Tragis! Kronologi Satu Keluarga di Aceh Tengah Tewas Tertimbun Longsor, ada Balita 5 Tahun
Peristiwa itu bermula saat kawasan sekitar dilanda hujan besar diikuti longsor.
Peristiwa bencana alam banjir bandang dan tanah longsor meninggalkan duka di Kecamatan Celala, Aceh Tengah, Rabu (9/10) pagi.
Satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan dua anak di Kampung Rampung Ara, Celala, tewas usai rumah mereka tertimbun tanah longsor.
-
Mengapa tanah longsor terjadi? Selain itu, waspada juga jika halaman atau lantai pada rumah tiba-tiba ambles, adanya tanah yang runtuh dalam jumlah yang besar, serta munculnya mata air secara tiba-tiba.
-
Kapan peristiwa longsor yang terjadi di Tanjakan Cinomati? Dahulu, pernah terjadi peristiwa longsornya tebing dengan tinggi sekitar 10 meter yang menyebabkan jalanan tertimbun material longsor.
-
Mengapa terjadi longsor di Kampung Gintung? Longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur lokasi tersebut dan membuat bukit setinggi 100 meter di daerah tersebut longsor dan menimpa permukiman warga.
-
Di mana longsor di Banjarnegara terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
-
Kapan longsor di Kampung Gintung terjadi? Polda Jabar mengerahkan tim K-9 (tim anjing pelacak) untuk membantu pencarian Sembilan warga yang diduga menjadi korban longsor di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kacematan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
-
Bagaimana cara alat deteksi longsor ini bekerja? Alat itu kemudian akan mengirimkan data berupa kelembaban, curah hujan, hingga pergerakan tanah. Data tersebut bisa diakses melalui aplikasi pada ponsel dan komputer selama tersambung dengan jaringan internet. "Sensor unit akan disimpan pada tempat yang terindikasi rawan longsor, sementara alat kedua yaitu GP unit akan disimpan di tempat yang cukup jauh dari titik longsong," kata Cahyana dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Rabu (29/11).
Empat korban itu yakni; Caisar Sofian (28), Putri Amanda (26), Sofia Putri (10) dan Ghibran Naufa (5).
Komandan Korem (Danrem) 011 Lilawangsa, Kolonel Inf Ali Imran, menuturkan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 05.30 WIB subuh. Saat itu kawasan Celala dan sekitarnya sedang diguyur hujan deras. Tiba-tiba banjir bandang datang sekaligus menyusul longsor yang menimpa rumah warga.
Ali menjelaskan proses pencarian satu keluarga itu sempat menyulitkan petugas gabungan yang terdiri BPBD Aceh Tengah, Tim SAR, TNI dan Polri serta masyarakat.
"Para korban tertimbun longsor tanah tebal disertai material kayu," ungkap Ali Imran.
Baru setelah didatangkan alat berat ekskavator dan wheel loader milik BPBD Aceh Tengah, keempat jenazah korban akhirnya ditemukan.
- Tragedi Longsor di Tambang Emas Solok: 13 Orang Meninggal Dunia
- Kronologi Bocah 6 Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Jaktim
- Kronologi Terbongkarnya Balita di Kediri Diduga Tewas Dibunuh dan Dikubur di Teras Rumahnya
- Tragis! Baru Bertemu Usai Dijemput dari Luar Kota, Ayah Anak Tertimbun Longsor Saat Berboncengan & Tewas
Awalnya sekitar pukul 07.30 WIB, tim pencari berhasil menemukan dua jenazah yakni Caisar Sofian (28) dan anaknya Sofia Putri (11).
Beranjak ke pukul 08.44 WIB jasad Putri Ananda (26) dan Gibran (4) menyusul ditemukan.
“Keempat korban langsung dievakuasi ke RSUD Datu Beru Takengon untuk dilakukan pemulasaran,” kata Ali.
Ali menyebut di Kampung Rampung Ara, selain rumah Caisar Sofian yang turut menjadi korban, terdapat tiga rumah warga lainnya rusak akibat longsor. Masing-masing pemilik rumah yakni; Sastra (30), Ziman (43) dan Sabri (34). Selain itu, jalan dari Celala menuju ke pusat ibu kota Aceh Tengah, Takengon, lumpuh total.
Kolonel Ali Imran memastikan personel TNI Kodim 0106 Aceh Tengah terus membantu warga yang terdampak bencana dan membersihkan material longsor hingga selesai.