Terbongkar skenario busuk pembunuh mahasiswi alumnus kampus UIT
Pembunuh Rafika Hasanuddin, (21) alumnus jurusan Farmasi di Universitas Indonesia Timur (UIT) Makassar telah tertangkap. Pelaku Saleh (38) adalah petugas keamanan kompleks. Polisi pastikan Saleh adalah pelaku tunggal dalam kasus tersebut.
Pembunuh Rafika Hasanuddin, (21) alumnus jurusan Farmasi di Universitas Indonesia Timur (UIT) Makassar telah tertangkap. Pelaku Saleh (38) adalah petugas keamanan kompleks. Polisi pastikan Saleh adalah pelaku tunggal dalam kasus tersebut.
Awalnya, kematian Rafika diketahui dari laporan Saleh yang membuat skenario seolah-olah dia menemukan mayat gadis itu karena bau busuk yang bersumber dari rumah. Saat polisi menyelidiki kasus tersebut disusul otopsi mayat, terbongkarlah jika Saleh adalah pelakunya.
Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Darwis Akib yang dikonfirmasi, Minggu, (22/1) memastikan Saleh adalah pelaku tunggal sehingga kasusnya kini sudah masuk proses pemberkasan setelah digelar rekonstruksi.
"Saleh ini pelaku tunggal. Motifnya ya hendak mencuri tapi kemudian dia menghabisi nyawa korban karena korban melakukan perlawanan," tutur Darwis.
Kronologinya, kata Darwis, berawal saat korban Rafika baru saja tiba di rumahnya, Sabtu (14/1) sekira pukul 22.00 wita. Pintu rumahnya masih dalam kondisi terbuka, sementara korban berada di dalam kamar hendak salin pakaian.
Melihat pintu terbuka Saleh dengan mudah memasuki rumah korban. Korban memergoki Saleh dan langsung menyerang pelaku. Kemudian Saleh langsung membenturkan kepala korban ke dinding tembok dekat pintu. Karena panik melihat korban terjatuh, Saleh kemudian berniat kabur, namun melihat obeng dan parang di dalam rumah. Dua alat itu lalu dipakai untuk menghabisi nyawa korban.
"Mungkin dipikirnya korban harus diselesaikan agar perbuatannya tidak terbongkar," tuturnya.
Sepeda motor korban gagal dicuri karena tidak ditemukan kuncinya. Adapun ponsel milik korban sempat dibawa lari karena menurutnya itu barang berharga yang mudah dibawa lari. "Hanya saja tiba-tiba dia berpikir untuk membuang HP itu di selokan agar tidak meninggalkan jejak."
Soal celana korban yang sempat melorot sehingga muncul dugaan ada upaya pemerkosaan, kata Darwis, kemungkinan karena korban itu buru-buru hendak buang air kecil setelah dari luar rumah.
"Mayat korban ditemukan sudah busuk karena sudah dua hari baru diketahui, itupun karena laporan pelaku Saleh sendiri," tandasnya.
Baca juga:
Buron selama tiga tahun, pelaku pembunuhan di Bekasi ditangkap
Mayat setengah bugil dalam karung di Bali ternyata janda beranak dua
Jasad perempuan setengah bugil dalam karung gegerkan warga Panjer
Carsiah dibunuh Syarif saat berhubungan intim
Syarif dan Casriah menikah siri tahun lalu
Syarif bunuh Casriah lantaran ogah tanggung jawab kehamilan korban
-
Bagaimana cara pantun ini menghibur mahasiswa? Pantun mahasiswa lucu ini bisa jadi pelepas stres di tengah sibuknya kuliah.
-
Apa pengertian dari Makmum Masbuk? Makmum masbuk adalah makmum yang terlambat datang saat shalat berjamaah. Artinya, mereka bergabung dengan shalat berjamaah setelah imam sudah memulai shalat.
-
Apa yang dilakukan mahasiswa UGM dalam KKN mereka di Sulawesi Barat? Mahasiswa adalah agen perubahan. Tak sedikit mahasiswa yang melakukan inovasi untuk memberikan perubahan di tengah masyarakat. Bentuk inovasi itu bisa dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya saat program Kuliah Kerja Nyata atau KKN. Melalui program KKN, Mahasiswa Universitas Gadjah Mada bakal memasang teknologi pemanen air hujan, tepatnya di Pulau Karampuang, Mamuju, Sulawesi Barat.
-
Kenapa Marisa, mahasiswi tersebut, menabrak korban? Marisa mengatakan bahwa saat itu ia mengendarai mobil dalam keadaan mabuk.
-
Bagaimana siswa membacok guru? Peristiwa itu terjadi pada Senin (25/9) pukul 09.30 WIB. Saat itu sang guru sedang mengawasi PTS (Penilaian tengah semester). Akibat insiden itu, guru mengalami luka serius dan mendapat perawatan di RS Wongsonegoro, Semarang.
-
Bagaimana cara para mahasiswa mengurai isi naskah kuno tersebut? Mengutip BBC, Jumat (9/2), mahasiswa itu menggunakan artificial intelligence (AI) untuk “membuka” isi teks yang terbakar itu. Teks tersebut diperkirakan milik ayah mertua Julius Caesar yang berisi tentang musik dan makanan. Para ahli menyebut terobosan ini sebagai “revolusi” dalam filsafat Yunani.