Warga Minahasa Utara gunakan plastik bekas lihat gerhana matahari
Bahkan ada yang sengaja membawa kacamata las dari rumah demi berburu fenomena alam yang langka ini.
Warga dari berbagai penjuru daerah Sulawesi Utara memadati pantai Firdaus, Kema, Minahasa Utara, Rabu (9/3) pagi. Menariknya, beberapa dari mereka hanya menggunakan peralatan seadanya untuk melihat langsung proses terjadinya Gerhana Matahari Total (GMT). Bahkan sisa plastik bekas yang berserakan di sekitar lokasi menjadi buruan.
Tanpa menghiraukan keselamatan mata, mereka memungut apa saja yang dapat menghambat sinar matahari langsung. Dari kantong plastik bekas, plastik kemasan minuman, sisa foto rontgen, dan beberapa limbah sisa lainnya. Bahkan ada yang sengaja membawa kacamata las dari rumah demi berburu fenomena alam yang langka ini.
"Yang penting apa saja yang dapat digunakan menghalangi paparan sinar matahari langsung. Sayang juga jika tidak dapat melihat kejadian alam yang hanya sekali dalam 300 tahun ini," ujar Angky, warga Manado saat ditemui.
Beberapa kali peringatan pihak BMKG untuk melalui pengeras suara untuk tak menggunakan peralatan seadanya, tak digubris. Malah, ada pengunjung yang terlihat mencuri pandang ke angkasa dengan mata telanjang.
Meski puncak gerhana hanya 97 persen, acara nonton bareng tetap dilaksanakan dan menyedot perhatian ribuan warga dengan dihadiri langsung beberapa pejabat daerah mulai Gubernur, Bupati dan unsur Forkopimda.
Pihak BMKG menyiapkan 1 unit teleskop Vixen untuk menangkap proses GMT terjadi. Teleskop ini sehari-harinya digunakan untuk menentukan awal bulan namun dapat digunakan menangkap pergerakan benda-benda astronomi di angkasa.
"(Teleskop) Ini juga merupakan teleskop Hilal namun dapat kita gunakan untuk merekam proses terjadinya gerhana seperti saat ini," ujar salah satu staf BMKG yang menolak namanya dipublikasi.
Baca juga:
Ini reaksi burung kakaktua saat gerhana matahari
Lihat gerhana matahari, warga Solo gunakan film bekas rontgen
Peneliti LIPI sebut hewan malam terpengaruh gerhana matahari
Kecewanya warga Sampit gagal saksikan gerhana matahari
Momen GMT, Telkomsel sebut trafik naik 387 persen di Belitung
Cuaca mendung, warga Kupang melihat gerhana melalui proyektor
Tabrak tower Ampera, drone timpa pengunjung GMT hingga pingsan
-
Bagaimana proses terjadinya Gerhana Matahari Total? Gerhana matahari total terjadi saat matahari, bulan, dan bumi terletak dalam satu garis lurus. Posisi ini didapatkan tidak lain karena bumi dan bulan sama-sama berputar melakukan revolusi mengelilingi matahari. Kemudian pada waktu tertentu, baik bumi maupun bulan akan menempati posisi orbit yang sejajar hingga membentuk garis lurus. Setelah menempati posisi garis lurus, bagian belakang bulan yang tidak terkena sinar matahari akan membentuk bayangan sendiri, yaitu bayangan inti (umbra) dan bayangan samar-samar (penumbra).
-
Apa yang terjadi saat gerhana matahari total? Gerhana matahari total merupakan fenomena alam yang memukau, di mana bulan sepenuhnya menutupi matahari, menciptakan momen singkat ketika siang menjadi malam.
-
Apa penyebab Gerhana Matahari Total? Gerhana matahari total merupakan fenomena yang terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi berada dalam satu garis lurus. Di sini seluruh bagian matahari akan tertutup dengan bayangan bulan. Sehingga cahaya matahari akan menghilang secara total selama beberapa waktu. Dalam kondisi ini, bumi akan mengalami suasana yang gelap seperti malam hari.
-
Kapan Gerhana Matahari Total akan terjadi? Bumi akan mengalami kembali fenomena gerhana matahari total pada tanggal 8 April 2024 mendatang.
-
Dimana gerhana matahari total 2024 akan melewati? Jalur gerhana ini akan melintasi Amerika Utara, melewati Meksiko, Amerika Serikat, dan Kanada.
-
Apa yang bisa dilihat saat Gerhana Matahari Total tahun 2024? “Gerhana 2024 menawarkan kesempatan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengukur bentuk dari Matahari dan dengan demikian dapat menyimpulkan struktur bagian dalamnya,” ungkap Profesor Gordon Emslie, peneliti utama dalam proyek SunSketcher.