Tendang polisi, pemotor bawa sabu kabur dari Polsek Medan Baru
Laki-laki berkumis itu berhasil menendang seorang penyidik yang ketika itu tengah membuka tali pengikat kedua tangannya.
Seorang tahanan narkoba nekat kabur dari Mapolsek Medan Baru, Senin (23/2) sekitar pukul 21.30 WIB. Dia merupakan pengendara sepeda motor yang ditangkap Polantas kedapatan bawa sabu-sabu di lipatan STNK beberapa jam sebelumnya.
Informasi dihimpun, tahanan bernama Herianto (38), melarikan diri saat akan dimasukkan ke dalam sel tahanan. Laki-laki berkumis itu berhasil menendang seorang penyidik yang ketika itu tengah membuka tali pengikat kedua tangannya.
Saat sang penyidik terjatuh, laki-laki yang memiliki usaha konveksi di Pasar III Tembung itu langsung kabur ke luar Mapolsek. Penyidik yang ditendang Herianto langsung mengejar berteriak. "Tahanan kabur," jeritnya berulang-ulang.
Personel yang bertugas di Mapolsek Medan Baru pun ikut mengejar, termasuk dari Unit Lantas dan Unit Reskrim. Mereka memburu Herianto sampai ke Jalan Nibung Raya. “Tangkap, tangkap!” teriak mereka.
Warga yang mendengar teriakan itu langsung berhamburan keluar rumah. Pengejaran itu menjadi perhatian mereka.
Pelarian Herianto berakhir setelah Brigadir Syahrul Pasaribu dari Unit Reskrim melepaskan 2 kali tembakan ke udara. Nyali laki-laki itu ciut mendengar letusan senjata. Dia menyerah. "Ampun Pak. Ampun. Tembak saja aku," ujarnya saat diborgol.
Warga sempat emosi dan nyaris memukuli Herianto. Kanit Reskrim Polsek Medan Baru Iptu Oscar S Setjo langsung menghentikan angkot dan membawa tahanan narkoba itu kembali ke Mapolsek Medan Baru.
Seperti diberitakan, Herianto sebelumnya terjaring razia Polantas di Jalan Juanda Medan. Polantas yang menghentikannya menemukan sabu-sabu di lipatan STNK sepeda motor laki-laki itu.
Herianto sempat bergumul dengan petugas Satlantas Polresta Medan. Namun, dia tak berdaya menghadapi dua Polantas. Dia dan barang buktinya pun diserahkan ke Polsek Medan Baru.
Baca juga:
Residivis pakai tali sumur dan sarung untuk kabur dari rutan
Masa tahanan tinggal dua bulan lagi, napi di Boyolali malah kabur
Skenario gagal Jokowi hendak jegal komjen BG lewat tangan DPR
Kisah Kolonel Gatot Soebroto panggil Soeharto 'monyet' saat perang
Berani perangi korupsi, banyak yang mau lengserkan Brigjen Arief
BOPI dan Kemenpora Restui PT LI Jalankan ISL 4 April
-
Kapan Kota Tua Jakarta didirikan? Sejarah Kota Tua Jakarta berawal pada 1526, ketika Fatahillah, seorang komandan dari Kesultanan Demak, menyerang Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan milik dari Kerajaan Pajajaran.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Kota Tua Jakarta dibangun? Kota ini hanya seluas 15 hektare dan memiliki tata kota pelabuhan tradisional Jawa. Kemudian di tahun 1619, VOC di bawah pimpinan Jan Pieterszoon Coen, Jayakarta pun dihancurkan. Setahun kemudian, kota baru bernama Batavia dibangun oleh VOC untuk menghormati Batavieren, yaitu leluhur bangsa Belanda.
-
Kapan Kirab Tebu Temanten dilakukan? Acara ini digelar pada Selasa Selasa (23/4).
Jangan lewatkan:
Budi Waseso buka-bukaan soal 'jenderal buwas' & kriminalisasi KPK
Kisah jenderal polisi terpaksa jual sepatu di pasar loak
Ini tujuan Belanda bangun Istana Bogor dan sekarang ditempati Jokowi
Tips kendalikan emosi buat ayah agar tak lagi memukuli anak
Datangi Ponpes Bani Utsman Panimbang, Jokowi bagi-bagi buku & beras
Trik Ini Dijamin Lebih Efektif Ketimbang Polisi Tidur!