TNI AL Bongkar Penyelundupan Kokain Rp1,25 Triliun, Modus Dihanyutkan di Selat Sunda
Prajurit TNI AL saat itu sedang mengamankan arus mudik Lebaran 2022 dengan meningkatkan pengawasan terhadap kapal-kapal melintas di perairan Selat Sunda.
179 Kilogram kokain hendak diselundupkan melalui perairan Selat Sunda digagalkan Kapal Patroli TNI Angkatan Laut (TNI AL) KAL Sangiang unsur kapal patroli Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten. Kokain itu senilai Rp1,25 triliun.
Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono mengatakan bahwa penyelundupan narkoba itu digagalkan setelah prajurit TNI AL mendapat informasi akan ada penyelundupan narkoba.
Menurut dia, prajurit TNI AL saat itu sedang mengamankan arus mudik Lebaran 2022 dengan meningkatkan pengawasan terhadap kapal-kapal melintas di perairan Selat Sunda.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Kenapa prajurit TNI mengamankan 'penyusup' tersebut? Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Di mana ledakan gudang amunisi TNI terjadi? Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan pertanyaan.
-
Bagaimana cara prajurit TNI menangkap 'penyusup' tersebut? Saat itu, prajurit TNI mengenakan seragam PDL nampak memegang bagian ekor biawak dan mencoba memindahkannya ke tempat lebih aman.
Kokain Dihanyutkan
Pemantauan itu menemukan empat benda mencurigakan terbungkus plastik mengapung di sekitar perairan Merak.
"Benda mencurigakan tersebut selanjutnya dikoordinasikan dengan pihak BNN Provinsi Banten dan diketahui bahwa barang tersebut narkoba jenis kokain," kata Heri dalam keterangan tertulis, Selasa (10/5).
Heri mengatakan, barang itu kemudian diperiksa BNN disaksikan pihak TNI AL Banten. Hasil penyelidikan didapatkan sejumlah 179 kilogram kokain dengan asumsi harga menurut BNN Rp5-7 juta per gram. Total nilai kokain tersebut sekitar Rp1,25 triliun.
"Jika dilihat dari posisi barang ditemukan diduga hal ini merupakan modus operandi untuk mengelabui petugas, di mana sengaja dihanyutkan dan akan dijemput pada koordinat tertentu," kata dia.
(mdk/gil)