Tangis Histeris Ayah Saat Makam Korban Kanjuruhan Dibongkar: Ya Allah, Anakku Mati
Devi Athok Yulfitri (43), ayah salah satu korban berteriak histeris dari balik tenda yang tertutup kain. Dua anaknya Natasya Debi Ramadhani (16) dan Naila Debi Anggraini (13) menjadi korban dalam tragedi yang menewaskan 135 orang tersebut.
Keluarga korban tragedi Kanjuruhan tak kuasa menahan kesedihan saat proses ekshumasi. Ekshumasi adalah penggalian kubur untuk identifikasi forensik penyebab kematian seseorang sebagai bagian dari proses penyidikan.
Devi Athok Yulfitri (43), ayah salah satu korban berteriak histeris dari balik tenda yang tertutup kain. Dua anaknya Natasya Debi Ramadhani (16) dan Naila Debi Anggraini (13) menjadi korban dalam tragedi yang menewaskan 135 orang tersebut.
-
Kenapa rumput Stadion Pakansari diganti? Selain mengganti rumput, sistem drainase pun akan diperbaiki. Sejak beroperasi pada 2016, rumput Stadion Pakansari, belum pernah diganti sama sekali. Meski begitu, stadion berkapasita 30 ribu penonton itu, masih digunakan sebagai home base Persikabo 1973 dalam mengarungi Liga 1.
-
Kenapa Stadion Teladan Medan ambruk? Meski stadion tersebut hanya memiliki kapasitas resmi 30.000 penonton, tingginya antusiasme masyarakat, terutama anak-anak, menyebabkan kepadatan yang luar biasa. Pengunjung datang dari berbagai daerah, secara berombongan.
-
Kapan Stadion Teladan Medan ambruk? Mengutip liputan6, pada 16 September 1979, Stadion Teladan Medan, Sumatera Utara, dipenuhi oleh sekitar 200.000 pengunjung yang datang untuk menyaksikan konser artis cilik Adi Bing Slamet, Iyut Bing Slamet, dan Ira Maya Sopha.
-
Kapan Stadion Manahan diresmikan? Pembangunannya dimulai pada tahun 1989 dengan menggunakan lahan seluas 170.000 meter persegi serta luas bangunan 33.300 meter persegi. Peresmian stadion itu dilakukan pada 21 Februari 1998.
-
Kapan Stadion Gelora 10 November diresmikan? Usai diresmikan pada 11 September 1954, gedung olahraga ini kemudian diberi nama Stadion Tambaksari.
-
Kapan tragedi Kanjuruhan terjadi? Puncaknya meletus pada Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022.
"Ya Allah, anakku mati," teriaknya di Taman Pemakaman Umum (TPU) Dusun Patuk, Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Sabtu (5/11).
Devi Athok bersama rombongan akhirnya dibawa keluar dari tenda. Tampak beberapa orang berusaha menenangkannya dan memberikan air minum.
Setelah terlihat tenang, Devi Athok dibawa meninggalkan lokasi dan dibawa ke tenda lain yang berjarak sekitar 10 meter.
Devi Athok begitu sedih. Untuk berjalan pun dia merasa lunglai. Beberapa sahabat terus memapahnya ke ambulans.
Pantauan di lokasi, proses ekshumasi berlangsung sejak pukul 08.30 WIB. Di lokasi berdiri tenda dan disterilkan pada radius 15 meter dengan dipasang police line.
Tampak hadir juga perwakilan dari LPSK, TPGF, Kemenko, Aremania dan lain sebagainya. Lokasi mendapat penjagaan ketat dari petugas kepolisian secara berlapis.
(mdk/lia)