Viral Siswi SMP Dianiaya Teman Sekelas, Kepala Dipukul dan Rambut Dijambak Hingga Korban Nangis Histeris
Sejauh ini belum ada laporan resmi yang disampaikan korban maupun pihak sekolah.
Disebut-sebut, peristiwa itu terjadi di sebuah SMP di OKU.
- Viral Siswa SMPN 3 Gowa Dianiaya Temannya hingga Tak Sadarkan Diri, Pihak Sekolah Buka Suara
- Viral Siswi SMAN 8 Medan Tinggal Kelas Usai Orangtua Bongkar Dugaan Pungli di Sekolah
- Viral Siswa MTs di Sumbar Dipukul dan Diinjak Teman Sekolah, Begini Penjelasan Polisi
- Viral 6 Siswa SMP Keroyok ODGJ hingga Babak Belur, Alasannya Mengagetkan
Viral Siswi SMP Dianiaya Teman Sekelas, Kepala Dipukul dan Rambut Dijambak Hingga Korban Nangis Histeris
Viral video yang menggambarkan perilaku bully dilakukan siswi SMP dengan korban teman sekalasnya. Video tersebut viral di media sosial setelah diunggah beberapa akun Instagram, salah satunya @baturajapedia.
Kasus itu dikabarkan terjadi di sebuah SMP Negeri di Kecamatan Pulau Beringin, Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan.
Dalam video berdurasi 3 menit 32 detik itu menampakkan seorang siswi berseragam pramuka sedang menangis di dalam kelas.
Di hadapannya ada beberapa teman sekelas yang melakukan perundungan.
Sementara ada satu siswi yang mengenakan seragam olahraga. Siswi itu memegang kepala sambil mengobrol dengan bahasa daerah bersama temannya yang lain.
Bukannya membela, siswi berseragam olahraga itu justru mengolok-olok korban. Rambut korban diikat secara paksa lalu kepalanya didorong.
Korban berupaya menolak. Saking kesalnya, siswi itu malah menampar wajah dan kepala korban.
Kemudian dia memeluk erat korban dan membisikkan sesuatu padanya. Mendapat perlakuan kasar, korban tak henti-hentinya menangis histeris.
Ironisnya, tak satu pun temannya yang membantu, mereka hanya menonton peristiwa itu.
"Iya, saya dapat infonya begitu (kasus bullying), viral di medsos," ungkap Kapolsek Pulau Beringin AKP Riyadi, Senin (10/6).
Sejauh ini belum ada laporan resmi yang disampaikan korban maupun pihak sekolah. Hanya saja, ia menerima informasi Dinas Pendidikan setempat sudah mengecek kebenarannya.
"Diknas sudah monitor, nanti akan disampaikan jika ada kabar terbaru," kata Riyadi.