UIN Sunan Kalijaga ancam keluarkan mahasiswa terlibat paham radikal
UIN Sunan Kalijaga ancam keluarkan mahasiswa terlibat paham radikal. Rektor UIN Sunan Kalijaga, Yudian Wahyudi menganggap ideologi radikal yang beredar itu meresahkan dan tak sesuai dengan esensi Islam dan budaya keislaman di Indonesia.
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga mengancam akan mengeluarkan mahasiswanya yang terlibat dengan paham radikal. Rektor UIN Sunan Kalijaga, Yudian Wahyudi menganggap ideologi radikal yang beredar itu meresahkan dan tak sesuai dengan esensi Islam dan budaya keislaman di Indonesia.
"Islam itu proses menuju keselamatan dan kedamaian. Masalahnya begini, banyak anak-anak kita ini tertipu oleh gerakan-gerakan (radikal) selama ini. Karena pada umumnya mereka sering kali tidak mengerti, mereka (menganggap) versi yang mereka terima bersifat mutlak," ujar Yudian di UIN Sunan Kalijaga, Senin (5/3).
-
Apa saja yang dilakukan Mahmud Yunus untuk kemajuan pendidikan Islam di Indonesia? Seorang ahli ulama dan tafsir Al-Qur'an ini begitu berjasa terhadap pelajaran Agama Islam agar bisa tercantum di kurikulum nasional melalui jabatannya di Kementerian Agama.
-
Apa bentuk kekerasan yang terjadi di satuan pendidikan? KPAI menilai segala bentuk kekerasan anak pada satuan pendidikan mengakibatkan kesakitan fisik/psikis, trauma berkepanjangan, hingga kematian. Bahkan lebih ekstrem, anak memilih mengakhiri hidupnya.
-
Kapan Sidoarjo mencapai puncak keemasannya dalam bidang pendidikan Islam? Pada abad 18-19 Sidoarjo mencapai puncak keemasannya dalam bidang pendidikan Islam.
-
Kenapa Islam melarang istri selingkuh? Dari hadist tersebut, dapat dipahami bahwa upaya tipu daya yang dilakukan seorang lelaki untuk menjauhkan perempuan dari suaminya adalah sebuah perilaku buruk dan tidak pantas. Di mana agama telah jelas mengecam usaha-usaha dalam rangka merusak hubungan rumah tangga orang lain.
-
Bagaimana pemikiran Notodiharjo memengaruhi Kartosoewirjo dalam memahami ajaran Islam? Notodiharjo menanamkan pemikiran Islam modern ke dalam alam pemikiran Kartosoewirjo.
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
Pihak UIN juga mengaku akan mendata mahasiswi yang bercadar. Yudian menjabarkan selain untuk meluruskan ideologi radikal itu, pertimbangan pihak UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk melakukan pendataan mahasiswinya yang bercadar juga dilakukan untuk mempermudah proses administrasi. Di antaranya administrasi saat ujian.
"Siapa yang bisa menjamin waktu ujian itu benar dia orangnya, bisa saja kan bisa orang lain (tidak diketahui karena bercadar). Saat pertama kali masuk kampus dulu setiap mahasiswa juga sudah menyatakan sanggup mematuhi aturan yang ada di kampus," urai Yudian.
Yudian menambahkan usai melakukan pendataan pihak UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta akan melakukan konseling pada mahasiswinya yang bercadar. Konseling ini akan dilakukan oleh tim konseling yang terdiri dari lima dosen di setiap fakultas.
Para dosen tersebut berasal dari berbagai bidang studi dan ditugaskan memberikan arahan dan konseling kepada mahasiswi bercadar.
"Kalau sampai tujuh kali masih pada pendiriannya, kita minta mereka mengundurkan diri (dari kampus)," tutup Yudian.
Baca juga:
Penelitian CSRC UIN Jakarta sebut banyak pemuda muslim terjebak paham radikal
BNPT nilai Kepulauan Riau rentan jadi pintu masuk teroris
BNPT akan pertemukan pelaku terorisme dengan korban
PBNU minta masyarakat waspada radikalisme yang ancam keutuhan NKRI
Kisah eks Napi teroris jihad di Filipina hingga tobat demi keluarga