Suara Benturan ke Tembok dan Pukulan Kursi Iringi Embusan Napas Terakhir Sutrisno
Beredar informasi jika penyebab penganiayaan ini dilatarbelakangi persoalan keluarga.
Pelaku diduga anak perempuan kandung korban.
Suara Benturan ke Tembok dan Pukulan Kursi Iringi Embusan Napas Terakhir Sutrisno
Seorang anak perempuan berinisial SNA diduga tega menganiaya ayah kandungnya sendiri bernama Sutrisno hingga tewas.
Mirisnya, penganiayaan berujung kematian tersebut justru dilakukan di dalam rumah korban.
- Curang Saat Tes CPNS, Satu Peserta Ketahuan Pakai Joki Gara-Gara Terlalu Pintar
- Kata Baku Adalah? Ketahui Pengertian dan Contoh Kata Selengkapnya
- Contoh Surat Pemberitahuan Kegiatan untuk Lomba yang Benar dan Sesuai Ketentuan
- Pesan Suara Bocor, Siswa SMP di Banjar Diduga Ancam Bunuh Guru Gara-Gara Tidak Terima Ditegur
Peristiwa tersebut terjadi di rumah yang terletak di Kelurahan Wates, Gang Melati, nomor 15 , RT 02, RW 03, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto.
Kapolsek Magersari Kompol Roy Aquary mengatakan, insiden tersebut diketahui sekitar pukul 14.00 WIB. Sebelum kejadian, antara pelaku dan korban disebut sempat terlibat adu mulut disamping hingga masuk ke dalam rumah. Ketika di ruang tamu, pelaku diduga memukul korban dengan kursi plastik.
"Pelaku memukul bapak kandungnya dengan kursi plastik warna biru. Kemudian sempat terjatuh. Diduga kepala korban membentur meja atau tembok," katanya, Kamis (30/11).
Namun, ia belum bisa memastikan pelaku memukulkan kursi berapa kali ke tubuh korban. Ia menjelaskan, korban ditemukan tewas di dalam kamar.
"Pelaku adalah anak kandung korban. Sudah kita amankan," tegasnya.
Ia menyatakan, pelaku telah dibawa ke kantor Satreskrim Polres Mojokerto Kota untuk dimintai kerangan lebih lanjut. Sementara, jenazah korban dibawa ke RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto.
Beredar informasi jika penyebab penganiayaan ini dilatarbelakangi persoalan keluarga. Namun, Roy belum bisa memastikan.
"Motif belum, nanti diketahui dari pelaku. (persolan rumah tangga) Itu masih kita dalami, karena informasinya simpang siur," tegasnya.