Tak diberi uang Rp 20 ribu, siswa SMP di Muratara gantung diri
Diduga kesal tak diberi uang Rp 20 ribu oleh ibunya, seorang siswa SMP Bingin Teluk, Kecamatan Rawas Ilir, Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, inisial AF (13) nekat gantung diri. Ironisnya, alat yang digunakan untuk mengakhiri hidupnya dengan dasi seragam sekolah.
Diduga kesal tak diberi uang Rp 20 ribu oleh ibunya, seorang siswa SMP Bingin Teluk, Kecamatan Rawas Ilir, Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, inisial AF (13) nekat gantung diri. Ironisnya, alat yang digunakan untuk mengakhiri hidupnya dengan dasi seragam sekolah.
Jasad korban ditemukan tergantung di pohon tak jauh dari rumahnya di Kampung V, Desa Beringin Makmur I, Kecamatan Rawas Ilir, Muratara, Rabu (31/1) pukul 10.00 WIB. Kejadian itu sontak membuat warga heboh dan histeris.
-
Apa yang terjadi pada warga Musi Rawas? Banjir memaksa warga Musi Rawas beraktivitas di atap rumah
-
Kapan Rusunawa Marunda ditinggal penghuninya? Rusunawa Marunda sudah terbengkalai dan tidak berpenghuni lagi sejak September 2023.
-
Siapa Briptu Mustakim? Briptu Mustakim adalah seorang polisi yang berhasil menarik perhatian banyak orang berkat penampilannya yang menawan. Banyak yang berkata bahwa ia mirip dengan beberapa aktor ternama seperti Ali Syakieb dan Herjunot Ali.
-
Kapan Uu Ruzhanul Ulum berpamitan dan melakukan botram bareng warga? Momen perpisahan usai menjabat selama lima tahun dibagikan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum.
-
Di mana makam batu Romawi kuno dengan kepala banteng berukir ditemukan? Makam ini ditemukan di pekuburan kuno Romawi di Turki. Penggalian yang dilakukan oleh para arkeolog di pekuburan kuno Tharsa, berhasil menemukan makam bersama dua ukiran kepala banteng, yang sudah ada sejak zaman Romawi kuno, periode sejarah yang dimulai dari pendirian kota Roma pada abad ke-8 SM hingga keruntuhan Kekaisaran Romawi pada abad ke-5 M.
-
Bagaimana warga Musi Rawas menjemur pakaian? Korban banjir memanfaatkan atap rumah untuk menjemur pakaian
Kapolres Musi Rawas AKBP Bayu Dewantoro melalui Kapolsek Rawas Ilir, Iptu Fajri Anbiyaa mengungkapkan, dari keterangan yang diperoleh, korban sebelumnya meminta uang sebesar Rp 20 ribu kepada ibunya untuk keperluan sekolah. Lantaran belum memiliki uang, ibunya belum mengabulkan namun berjanji akan diberikan secepatnya.
Kecewa tak diberi uang, korban langsung pamit untuk berangkat sekolah tetapi tidak mengenakan sepatu dan membawa tas. Tak lama kemudian, korban justru ditemukan warga dalam kondisi tewas tergantung di pohon menggunakan dasi.
"Diduga korban kecewa tidak diberikan uang Rp 20 ribu, katanya untuk keperluan sekolah," ungkap Fajri saat dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (31/1).
Menurut dia, korban tewas diduga karena gantung diri karena tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuhnya. Sedangkan barang bukti disita di antaranya dasi sekolah sepanjang 30 centimeter yang digunakan korban mengikat leher ke pohon.
"Motifnya kemungkinan karena ekonomi keluarga. Tapi perlu kita selidiki lebih lanjut," pungkasnya.
Baca juga:
Diduga depresi akibat hamil di luar nikah, Munarti panjat tower sutet
Sempat diteriaki warga, pemuda ini bunuh diri di Jembatan Liliba Kupang
Diduga bunuh diri, pemotor mendadak melompat ke Bendungan Serayu
Pasien rumah sakit jiwa coba gantung diri di RSJP Bangli
Bilang mau buang air kecil, Supeno malah tabrakkan diri ke kereta api