Suami kerja, buruh di Tangerang peringati May Day bawa anak
Para buruh sempat menggelar teaterikal di mana para buruh wanita ini kerap diperlakukan semena-mena oleh perusahaan.
Puluhan buruh wanita yang tergabung dalam Gabungan Serikat Buruh Independen (GBSI) Tangerang menggelar unjuk rasa memperingati Hari Buruh Internasional atau Mayday, Minggu (1/5). Para wanita ini terlihat berdemo sambil membawa anak-anak mereka yang masih kecil.
Aski dimulai sejak pukul 07.00 WIB. Para buruh berkumpul di Lapangan Ahmad Yani, Kota Tangerang. Kemudian melakukan long march ke tugu Akhlakul Karimah di Jalan Veteran.
Dalam aksi tersebut mereka juga sempat menggelar teaterikal di mana para buruh wanita ini kerap diperlakukan semena-mena oleh pihak perusahaan, seperti dilarang ke toilet dan dilarang beribadah saat sedang bekerja.
Salah satu buruh Iin, mengatakan, meski harus berdemo memperjuangkan haknya, dia tetap tak lepas dari tanggung jawab mengasuh anaknya yang berumur lima tahun. Karena itu dia membawanya sambil berdemo.
"Suami juga sedang kerja. Jadi nggak ada yang jaga. Kalau ditinggal nanti rewel, karena itu saya bawa," kata Iin.
Apalagi semenjak dirinya di PHK sepihak oleh perusahaan tanpa pesangon sejak empat tahun lalu, dirinya terus berjuang menggelar aksi agar haknya dibayar. "Kalau punya biaya buat pengasuh, anak pasti saya tinggal di rumah," tandasnya.
Ketua GBSI Kota Tangerang Kokom Komalawati mengatakan, aksi May Day kali ini di antaranya memprotes keijakan paket ekonomi Jokowi dari jilid I-XI yang hanya berpihak kepada pemilik modal. Salah satunya terkait PP 78/2015 di mana upah buruh dibatasi kenaikannya hanya 11,5 persen.
"Kebijakan pemerintah pusat tersebut tentu berdampak pada daerah. Efek dari kebijkaan yang tidak pro buruh ini juga dirasakan di Kota Tangerang," tandasnya.
Karena itu pihaknya menuntut agar paket kebijakan ekonomi Jokowi I-XI yang menyengsarakan buruh agar dihapus. Hentikan politik upah murah dan perampasan upah dengan mencabut PP 78/2015. Menolak kenaikan iuran BPJS serta berikan pelayanan bermutu dan layak. "Hapus juga outsourchig dan sistem kerja kontrak jangka pendek," tukas Kokom.
Baca juga:
Buruh geruduk gedung gubernur, Soekarwo pergi umroh
Intip jalur khusus buruh Palestina yang bekerja di Negara Zionis
Mahasiswa IISIP dipukulin buruh saat aksi demo di depan Istana
May Day, ini 3 tuntutan buruh Pelabuhan Indonesia
Tagih janji Gubernur Soekarwo, buruh kepung gedung DPRD Jawa Timur
Peringatan May Day, ribuan buruh sesakan jalanan protokol Jakarta
Bupati Dedi sesumbar nasib buruh di Purwakarta sudah sejahtera
-
Apa makna di balik perayaan Hari Buruh atau May Day? Hari Buruh atau May Day diperingati setiap tanggal 1 Mei di seluruh dunia. Momen tersebut dapat menjadi wujud apresiasi untuk perjuangan kaum buruh di berbagai negara. Hari Buruh atau May Day juga menjadi simbol perjuangan untuk demokrasi, kemerdekaan dan persamaan di seluruh dunia.
-
Dimana peringatan May Day pertama di Indonesia dan Asia diadakan? Peringatan May Day pertama di Indonesia dan Asia dimulai dari Surabaya lewat Serikat Buruh Kung Tang Hwe Koan.
-
Siapa pelopor aksi May Day pertama di Indonesia dan Asia? Mengenal Serikat Buruh Kung Tang Hwe Koan, Pelopor Aksi May Day Pertama di Indonesia dan Asia Pada 1884 sekelompok buruh di Amerika serikat merasakan kondisi kerja yang tak menguntungkan.
-
Dimana demo buruh terjadi? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Kapan peringatan May Day pertama di Indonesia dan Asia dimulai? Peringatan May Day pertama di Indonesia dan Asia dimulai dari Surabaya lewat Serikat Buruh Kung Tang Hwe Koan.
-
Apa yang di tuntut oleh para buruh dalam demonstrasi pada tanggal 1 Mei 1886? Tanggal 1 Mei 1886, Serikat Pekerja di Amerika demonstrasi besar-besaran menuntut 8 jam kerja setiap hari serta kenaikan upah layak.