Uang Rp25 Juta Milik Pedagang Angkringan di Solo Terbakar, BI Cuma Bisa Ganti Rp2,9 Juta
Bank Indonesia (BI) menukar sebagian uang rusak milik Hasanudin (63) akibat tragedi kebakaran yang terjadi di Solo, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
Bank Indonesia (BI) menukar sebagian uang rusak milik Hasanudin (63) akibat tragedi kebakaran yang terjadi di Solo, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
- Narapidana Ini Ungkap Para Tahanan Kumpulkan Rp746,35 Juta untuk Pungli Petugas Rutan KPK
- Ditangkap, Perampok Agen Bank Pelat Merah yang Kenakan Seragam Polantas Ternyata Satpam
- Curi Uang Rp1,3 Miliar dari Rekening Diblokir, Eks Karyawan Bank Jago Ditangkap Polisi
- Pecahkan Kaca Mobil, Uang Rp450 Juta untuk Bayar Rumah Sakit Raib Digondol Maling
Uang Rp25 Juta Milik Pedagang Angkringan di Solo Terbakar, BI Cuma Bisa Ganti Rp2,9 Juta
Dari total uang Rp25 juta yang terbakar, hanya Rp2,9 juta yang memenuhi syarat untuk diganti dengan uang yang layak.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Surakarta Dwiyanto Cahyo Sumirat di Solo, Jawa Tengah, Senin (20/5), mengatakan bahwa BI berupaya ikut membantu dengan mengunjungi korban kebakaran untuk mengidentifikasi uang rusak akibat terbakar.
"Ini sebagai upaya membantu secara psikologis korban kebakaran bahwa uang terbakar masih ada yang dapat ditukar dengan uang layak edar," katanya.
Dari hasil identifikasi oleh pegawai Bank Indonesia Solo, didapatkan bahwa uang terbakar yang dapat dilakukan penggantian sebesar Rp2.911.000.
"Pak Hasan memperkirakan uang yang tersimpan sekitar Rp5 juta. Selebihnya sisa uang terbakar tidak dapat dilakukan penggantian karena tidak dapat teridentifikasi, sudah menjadi abu dalam potongan kecil-kecil," katanya.
Dia mengatakan, identifikasi uang terbakar dapat dilakukan BI Solo secara cepat dan mudah karena uang tersimpan dalam kondisi rapi.
Dia menjelaskan beberapa persyaratan penggantian uang rusak yang dapat dilakukan BI.
Syarat itu di antaranya fisik uang rupiah kertas masih terlihat lebih dari 2/3 ukuran aslinya, ciri uang rupiah dapat dikenali keasliannya,
Sementara uang rupiah kertas rusak atau cacat masih merupakan satu kesatuan dengan atau tanpa nomor seri yang lengkap.
"Selain itu, uang rupiah kertas yang rusak atau cacat tidak merupakan satu kesatuan dan kedua nomor seri pada uang rupiah kertas rusak tersebut lengkap dan sama," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Hasanudin mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan BI. Ia mengatakan sebetulnya total uang miliknya yang terbakar ada Rp25 juta, namun senagian besar tidak bisa diidentifikasi.
"Sebetulnya di lemari ada Rp10 juta, di kardus ada Rp10 juta, Rp5 juta ada di kotak kayu. Waktu kejadian itu mau ambil nggak sempat," kata Hasanudin seperti dilansir Antara.
Uang itu miliknya dan milik anaknya Muhammad Apriyanto tersebut dikumpulkan sejak lima tahun lalu dari hasil berjualan angkringan.
Ia mengaku berusaha mengikhlaskan uang terbakar yang tidak dapat diidentifikasi tersebut. "Yang masih bisa didapat ini alhamdulillah, disyukuri. Yang sudah kebakar ya gimana ya, ikhlasin lah," katanya.