Tangkap ikan pakai peledak, 8 orang ditangkap di perairan Tapteng
Satu kapal penangkap ikan bersama delapan awaknya ditangkap di Perairan Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumut, Kamis (11/10). Mereka kedapatan membawa bahan peledak untuk menangkap ikan.
Satu kapal penangkap ikan bersama delapan awaknya ditangkap di Perairan Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumut, Kamis (11/10). Mereka kedapatan membawa bahan peledak untuk menangkap ikan.
Berdasarkan informasi dihimpun, KM Cahaya Abadi berbendera Indonesia dihentikan personel Polair Polda Sumut di titik 2 mil arah selatan dari Pulau Tungkus Nasi, karena telah melakukan illegal fishing menggunakan peledak.
-
Kenapa kapal terlihat melayang? Sering kali, ilusi Fatamorgana menghasilkan gambar yang terbalik yang menampilkan penampakan aneh saat berada di laut.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Bagaimana kapal bisa terlihat melayang? Ternyata kejadian ini dapat dijelaskan dengan logika berdasarkan penjelasan para ahli. Tidak hanya sekali, kejadian serupa juga beberapa kali tertangkap kamera dan berhasil diabadikan yang memperlihatkan kapal-kapal yang tampak melayang di lepas pantai Inggris di Cornwall, Devon, dan Aberdeenshire. Dalam penampakan lainnya, empat kapal tampak melayang di atas laut di lepas pantai Siprus, membentuk sebuah barisan di sebelah timur kota selatan, Limassol berhasil diabadikan oleh fotografer. Dilansir Greek Reporter, peristiwa ilusi terjadi akibat pembelokan cahaya saat melewati lapisan udara dengan suhu yang berbeda.
-
Di mana kapal nelayan yang ditumpangi para PMI terbalik? Nah, kapal nelayan yang tenggelam ini bermutan di dalamnya seberat 29 ton terbalik pada pagi hari di perairan yang terletak sejauh 68 kilometer di selatan pulau daerah Tongyeong, Provinsi Gyeongsang Selatan," ucapnya.
"Nakhoda berikut ABK ditangkap dinihari tadi pukul 00.30 WIB," kata Direktur Polair Polda Sumut Kombes Pol Yosi Muhamartha.
Dari kapal bermesin 6 silinder itu ditemukan sejumlah bahan peledak yang diduga digunakan untuk menangkap ikan (destructive fishing). Di antara benda yang diamankan yakni 1 goni potasium dengan berat sekitat 25 kg, 100 butir kep sumbu peledak, 100 botol kaca, 3 kaleng cat warna perak dengan berat masing-masing 1 kg, 2 bal korek api kayu, 2 bungkus sio.
Turut pula diamankan satu unit sampan tanpa mesin, satu unit GPS, satu sonar, satu eksamplar dokumen kapal, satu kompresor, tiga gulung selang angin, empat movis selam, empat masker selam, satu teropong, satu set tangguk ikan, dan limafiber ikan berdaya tampung 800 kg.
Dari delapan awak KM Cahaya Abadi yang diamankan, terdiri dari seorang nakhoda dan tujuh anak buah kapal (ABK). Nakhoda yang diamankan berinisial W, sedangkan ABK-nya masing-masing He, Aw, Sa, TH, HM, RH, dan DS. Seluruhnya merupakan warga Tapteng.
"Untuk penyidikan lebih lanjut, para tersangka berikut barang bukti diamankan di Dermaga PPN Sibolga," jelas Yosi.
Dia menegaskan, praktik pengeboman ikan harus dihentikan demi kelangsungan hidup biota laut. "Pengeboman ikan di laut bukan saja merusak lingkungan hidup sekitar, tapi juga sudah banyak menelan korban para nelayan yang kehilangan sebagian anggota tubuh, seperti tangan dan kaki puntung, karena ledakan bahkan ada yang sampai meninggal dunia," jelasnya.
Baca juga:
Lima nelayan Langkat ditangkap polisi Malaysia di perairan Indonesia
Pemerintah larang nelayan melaut di Sabah usai dua WNI diculik
Dua nelayan Indonesia hilang di Sabah diduga diculik kelompok Abu Sayyaf
Dua nelayan Indonesia kembali diculik di perairan Sabah
Mesin kapal mati, 2 nelayan terombang-ambing lima jam di Laut Balikpapan
Terombang-ambing 8 hari di laut, nelayan Aceh terdampar di Thailand