Usai Diperiksa Polisi, Ridwan Kamil Jelaskan Kronologi Kerumunan Massa di Megamendung
"Dalam kondisi lapangan yang massa sudah masif, pelaksana di lapangan punya dua pilihan, melakukan persuasif humanis atau represif."
Usai Diperiksa Polisi, Ridwan Kamil Jelaskan Kronologi Kerumunan Massa di Megamendung
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil telah selesai memenuhi panggilan Bareskrim Polri. Pemanggilan itu dilakukan terkait acara yang menimbulkan kerumunan massa di Megamendung, Bogor, Jawa Barat beberapa hari lalu.
-
Siapa yang memberikan wejangan kepada Ridwan Kamil? Dalam pertemuan itu, Foke mengaku telah memberikan sejumlah wejangan kepada mantan Gubernur Jawa Barat tersebut.
-
Siapa yang mengunjungi Habib Rizieq? Bos jalan tol Jusuf Hamka membagikan momen saat ia berkunjung ke kediaman Habib Rizieq Shihab, di Instagram.
-
Siapa yang melakukan penipuan dengan mengatasnamakan Ridwan Kamil? Umumnya, oknum penipu menggunakan nama brand atau perusahaan besar dengan penawaran menggiurkan.
-
Kapan Ridwan Kamil menyelesaikan kuliahnya? Selanjutnya adalah potret Ridwan Kamil saat menyelesaikan Sarjana S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995.
-
Siapa yang menyambut Ridwan Kamil di Cagar Budaya Setu Babakan? Kedatangannya itu langsung disambut oleh mantan Gubernur Fauzi Bowo alias Foke, Rabu (4/9).
-
Apa yang dilakukan Jusuf Hamka dan Habib Rizieq saat pertemuan mereka? Selain itu, dia juga sempat memuji sosok Jusuf Hamka yang selama ini memang dikenal sangat dermawan."Terima kasih banyak atas kunjungannya. Jusuf Hamka ini luar biasa membangun masjid di mana-mana tempat.Beramal baik, dan hubungannya dengan banyak orang juga sangat baik," kata Habib Rizieq.
Kang Emil mengatakan, panitia dalam acara tersebut sudah melaporkan kepada pihak Kecamatan setempat terkait kegiatan peletakan batu pertama masjid di Pondok Pesantren Agrokultural Markaz Syariat Megamendung yang dihadiri pimpinan FPI Rizieq Shihab pada pekan lalu.
"Kronologi yang terjadi di Bogor. Pertama, itu adalah salat Jumat dan peletakan batu pertama, itu laporan panitianya ke Camat, ke satgas Kabupaten itu hanya itu. Jadi bukan acara besar yang mengundang, hanya acara rutin," kata Kang Emil di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (20/11).
Ia menjelaskan, sebelum acara itu berlangsung, aparat keamanan setempat sempat mengingatkan terkait akan adanya potensi kerumunan massa.
"Nah, sudah di lobi juga oleh Kodim untuk mengingatkan potensi kerumunan, jadi tindakan pencegahan itu sudah dilakukan. Kemudian, dalam hari H nya, ternyata ada euforia dari masyarakat yang bukan mengikuti, tapi hanya ingin melihat juga, itu yang membuat situasi jadi sangat masif kira-kiranya," jelasnya.
Ia mengungkapkan, dalam situasi menghadapi massa yang begitu banyak hanya ada dua pilihan saja yakni melakukan tindak secara humanis atau secara represif.
"Dalam kondisi lapangan yang massa sudah masif, pelaksana di lapangan punya dua pilihan, melakukan persuasif humanis atau represif. Pilihan di lapangan saat itu karena massa kalau sudah besar cenderung ada potensi gesekan, maka pilihan dari pak Kapolda Jabar saat itu memutuskan pendekatan humanis non-represif," ungkapnya.
"Walaupun akhirnya, pilihan-pilihan itu memberi konsekuensi pada institusi kepolisian yang saya sangat hormati terkati hal itu," sambungnya.
Ia menegaskan, pihaknya sudah melakukan pemberitahuan terlebih dahulu serta melakukan penegakkan. Namun, saat itu massa diketahui cukup banyak yang hadir di lokasi.
"Jadi kalau ditanya, tolong tegakkan, sudah sangat ditegakkan ya dengan jumlah sebanyak itu kira-kira. Hanya kalau sudah ada massa besar, karena sebuah proses. Kadang-kadang kan treatmentnya tidak selalu ditegas represifkan, contohnya seperti demo Omnibuslaw," tegasnya.
"Kalau pakai kategori pelanggaran prokes, demo-demo itu sangat melanggar protokol kesehatan. Tapi kan pendekatannya tidak bisa dalam kondisi psikologis ya, walaupun kita tahu itu pelanggaran. Kemudian dilakukan represif karena akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Maka, diskresi dari aparat itu ada di sana, nah itulah kira-kira kronologis," katanya.
Baca juga:
Kapolda Metro Baru Dukung Pangdam Jaya Tertibkan Baliho Rizieq Syihab
Ridwan Kamil Akan Beri Sanksi Pemkab Bogor Soal Kerumunan Acara Rizieq
Buntut Pembagian Masker di Acara Rizieq, 2.000 Relawan Satgas Mundur karena Kecewa
Soal Pencopotan Baliho Rizieq, Riza Patria Ingatkan Jakarta Harus Dijaga
Polisi Periksa Kadishub DKI, Usut Perizinan Tutup Jalan di Acara Nikahan Anak Rizieq