Tendang Juru Parkir, Anak Anggota DPRD Wajo Dilapor ke Polisi
Kepala Kepolisian Resor Wajo, Ajun Komisaris Besar Fatur Rochman membenarkan jika video tersebut berada di wilayah hukumnya. Dia menyebut pihak korban penganiayaan pun telah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Wajo.
Sebuah video CCTV berdurasi 19 detik di mana seorang laki-laki menendang dan memukul juru parkir (jukir) bernama Suwardi viral di media sosial (medsos). Diduga pelaku penendang jukir tersebut adalah anak anggota DPRD Wajo bernama Aan Saputra Wijaya.
Kepala Kepolisian Resor Wajo, Ajun Komisaris Besar Fatur Rochman membenarkan jika video tersebut berada di wilayah hukumnya. Dia menyebut pihak korban penganiayaan pun telah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Wajo.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
"Iya, sudah ada laporannya. Laporan korban diwakili oleh keluarganya," katanya kepada wartawan, Selasa (31/1).
Fatur pun tak membantah sosok laki-laki yang menendang dan memukul jukir tersebut adalah anak anggota DPRD Wajo. Dia menegaskan polisi akan tetap bersikap profesional terkait kasus ini.
"Intinya, kami akan kerja profesional. Kami akan tindaklanjuti laporan korban," ujarnya.
Sementara Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Wajo, Ajun Komisaris Theodorus Echal menambahkan kejadian dalam video durasi 19 detik terjadi di depan toko Mr DIY di Jalan Andi Paggaru, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, Senin (30/1). Saat itu, pria yang menendang jukir tersebut sebenarnya sedang menghadiri acara pernikahan di seberang jalan Toko Mr DIY.
"Kita masih penyelidikan. Kita akan panggil saksi-saksi dan menunggu hasil visum korban," terangnya
Sementara, anak anggota DPRD Wajo, Aan Saputra Wijaya membenarkan jika dalam video yang viral tersebu merupakan dirinya. Melalui video klarifikasinya, dirinya mengakui memukul jukir tersebut.
"Saya mengakui khilaf memukul bapak jukir. Tapi terlepas itu, bagi saya itu sangat di pakasiri' di daerah kami. Saya mohon maaf dan proses (hukum) saya tetap terima," ujarnya dalam video.
Meski mengaku salah telah melakukan pemukulan terhadap jukir, dirinya menyebut video yang beredar tersebut tidak utuh. Ia menjelaskan kronologi saat dirinya hendak menghadiri acara pernikahan yang tempatnya berada di seberang jalan tempat kejadian pemukulan.
"Mungkin sedikit kronologi yang bisa saya sampaikan bahwa video yang beredar di medsos adalah video tidak utuh seutuhnya. Mugkin kronologinya itu saya ingin menghadiri acara pernikahan di seberang toko tersebut," sebutnya.
Pada saat itu, dirinya mencoba parkir di depan Toko Mr DIY. Pada saat itu, dirinya memarkir mobilnya di depan Toko Mr DIY karena melihat sejumlah tamu undangan pernikahan juga parkir di situ.
"Saat itu saya parkir di depan Mr DIY. Nah pada saat saya parkir di depan Mr DIY, pintu kaca mobil saya diketuk oleh jukir pada saat itu, saya mengerti mungkin itu lahan parkir beliau yang saya tempati," sebutnya.
"Setelah itu saya turun mobil untuk bicara. Minta maaf bos, saya minta sedikit untuk parkir, mengingat istri saya sedang hamil dan tidak bisa jalan jauh. Nanti saya kasih biaya parkir," imbuhnya.
Sayangnya, pada saat itu Aan mengaku mendapatkan kata kasar dari Jukir. Akibatnya, dirinya dan jukir sempat cekcok.
"Teman-tean Dishub yang ada di situ sempat melerai dan saya masuk ke gedung pernikahan. Setelah itu saya kembali ke mobil dan bapak jukir meneriaki saya dengan kata kasar," sebutnya.
Karena menganggap kata-kata jukir tersebut tidak layak, dirinya pun langsung memukul dan menendang. Tindakannya tersebut, imbuh Aan, karena tidak ingin di Pakasiri'.
"Saya tidak mau di Pakasiri'," tegasnya.
Ia pun meluruskan bahwa mobil yang didorong oleh korban bukan miliknya. "Mobil saya bukan yang didorong," pungkasnya.
(mdk/fik)