Viral Grup Telegram Jajakan PSK Bule di Bali, Ini Respons Polisi
Grup itu tidak hanya menyediakan PSK bule di wilayah Bali, tetapi juga ada di Thailand.
Satu grup pada aplikasi Telegram viral di media sosial. Grup itu diduga menjadi sarana menjajakan para perempuan warga negara asing sebagai pekerja seks komersial (PSK) di Pulau Bali.
Viral Grup Telegram Jajakan PSK Bule di Bali, Ini Respons Polisi
Para bule PSK itu dijajakan lewat grup Telegram "Beverly Babes,". Pada bio grup itu tertera "VIP Escort" atau wanita panggilan kelas atas.
- Sebar Video Hoaks Tawuran di Bali, Pria Ini Diciduk Polisi
- Viral Bule Mesum Diduga di Pantai Canggu Bali, Polisi Selidiki
- Tak Terkait Jual Beli Ginjal, Tiga WNI Dicekal di Bali Ngaku ke Kamboja jadi Admin Judi Online
- Sempat Viral di Media Sosial, Polisi Tangkap Pelaku Pencurian dengan Kekerasan di Binjai
Dalam grup itu juga ada unggahan dengan diberi nama Angelina, Karina yang disebut sebagai supermodel asal Rusia. Lokasi yang dicantumkan adalah di daerah Seminyak, Uluwatu, Nusa Dua serta Canggu.
Siapa pun yang ingin memesan layanan dari PSK itu bisa melalui satu akun @bh_hanna.
"Text me for order (hubungi saya untuk memesan)," tulis di grup itu dengan menandai @bh_hanna.
Grup itu tidak hanya menyediakan PSK bule di wilayah Bali, tetapi juga ada di Thailand. Untuk di wilayah Bali sekurangnya ada 17 wanita bule yang dijajakannya dengan tarif dan layanan bervariasi.
Kasubdit V Cyber Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Bali AKBP Nanang Prihasmoko mengatakan, grup yang menjajakan PSK bule itu masih diselidiki.
"Iya kita masih menyelidiki di telegram. Di telegram itu kita harus masuk ke komunitasnya atau masuk ke grup itu. Untuk mengetahui penawaran-penawarannya, dan semuanya itu. Dan, tidak mudah masuk ke grup itu karena diseleksi (oleh admin)," kata Nanang saat dihubungi, Jumat (20/10).
Namun, pihaknya sudah mengetahui nomor-nomor di dalam grup yang diduga menjajakan jasa prostitusi online tersebut. Namun, kebanyakan nomor luar negeri. Untuk membuktikan mereka memang beroperasi di Bali itu harus dilakukan penyelidikan.
"Kita coba masuk sama admin belum diterima panjang prosesnya, karena ini menyangkut orang asing. Dan ini, nomornya luar negeri semua dan saya belum bisa membuktikan mereka ada di Bali."
Kasubdit V Cyber Ditreskrimsus Polda Bali AKBP Nanang Prihasmoko.
Nanang menegaskan bahwa saat ini masih dilakukan penyelidikan. Bila memang beroperasi di Bali, tentu akan dilakukan penangkapan.
"Kita belum masuk (grup itu) dan masih proses penyelidikan. Kalau di Bali pasti ditangkap, kalau di Bali kita pasti cek posisi mereka. Hambatannya kan luar negeri nomor mereka. Kita harus mencoba ke bos-nya atau germonya," ujarnya.