Umat Buddha Bantu APD, Bupati Anas Sebut Gotong Royong Kunci Melewati Pandemi
Anas mengatakan, kegotongroyongan yang terus tumbuh di masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19 membuktikan betapa kuatnya modal sosial di kalangan warga. Hal itu akan meringankan beban dalam melewati situasi yang tidak mudah saat ini.
Keluarga Buddhayana Indonesia (KBI) Jawa Timur menyerahkan bantuan 900 alat pelindung diri (APD) dan alat pelindung wajah untuk Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Banyuwangi. Ratusan APD itu didistribusikan ke rumah sakit dan sejumlah Puskesmas.
"Terima kasih Keluarga Buddhayana Indonesia - Jawa Timur atas bantuan APD dan alat pelindung wajah yang berguna untuk rumah sakit dan Puskesmas di Banyuwangi. Ini juga menunjukkan pentingnya kerja sama seluruh elemen, seluruh umat beragama, agar kita semua bisa melewati pandemi ini dengan baik," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Minggu (17/5/2020).
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Bagaimana Banyuwangi menjaga inflasi? Salah satu programnya adalah menjamin ketersediaan bahan pangan melalui intervensi kepada petani hingga perbaikan jalan yang menjadi akses distribusi hasil pertanian.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
Anas mengatakan, kegotongroyongan yang terus tumbuh di masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19 membuktikan betapa kuatnya modal sosial di kalangan warga. Hal itu akan meringankan beban dalam melewati situasi yang tidak mudah saat ini.
"Sekali lagi, terima kasih sahabat-sahabat umat Buddha. Gotong royong kemanusiaan yang melampaui latar belakang suku, agama, dan golongan adalah kunci kita dalam melewati pandemi ini. Semoga kebersamaan yang kuat ini akan terus terpupuk ke depan," ujarnya.
Dia juga mencontohkan bagaimana warga Banyuwangi bergotong royong membantu sesama. "Ada yang menaruh paket sembako di pagar rumahnya, menempatkan sayur, ikan, tahu, tempe, dan berbagai bahan makanan di pagar rumah agar bisa diambil gratis oleh tetangga atau warganya. Kalau soal gotong royong, rakyat Indonesia memang tiada duanya," kata Anas.
Sebelumnya, Gugus Tugas Banyuwangi juga telah menerima bantuan dari berbagai kelompok lintas agama, mulai ormas-ormas Islam, umat Kristiani, Hindu, hingga Konghucu. Bantuan yang dikucurkan pun beragam, mulai APD, rapid test, hingga paket sembako.
"Semua bantuan direkapitulasi dan secara berkala diunggah pelaporannya di situs Pemkab Banyuwangi yang terkait penanganan Covid-19," imbuh Kepala Dinas Kominfo Banyuwangi, Budi Santoso.
(mdk/hhw)