Yakin penyerangan pemuka agama diatur sistematis, PPP bentuk tim investigasi
Dia tidak yakin pelaku yang menyerang pemuka agama memiliki masalah kejiwaan seperti keterangan sementara kepolisian.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tengah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki aksi kekerasan terhadap pemuka agama di sejumlah daerah. Ketua Umum PPP M Rommahurmuziy (Romy) mengatakan tim investigasi dibentuk untuk menemukan motif di balik aksi penyerangan tersebut.
"Kami PPP tengah membentuk tim untuk melakukan investigasi asal muasal dan sebab atas kejadian ini," kata Romy melalui keterangan tertulisnya, Senin (12/2).
-
Kapan Gereja Santo Porphyrius dibangun? Setelah penghancuran tersebut, Porphyrius berhasil memperoleh dukungan keuangan dari Ratu Eudoxia di Konstantinopel untuk membangun gereja, yang dinamai sesuai dengan sang ratu pada tahun 407.
-
Bagaimana Pondok Pesantren Al Hamdaniyah Siwalanpanji mempersiapkan para santrinya? Mereka juga dibekali kemampuan bahasa Arab dan Inggris melalui keberadaan Balai Latihan Kerja (BLK) Bahasa yang berada di lingkungan ponpes.
-
Apa yang terjadi pada Airul Harahap di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin? Salah seorang pengurus ponpes itu, Ustaz Ahmad Karimudin menyatakan mereka mendapat laporan bahwa santri itu tersengat listrik.
-
Di mana Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin berada? Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin berdiri di Desa Tirta Kencana, Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo.
-
Bagaimana PPS Pemilu melakukan tugasnya dalam pemilu? Tugas-tugas utama yang harus dilaksanakan oleh PPS meliputi persiapan logistik pemilu, pendaftaran pemilih, pembentukan tempat pemungutan suara (TPS), pengawasan pemungutan suara, penghitungan suara, serta pelaporan hasil pemungutan suara.
-
Kapan sidang perdana PHPU untuk Anies-Cak Imin? Pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Timnas AMIN, serta Tim Hukum hadir dalam sidang perdana perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 Mahkamah Konstitusi hari ini, Rabu (27/3).
Romy menduga aksi penyerangan terhadap pemuka agama telah diatur secara sistematis. Dia tidak yakin pelaku yang menyerang pemuka agama memiliki masalah kejiwaan seperti keterangan sementara kepolisian.
"Ini bisa jadi bukan sekedar fenomena orang gila beneran, akan tetapi orang gila buatan," tegasnya.
Penyerangan itu, kata dia, bertujuan untuk mengganggu stabilitas keamanan jelang pelaksanaan Pilkada tahun 2018 dan untuk kepentingan Pilpres tahun 2019. Dengan tidak stabilnya situasi keamanan, opini masyarakat tergiring untuk mencari pemimpin baru yang dapat mengatasi masalah tersebut.
"Masyarakat didorong dikondisikan untuk merasakan bahwa oh ternyata kita butuh pemimpin yang kuat. Kita butuh pemimpin dari yang memiliki latar belakang tertentu yang diharapkan bisa mengatasi semua kegaduhan dan instabilitas yang muncul," ujar Romy.
Anggota Komisi XI ini menyebut kekerasan terhadap pemuka agama seperti yang terjadi di era pemerintahan Presiden Soeharto. Namun, menurutnya, Soeharto sengaja menyasar ulama sebagai korban agar masyarakat tetap meminta dirinya sebagai presiden.
Atas kejadian ini, Romy mendorong Kepolisian dan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk melakukan pengawasan ketat terhadap seluruh komponen bangsa agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Seolah-olah ada distabilitas pada skala masif, bahkan yang menjadi korban adalah para ulama. Sehingga tetap dibutuhkan seorang pemimpin yang memiliki latar belakang kuat seperti Suharto," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, aksi penyerangan terhadap tokoh agama terjadi sejak akhir Januari lalu. Aksi pertama terjadi di Pondok Pesantren Al Hidayah Cicalengka, Kabupaten Bandung. Saat itu, yang menjadi korban adalah Pimpinan Ponpes KH Umar Basri (Mama Santiong). KH Umar dianiaya usai Shalat Subuh di masjid.
Peristiwa kedua terjadi pada Komando Brigade PP Persis, Ustaz Prawoto. Ustaz Prawoto meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit akibat dianiaya seorang pria yang diduga mengalami gangguan jiwa pada Kamis (2/1) pagi.
Kemarin, Minggu (11/2), penyerangan terjadi di Gereja Santa Lidwina, Sleman, DIY. Gereja tersebut diserang pria tak dikenal yang mengakibatkan seorang pastor dan sejumlah jemaat mengalami luka-luka.
Baca juga:
Kondisi membaik, Romo Prier masih dirawat di ruang ICU RS Panti Rapih Yogyakarta
Periksa Suliono, Polda DIY & Densus dalami jaringan teroris di Sleman
Usai diserang, Gereja Santa Lidwina bentuk tim trauma healing
Cak Imin sebut politik pemicu isu SARA
Soal penyerangan pemuka agama, Ketua MPR sebut ada keinginan mengadu domba