Tim Relawan Kembali Temukan Mayat di Kawah Gunung Dempo
Tim relawan Wanadri kembali menemukan mayat di kawah Gunung Dempo Pagaralam, Sumatera Selatan. Mayat itu diketahui saat proses evakuasi mayat yang ditemukan sebelumnya.
Tim relawan Wanadri kembali menemukan mayat di kawah Gunung Dempo Pagaralam, Sumatera Selatan. Mayat itu diketahui saat proses evakuasi mayat yang ditemukan sebelumnya.
Koordinator Tim Wanadri, Ari Afandi 'Otek' mengungkapkan, mayat pertama yang berada di sisi puncak gunung sebelah timur, dievakuasi, Minggu (3/11) pukul 10.30 WIB. Ketika itulah mayat kedua ditemukan dan semuanya langsung dimasukkan ke dalam kantong jenazah berbeda.
-
Di mana Gunung Dempo berada? Gunung Dempo yang masuk ke wilayah Kota Pagaralam ini menjadi gunung tertinggi di Sumatra Selatan dengan ketinggian 3.195 meter di atas permukaan laut.
-
Kapan Gunung Dempo meletus? Gunung Dempo Pagaralam, Sumatera Selatan, mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 2.000 meter di atas puncak, Selasa (25/7) pukul 21.15 WIB.
-
Siapa yang dipercaya sebagai penunggu Gunung Dempo? Melansir dari beberapa sumber, kisah tersebut populer dengan nama Manusia Harimau. Sosok tersebut diyakini menjadi penghuni dan penunggu Gunung Dempo. Meski tidak mengganggu manusia jika tidak diganggu, konon bentuk Manusia Harimau ini menyerupai manusia dan ada kalanya menjadi harimau.
-
Kenapa banyak orang tertarik dengan Gunung Dempo? Keindahan pemandangan Gunung Dempo menjadi daya tarik wisata bagi pengunjung saat berada di Sumatra Utara tepatnya di Pagaralam. Banyak wisatawan pencinta alam dan penghobi trekking yang tertarik menaklukkan gunung ini.
-
Dimana lokasi para pendaki ketika Gunung Dempo meletus? Terdata, saat kejadian berlangsung ada kelompok pendaki dari Muara Enim dan Palembang yang sedang melakukan pendakian.
-
Dimana perkebunan teh Gunung Dempo berada? Salah satu perkebunan teh legendaris di Indonesia berada di Gunung Dempo, Sumatera Selatan.
"Posisi kedua mayat cukup dekat. Mayat pertama diketahui dari teropong dan mayat kedua ditemukan saat evakuasi mayat pertama," ungkap Ari.
Menurut dia, evakuasi kedua mayat sangat sulit. Tim harus turun ke kawah dengan kedalaman 350 meter dan kondisinya curam.
"Ketika pengangkatan, satu jenazah semoga robek. Evakuasi memang sangat susah, kami turunkan dua tim turun ke kawah," ujarnya.
Dari fisik, tubuh kedua mayat masih utuh. Hanya saja beberapa bagian tulang patah diduga akibat terjatuh.
"Kami belum bisa sebutkan apakah kedua mayat itu pendaki yang kita cari selama ini," kata dia.
Diketahui, sesosok mayat ditemukan tergeletak di bibir kawah Gunung Dempo Pagaralam, Sabtu (2/11). Dugaan sementara, mayat tersebut adalah salah satu dari dua pendaki asal Jambi yang hilang.
Penemuan mayat tersebut pertama kali oleh dua anggota tim Wanadri yang dibentuk secara mandiri untuk mencari keberadaan korban. Awalnya penemu melihat kantong plastik warna biru di bibir kawah berjarak 300 meter.
Penasaran, penemu menggunakan teropong agar bisa melihat lebih dekat benda tersebut. Ternyata, benda itu itu mayat manusia dengan posisi terlungkup. Kabar itu langsung diterima anggota tim Wanadri yang lain.
Salah seorang koordinator tim Wanadri, Akbar Zambrullah membenarkan penemuan mayat tersebut. Hanya saja, pihaknya belum memastikan mayat itu adalah salah satu dari dua pendaki yang dicari.
"Benar, kami menemukan sesosok mayat di bibir kawah Gunung Dempo, belum tahu identitasnya," ungkap Akbar, Minggu (3/11).
Saat ini, pihaknya tengah mengatur strategi untuk melakukan evakuasi. Strategi harus benar-benar matang karena lokasi curam dan tinggi sehingga membahayakan tim.
"Setidaknya ada 40 anggota tim Wanadri yang dikerahkan. Untuk peralatan sudah siap, mudah-mudahan secepatnya bisa dievakuasi," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, kedua pendaki asal Muaro Bungo, Jambi, M Fikri Sahdilah (19) dan Jumadi (26), naik Gunung Dempo Pagaralam pada 13 Oktober 2019. Dua hari kemudian, keduanya putus kontak dan sejak saat itu tak lagi diketahui keberadaannya.
Sepekan kemudian, keluarga melapor kehilangan keduanya atau pada Selasa (22/10). Tiga hari dalam operasi pencarian, tim menemukan barang-barang milik kedua pendaki, seperti baju, celana, sandal, dan celana dalam. Lokasi penemuan berada di pelataran sebelum puncak Gunung Dempo.
Tim gabungan awalnya mempunyai tujuh hari melakukan pencarian dan ditambah tiga hari. Lantaran tak menemukan petunjuk tambahan dan medan yang berat serta cuaca tak menentu membuat operasi pencarian dihentikannya pada Kamis (31/10) sore. Kemudian, beberapa kelompok pencinta alam membentuk tim mandiri melanjutkan pencarian.
(mdk/did)