TNI akan satukan Denjaka, Sat 81 dan Denbravo
Kopassus menjadi unsur utama strategi dari komando operasi TNI.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko meminta kepada seluruh personel Komando Pasukan Khusus (Kopassus) untuk lebih humanis kepada rakyat dalam menciptakan perdamaian di Negeri ini. Selain itu, Moeldoko juga meminta prajurit Kopassus terus meningkatkan kapasitas dan kemampuannya sebagai satuan elite di TNI AD.
"Prajurit TNI dilatih menjadi prajurit rakyat yang profesional. Karena itu prajurit harus mampu melindungi rakyat Indonesia," kata Panglima TNI dalam sambutannya saat peringatan HUT Ke-63 Kopassus, di Lapangan Upacara Makopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (29/4).
Moeldoko melanjutkan, hal itu penting untuk mengantisipasi berbagai ancaman dari dalam negeri maupun internasional seperti kelompok radikal ISIS. Dia menambahkan, perubahan dunia sangat cepat, sehingga Kopassus juga dituntut cepat dalam membaca situasi.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Apa yang berhasil diamankan oleh prajurit TNI? Menariknya, penyusup yang diamankan ini bukanlah sosok manusia. Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.
"Sebagai prajurit untuk terus mengembangkan kemampuan disiplin, loyalitas tinggi, karakter prajurit komando TNI, dan semuanya," jelas Moeldoko.
Moeldoko menekankan, perang dalam era teknologi yang semakin canggih saat ini, berbeda dengan perang zaman kemerdekaan. Menurut dia, perang kali ini bukan lagi antara negara dan negara, tetapi perang saat ini adalah 'within society' yang juga kecenderungan diprovokasi oleh pertentangan etnis dan ideologi radikal.
"Dalam konteks perang dan tugas ini lah, Kopassus menjadi unsur utama strategi dari komando operasi TNI. Oleh karena itu, guna pengembangan kemampuan dan optimalisasi operasionalisasi Kopassus dan pasukan khusus TNI lainnya. TNI akan membentuk Komando Operasi Pasukan Khusus TNI sebagai bagian dari optimalisasi interoperability TNI sekaligus sebagai kekuatan standby force TNI dalam penanggulangan terorisme," jelasnya.
Moeldoko melanjutkan, keberadaan Kopassus pada komando operasi itu direpresentasikan oleh satuan 81 untuk menjadi kekuatan trimarta terpadu bersama dengan Denjaka TNI AL dan Denbravo TNI AU yang diformat dalam satuan tugas dengan paket rotasi penugasan.
"Saya harap satuan ini bisa berjalan dengan baik demi menjaga kedaulatan NKRI," tandasnya.