Warga Aceh Besar Diminta Waspadai Cuaca Ekstrem Angin Kencang dan Hujan
Farhan juga meminta masyarakat untuk terus berhati-hati, terutama saat datangnya angin dan hujan deras sebisa mungkin tidak berteduh di bawah pohon karena rawan tumpang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar mengimbau masyarakat setempat untuk selalu siaga bencana saat cuaca ekstrem angin kencang dan hujan dengan intensitas tinggi saat ini.
"Seiring pemberitahuan BMKG tentang adanya cuaca ekstrem di wilayah Aceh, kita harapkan masyarakat berhati-hati dan selalu siaga bencana," kata Kepala BPBD Aceh Besar Farhan AP di Aceh Besar, Rabu (22/12).
-
Dimana BMKG memprakirakan cuaca cerah? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Kapan BMKG mengimbau pemudik untuk mewaspadai cuaca ekstrem di Jateng? Pada Minggu (7/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor agar mewadahi potensi cuaca ekstrem dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayag Jateng.
-
Mengapa BMKG mengimbau pemudik untuk waspada terhadap cuaca ekstrem? Pada masa musim pancaroba, hujan masih berpotensi terjadi dengan intensitas ringan hingga sedang yang kadang disertai petir. Waktu terjadinya hujan di wilayah pesisir selatan Jateng cenderung pada malam hari sedangkan wilayah yang lebih ke utara atau jauh dari pesisir cenderung pada siang hingga sore hari,” Teguh mengatakan, beberapa hal yang perlu diwaspadai pada masa peralihan musim antara lain hujan lebat dengan durasi singkat, petir, dan angin kencang atau kombinasi dari ketiga hal tersebut seperti hujan lebat disertai petir, hujan lebat disertai angin kencang, serta hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
-
Apa yang dilakukan di Aceh saat Meugang? Mereka pastinya tidak ketinggalan untuk melaksanakan Meugang bersama keluarga, kerabat, bahkan yatim piatu. Tak hanya itu, hampir seluruh daerah Aceh menggelar tradisi tersebut sehingga sudah mengakar dalam masyarakatnya.
-
Apa yang dilakukan BMKG terkait Siklon Tropis Yagi? Miming mengimbau masyarakat untuk tidak terpengaruh informasi yang kebenarannya masih diragukan terkait dampak siklon tropis itu di wilayah Indonesia dan terus mengikuti informasi perkembangannya yang terus dipantau BMKG.Hasil analisa perkembangan kondisi cuaca dan iklim juga akan selalu diinformasikan kepada masyarakat melalui aplikasi daring infoBMKG, media sosial infoBMKG atau langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.
-
Apa itu Situs Bukit Kerang di Aceh Tamiang? Situs Bukit Kerang yang berada di Desa Mesjid, Kecamatan Bendahara, Kabupaten Aceh Tamiang ini adalah salah satu jejak peninggalan manusia purba yang hidup sekitar ribuan tahun silam.(Foto: Google Maps) Situs ini memiliki luas 25 meter dengan gundukan bukitnya setinggi 4,5 meter yang terdiri dari kulit kerang. Untuk luas lahannya sebesar 36 x 31 meter persegi.
Farhan juga meminta masyarakat untuk terus berhati-hati, terutama saat datangnya angin dan hujan deras sebisa mungkin tidak berteduh di bawah pohon karena rawan tumpang.
Dirinya menyampaikan, saat hujan deras dan angin kencang melanda sejumlah kawasan di Aceh Besar sejak kemarin, beberapa pohon dilaporkan tumbang baik di jalan nasional maupun di pedesaan.
"Beberapa rumah di Kecamatan Lhoong semalam tertimpa pohon tumbang. Dari tadi malam anggota sedang melakukan evakuasi, kita terus mendata apa saja dampak dari musibah ini," ujarnya.
Farhan menyebutkan, jika datangnya cuaca ekstrem angin kencang dan hujan deras, semua wilayah dalam di Aceh Besar wajib siaga karena seluruh kawasan berpotensi terjadinya bencana.
Menghadapi cuaca ekstrem, lanjut Farhan, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan satuan kerja lain seperti badan jalan nasional guna membantu pembersihan jalan jika sewaktu-waktu terdampak bencana akibat hujan deras.
"Kepada anggota juga kita minta untuk selalu siaga memantau wilayahnya dari bencana sampai benar-benar dipastikan aman," kata Farhan seperti dilansir dari Antara.
Dalam kesempatan ini, Farhan juga mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas di luar rumah jika adanya hujan dan badai guna menghindari musibah tertimpa pohon tumbang, petir dan bencana akibat cuaca ekstrem lainnya.
Untuk diketahui, sebanyak 31 rumah warga dari 14 desa di Kabupaten Aceh Besar mengalami kerusakan akibat diterpa angin kencang disertai hujan yang melanda sejumlah kawasan tersebut sejak kemarin sore.
Bukan hanya rumah masyarakat, toko, balai pengajian, gedung PPK, PAUD (pendidikan anak usia dini), hingga warung kopi juga ada yang rusak akibat angin kencang ini. Bahkan ada kawasan yang dilanda banjir.
(mdk/fik)