir peluru dari operasi," ungkap Hazairin, Kamis (20/4).
Dijelaskannya, peluru tersebut didapatkan dalam rongga perut pasien. Peluru masuk dari bagian belakang hingga masuk ke dalam.
"Terpaksa kita lakukan operasi besar, karena peluru ada di dalam rongga perut," ujarnya.
Usai operasi, pasien kini dirawat di ICU untuk beberapa hari ke depan. Kondisinya terus dipantau karena pasien rawan mengalami gangguan lambung.
"Gangguannya lambung saja, kita lihat perkembangan nanti. Tapi pasien dalam keadaan sadar," katanya.
Dia menambahkan, dua pasien lain Novianti (30) dan bibinya Dewi (35) telah dirujuk ke RS Bhayangkara Polda Sumsel di Palembang untuk bedah tulang di lengan. Sebab RS Sobirin belum memiliki alat medis yang menunjang.
"Tadi malam sudah dirujuk, tidak memungkinkan operasi di sini," pungkasnya.
-
Kenapa polisi menduga keluarga itu bunuh diri? Mereka tidak ditemukan unsur kekerasan di lokasi kejadian. "Kalau melihat kondisi rumah, rumah hanya satu pintu ke depan. Di belakang ada jendela, tetapi tidak ada kerusakan sama sekali. Pintu juga tidak rusak, barang-barang dalam kamar masih tersusun rapi," jelas AKP Gandha Syah Hidayat di lokasi kejadian, Selasa (12/12).
-
Mengapa polisi mengancam akan menjerat keluarga para pelaku? Polisi mengancam keluarga dapat dijerat Pasal 221 KUHP karena dianggap menyembunyikan atau penghalang pelaku kejahatan.
-
Apa yang membuat polisi curiga dengan tali yang dipakai mengikat satu keluarga? "DNA yang ada di tali ya, yang ditemukan di TKP (tempat kejadian perkara). Satu melekat pada korban dan satu masih satunya terlepas dari korban. Itu yang kami lakukan pemeriksa intinya itu," ucapnya, Senin (18/3).
-
Bagaimana polisi menangani dua pria yang bertengkar di acara hajatan tersebut? Demi mengembalikan kesadaran para pelaku, polisi pun melakukan tindakan. Keduanya diguyur air kolam yang berlokasi di kantor setempat.
-
Apa yang dilakukan polisi kepada pemuda itu? Saat mereka berdua keluar tol, pemuda tersebut langsung diajak makan oleh anggota Polri yang tidak diketahui namanya itu. Pasalnya, pemuda tersebut belum makan dan masih harus melakukan perjalanan yang cukup panjang.“Ayo nanti keluar tol kita makan dulu, ya. Kita sarapan dulu, ya,” kata Polisi. Sesampainya di tempat makan, pemuda tersebut pun manghabiskan makanannya dengan lahap. Ia mengaku sudah kehabisan energi untuk berjalan kaki. Setelah makan, Polisi tersebut memberikan sejumlah uang dan sembako kepada pemuda itu untuk ongkos naik kendaraan umum dan bekal selama di rumah.“Buat bekal, buat ongkos ini, ya, cukup ya. Ini sembako buat bawa balik. Hati-hati di jalan, ya
-
Apa yang terjadi dengan mobil yang sedang melintas di Kembangan? Sebelum sebelumnya, konvoi remaja yang mengendarai sepeda motor sambil menyalakan petasan di Kembangan, Jakarta Barat atau dikenal dengan pintu keluar tol Kembangan menyebabkan satu mobil terbakar.
Baca juga:
DPR sebut penembakan di Lubuklinggau aksi brutal & abuse of power
Olah TKP penembakan, Brigadir K ditarik dari Mapolres Lubuk Linggau
Sebelum razia, Brigadir K ikut briefing di kantor polisi
Bocah korban penembakan: dor, dor, kepalaku luka karena polisi
Rintihan bocah Genta kenang mobilnya diberondong tembakan polisi