Sudah dirazia, dibina & diajari shalat, PSK malah melacur lagi
W sudah tiga kali kena razia dan dibawa ke panti. Namun begitu beratnya dia meninggalkan dunia malam ini.
Banyak PSK yang telah dibina tapi akhirnya kembali lagi ke dunia hitam. Faktor ekonomi dan stigma negatif masyarakat menjadi faktor paling besar yang membuat mereka urung bertobat.
Mau tobat tapi tidak jadi. Begitulah yang terjadi pada seorang mantan PSK berinisial W (39). Setelah dijaring Dinas Sosial dan dibina di Panti Sosial Bina Karya Wanita (PSBKW), W kembali lagi menjajakan tubuhnya.
Alasannya adalah kebutuhan ekonomi yang mendesak. Rupanya W merasa hasil pembinaan dari PSBKW tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.
"Saya dulu di panti ini ikut keterampilan salon. Sudah dibina enam bulan. Diajarin sholat, dengerin ceramah, ikut keterampilan salon buat modal. Tapi kan salon itu butuh sertifikat, saya kesulitan di situ," tutur W.
Kini, untuk ketiga kalinya W dijaring dan dibina lagi di PSBKW Harapan Mulya Kembangan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Saat ditanya kenapa bisa masuk lagi, dia berdalih, ketika terkena penertiban dirinya sedang jalan kaki menuju rumahnya sekitar jam 10 malam. Padalah petugas penertiban, tidak pernah melakukan operasi ketika jam 10 malam. Operasi yang dilakukan selalu di atas jam 11 malam sampai pagi.
Kepala PSBKW Harapan Mulya Helmiaty Bakrie membenarkan bahwa memang ada beberapa PSK yang kembali ke dunia prostitusi meski sudah dibina. Ada banyak faktor yang membuat para PSK urung bertobat. Faktor utama adalah karena ekonomi. Untuk itu PSBKW sedang berusaha memaksimalkan pembinaan agar para PSK bisa hidup mandiri dengan usaha yang halal.
"Kita terus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak agar pembinaan yang dilakukan benar-benar bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka kelak," kata Helmiaty.
Tidak hanya permasalahan ekonomi, lanjut Helmy, permasalahan stigma negatif yang diberikan oleh masyarakat kepada WTS, menjadikan mereka terjun kembali. Karena ketika mereka kembali ke lingkungan tempat tinggal mereka dahulu, masyarakat melebeli mereka negatif.
"Kita juga sedang mengusahakan untuk kerjasama dengan Dinas Perumahan. Agar mereka ini diberikan tempat tinggal di rumah susun. Sehingga mereka punya lingkungan baru. Di samping rumah susun bisa membantu perekonomian mereka, karena harga sewa yang murah," kata Helmi.
Upaya itu, tutur Helmi, merupakan upaya lanjutan terhadap apa yang selama ini ia lakukan di PSBKW Harapan Mulya. Namun, menurutnya, upaya-upaya sebelumnya pun sudah memperlihatkan hasil yang signifikan. Banyak WBS yang telah dibina berhasil di dunia usaha dan kembali hidup normal.
"Yang kembali menjadi WTS setelah dibina itu hanya sekian persen. Tapi kebanyakan mereka tidak kembali. Nah, kami berusaha semaksimal mungkin menjawab permasalahan-permasalahan itu. Untuk menekan jumlah mereka yang kembali. Namun memang pada akhirnya, itu semua tergantung individu mereka sendiri," tutup Helmi.
Baca juga:
Bali rasa Banyuwangi di pelacuran kelas teri
Potret suram pelacuran kelas teri di Bali
Turis Arab kerap lecehkan wanita pelayan di Bali
Bau lendir di Legian, dari Viagra hingga PSK
'Obral' pelacur lokal di Legian
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Apa yang terjadi pada pemobil wanita di Jakarta Selatan? Sebuah video memperlihatkan seorang wanita dibuntuti oleh rombongan begal. Kejadian tersebut terjadi di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.Wanita berkerudung yang baru saja keluar dari minimarket diikuti oleh pemotor yang berusaha untuk menghentikan mobilnya.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.