Tak Masuk Daftar Lulus, Mahasiswi di Kupang Bunuh Diri Setelah Orang Tua Datang untuk Hadiri Wisuda
Selama ini dia tidak pernah menceritakan persoalan yang dihadapi di kampus.
Anggreni Kudu Lobo (22), mantan mahasiswi Poltekes Negeri Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengakhiri hidupnya dengan cara meloncat di jembatan Liliba, Kota Kupang, Selasa (10/10) pagi.
Tak Masuk Daftar Lulus, Mahasiswi di Kupang Bunuh Diri Setelah Orang Tua Datang untuk Hadiri Wisuda
Ibu kandungnya, Marciana Loda mengatakan, Anggreni merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Dia memulai pendidikan DIII di Poltekkes Kemenkes Kupang pada 2019.
Anggreni mengaku akan diwisuda. Namun, dia beralasan undangan wisuda maupun toga sedang disimpannya di rumah teman.
Mendengar kabar itu, Marciana merasa bahagia. Dia sengaja datang dari Sumba Timur, untuk mengikuti wisuda sang anak. "Saat saya tiba dan berada bersama dia di indekos, dia biasa saja, tidak ada sikap yang aneh," ungkapnya.
- Duduk Perkara Sejoli Mahasiswa Unisba Bikin Arisan Bodong Bawa Kabur Rp1,9 Miliar, Korbannya sampai 100-an Orang
- Geger Pengakuan Mahasiswa Dilecehkan Dosen, UIKA Janji Usut Tuntas & Minta Korban Lain Berani Buka Suara
- Tangis Ibu Mahasiswa UI yang Dibunuh Senior Pecah di Pusara Anaknya
- Letda Inf Sawung Setyawan yang Baru Lulus dari Akmil, Ternyata Ayahnya Bukan Orang Sembarangan
Bahkan anaknya juga tidak menceritakan persoalan yang dihadapi di kampus. "Anak saya tidak pernah cerita apa-apa kalau ada masalah di kampus jadi saya juga tidak tahu. Sekalipun anak saya ini kalau memang tidak terdaftar sebagai peserta wisuda, sebagai orang tua saya tetap terima," ujarnya.
Marciana Loda juga menceritakan, Senin (9/10) malam anaknya menyampaikan kepada sang nenek untuk dibangunkan pukul 01.00 Wita. Namun nenek Anggreni terbangun pada pukul 03.00 Wita dan sudah tidak melihat gadis itu berada dalam kamar kos.
Mereka mencari Anggreni namun tidak terlihat. Ditelepon juga namun nomornya sudah tidak aktif, sehingga sang ibu pergi ke kampus untuk mencari sekaligus mengecek daftar nama wisudawan, namun tidak ada di dalam daftar.
Berdasarkan data yang dihimpun, ada sejumlah mata kuliah yang tidak dituntaskan oleh Anggreni, sehingga dinyatakan tidak lulus.
Hal yang sama juga disampaikan kerabat Anggreni, Desinta Mai Niha saat ditemui di ruang pemulasaran jenazah RSB Titus Ully Kupang. Pada pukul 02.00 dini hari, korban pamit ke ibunya untuk pergi ke tempat tata rias sebelum mengikuti prosesi wisuda.
"Menurut mamanya, dia keluar sejak dini hari dan tidak pulang ke rumah. Pas pagi dengar informasi dia sudah meninggal di kolong jembatan Liliba. Kami diinformasikan mama korban dan langsung datang ke ruang jenazah," jelasnya.
Saat keluar dari rumah, Anggreni mengenakan baju kaus berwarna merah muda dengan celana panjang hitam. Diduga kuat dia pamit saat itu untuk pergi ke jembatan Liliba dan mengakhiri hidupnya.
Jenazah Anggreni ditemukan di dasar jembatan Liliba yang mempunyai ketinggian sekitar 500 meter, oleh warga sekitar. Kejadian itu langsung dilaporkan ke Polresta Kupang Kota untuk penanganan lebih lanjut.
Video detik-detik jenazah Anggreni ditemukan di lokasi kejadian beredar luas dan viral di media sosial.
Keluarga Anggreni menolak untuk dilakukan autopsi, sehingga jenazahnya langsung dibawa ke rumah keluarga di Kelurahan Oesapa, untuk disemayamkan sementara sebelum dibawa ke Kabupaten Sumba Timur, Rabu (11/10) pagi.