TNI Gadungan Tipu Warga, Modus Bisa Bantu Memasukkan Jadi Prajurit
Dimas Riadi mengaku bahwa dirinya anggota TNI dengan menunjukkan pakaian dinas lengkap ke orangtua korban. Dia mengaku bisa memasukkan anaknya sebagai anggota TNI namun ada syarat yaitu bayar uang kepadanya.
Seorang Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) gadungan dibekuk polisi kasus penipuan atas nama Bimas Riadi di Desa Lubuk Nagodang, Kecamatan Siulak, Kabupaten Kerinci, Jambi. Puluh juta uang korban ditilep.
Barang bukti yang diamankan yaitu Baju TNI, KTA berpangkat Serka, dan perlengkapan TNI yang digunakan oleh BR untuk menipu masyarakat Kerinci bisa memasukan anaknya menjadi anggota TNI.
-
Apa yang dibantah oleh TNI AD terkait video viral penganiayaan di Bandung? TNI Angkatan Darat (AD) membantah terkait narasi disampaikan pemuda inisial Y terduga pelaku penganiayaan yang mengaku sebagai keponakan dari Mayor Jenderal Rifky Nawawi.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Di mana ledakan gudang amunisi TNI terjadi? Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan pertanyaan.
-
Apa yang sedang dilakukan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dalam video yang viral? Sebuah video memperlihatkan Panglima TNI dengan santai beli nasi di warteg.
Kanit Pidum Polres Kerinci Ipda Hariyanto mengatakan bahwa tim Opsnal Sat Reskrim Polres Kerinci sudah mengamankan oknum TNI gadungan inisial BR dan dibawa ke Polres Kerinci.
"Kita sudah amankan pelaku di Polres Kerinci, lagi penyelidikan," katanya, pada Jumat (3/3).
Kronologinya, pada Jumat (9/12) Dimas Riadi mengaku bahwa dirinya anggota TNI dengan menunjukkan pakaian dinas lengkap ke orangtua korban. Dia mengaku bisa memasukkan anaknya sebagai anggota TNI namun ada syarat yaitu bayar uang kepadanya.
Lanjutnya, korban menyerahkan syarat-syarat baik itu administrasi serta uang sesuai yang diminta oleh pelaku. Selain itu korban juga menceritakan bahwa dirinya ada bekas luka di bagian dadanya. Dikarenakan korban bercerita seperti itu pelaku langsung bilang harus dilakukan operasi.
"DR ini juga mengakui ke korban bahwa dirinya juga orang medis dan bisa melakukan operasi. Sehingga korban langsung dioperasi di rumah pelaku,"ujarnya.
Menurut dia, korban juga sempat menanyakan ke pelaku mengenai berkas. Pelaku mengatakan sudah. Korban tidak mempercayai sehingga mengeceklah di kamar pelaku dan ketemulah berkas untuk masuk TNI.
"Saat korban tanya ke DR kemudian dirinya memarahi korban bahkan mengancam dirinya menggunakan sangkur. Sehingga korban kabur dan pulang ke rumah mereka di Kerinci," jelasnya.
Karena merasa dirugikan kata Hariyanto, korban dan orangtuanya datang ke Polres Kerinci untuk melaporkan serta meminta penegakan hukum. Kemudian adanya laporan dari masyarakat unit opsnal melakukan penyelidikan tentang kasus tersebut.
"Kita periksa pelaku DR itu memang bukan anggota TNI aktif bahkan dipastikan TNI gadungan," tegasnya.
"Saat kita tanya ke korban berapa kerugian sebanyak Rp34 juta lebih dan kita penyelidikan tersangka mengakui bahwa dirinya benar melakukan penipuan serta dirinya mengaku untuk pakaian seragam lengkap TNI dan KTA dari rekannya yang dibelinya sendiri dari Bandung. Lalu uang yang diterimanya tersebut sebagian disetorkan kepada seseorang pensiunan anggota TNI di Jambi," tutupnya.
(mdk/eko)