Wali Kota Serang Ungkap Penyebab Banjir Parah, Sungai Dangkal hingga Air Waduk Meluap
Ribuan rumah di Kota Serang, Provinsi Banten, terendam banjir setelah hujan deras mengguyur ibu Kota Provinsi Banten tersebut kurang lebih hampir 12 jam.
Ribuan rumah di Kota Serang, Provinsi Banten, terendam banjir setelah hujan deras mengguyur ibu Kota Provinsi Banten tersebut kurang lebih hampir 12 jam.
Banjir merata terjadi di lima kecamatan, yakni Kasemen, Serang, Curug dan Cipocok. Banjir juga terjadi di lima desa. Sebanyak 2.203 rumah terendam, 700 pengungsi dan lima orang korban meninggal.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Dimana saja lokasi rawan banjir di Kabupaten Banyumas? Wilayah rawan longsor di Kabupaten Banyumas, antara lain Kecamatan Sumpiuh, Kemranjen, Gumelar, Pekuncen, Lumbir, Banyumas, Ajibarang, dan Kedungbanteng. Sementara wilayah rawan banjir di antaranya Tambak, Sumpiuh, Kemranjen, Lumbir, dan Wangon,"
-
Di mana situs Banten Girang berada? Lalu, ada juga situs Banten Girang yang berbentuk gua dan merupakan peninggalan Kerajaan Sunda saat masih menguasai Banten, sebelum berdirinya Kesultanan Surosowan tahun 932 dan 1030 masehi.
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Dimana lokasi yang menjadi fokus perhatian Pemkab Banyuwangi dalam mengantisipasi banjir? Salah satu yang menjadi perhatian Ipuk adalah kawasan rawan banjir. Seperti di Lingkungan Lebak, Kelurahan Tukangkayu, Banyuwangi yang sempat dicek langsung oleh Ipuk pada Rabu (1/11). Kawasan yang dilintasi aliran sungai Kalilo itu, kerap dilanda genangan air di kala intensitas hujan tinggi.
-
Apa yang dilakukan oleh Pemkab Banyuwangi untuk mengatasi banjir di kawasan Kampung Lebak? “Rumah pompa dibangun untuk mengantisipasi banjir. Harapannya, ketika hujan deras, warga di sini tidak kebanjiran,” ungkapnya.
Wali Kota Serang Syafrudin mengatakan wilayahnya belum pernah diterjang banjir besar seperti ini. Biasa ketinggian banjir hanya mencapai 60 sentimeter. Namun kali ini ketinggian banjir mencapai lima meter.
"Penyebab dari terjadinya banjir ini di Kota serang, sebenarnya belum pernah seperti ini. Ternyata tahun ini bulan Maret ini terjadi banjir tidak biasanya seperti tahun tahun kemarin. Tahun tahun kemarin paling 60 cm, sekarang malah sampai ada yang lima meter. Penyebab dari banjir kali ini terutama curah hujan cukup tinggi, dari jam sepuluh malam itu sampai jam sepuluh siang masih hujan. Sehingga curah hujan cukup tinggi jadi air cukup banyak," kata Syafrudin kepada wartawan, Rabu (2/3).
Selain curah hujan tinggi, Syafrudin mengatakan Banjir juga disebabkan pendangkalan yang terjadi di Kali Ci Banten atau Cibanten. Dia mengaku sudah mengajukan beberapa kali untuk dilakukan normalisasi kali Ci Banten kepada Balai besar C3, namun hingga saat ini belum dilaksakan.
"Kemudian ada luapan air dari kali Ci Banten ini diakibatkan pendangkalan, Ini kali Ci Banten sebenarnya tanggung jawab balai besar C3, saya sudah beberapa kali mengusulkan untuk dinormalisasi, sampai sekarang ini belum. Ci Banten ini dari Lebak Pandeglang ujungnya di Kasemen Kota Serang. Oleh karena itu air dari mana-mana," ujarnya.
Penyebab selanjutnya adalah meluapnya air di Waduk Sindangheula yang baru saja diresmikan, karena tidak dapat menampung debit air.
"Juga ada kemungkinan waduk Sindangheula ini sudah tidak bisa menampung debit air karena terlalu tinggi ada kemungkinan jebol, karena tidak pernah terjadi Kota Serang banjir seperti ini," pungkasnya.
Hingga Rabu siang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang mencatat, wilayah yang masih terendam banjir meliputi Kelurahan Lontar Baru, Kelurahan Serang, Kelurahan Kagungan, dan Kelurahan Kota Baru di Kecamatan Serang.
Kemudian Kelurahan Kasemen, Kelurahan Terumbu, dan Kelurahan Kasunyatan di Kecamatan Kasemen. Selanjutnya Kelurahan Drangong dan Kelurahan Umbul Tengah di Kecamatan Taktakan.
Berikutnya adalah Kelurahan Cipocok Jaya, Kelurahan Banjar Agung, Kelurahan Panancangan, Kelurahan Banjar Sari, dan Kelurahan Tembong di Kecamatan Cipocok Jaya.
Sebagai upaya percepatan penanganan bencana banjir tersebut, tim BPBD Kota Serang bersama lintas instansi terkait dan relawan terus melakukan langkah-langkah yang berorientasi pada penyelamatan, evakuasi warga, dan pemenuhan kebutuhan dasar.
(mdk/cob)