Baru satu hari dilantik, Setya Novanto diserang kasus korupsi
"Tentu ini akan menjadi suatu evaluasi untuk menjadikan suatu yang baik," ujar Setya Novanto.
Bendahara Umum Partai Golkar Setya Novanto mendapat banyak kritik karena terpilih menjadi ketua DPR. Setya dinilai akan membawa buruk citra DPR karena sering disebut-sebut terlibat korupsi di sejumlah kasus.
Setya sendiri menilai wajar keterpilihannya menjadi ketua DPR menuai pro dan kontra. Hal itu, akan menjadi bahan evaluasi dirinya ke depan untuk menjadi lebih baik.
"Tentu ini akan menjadi suatu evaluasi untuk menjadikan suatu yang baik," ujar Setya di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (2/10) kemarin.
Dia berjanji akan memperbaiki kinerjanya ke depan. Dia juga menegaskan bahwa adalah hal biasa jika manusia memiliki kekurangan. "Sebagai manusia biasa tentunya ada kekurangan-kekurangannya," terang dia.
Namun kritikan demi kritikan tak juga berhenti. Bahkan kemarin ada mahasiswa di KPK yang mendemonya agar dia segera ditangkap.
Berikut serangan-serangan terhadap Setya Novanto sehari setelah ditetapkan sebagai Ketua DPR, seperti yang berhasil dihimpun merdeka.com, Jumat (3/10):
-
Apa yang dikatakan oleh Agus Rahardjo terkait kasus korupsi e-KTP yang menjerat Setya Novanto? Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.
-
Apa harapan DPR terkait kasus dugaan korupsi tol MBZ? “Saya minta Kejagung tidak menutup peluang adanya tersangka-tersangka baru,” kata Sahroni. Selain itu, politikus Partai Nasdem ini juga mengimbau agar Kejagung terus konsisten dalam mengawal dan mengamankan Proyek Strategis Nasional (PSN).
-
Apa saja kasus korupsi yang berhasil diungkap Kejaksaan Agung yang mendapat apresiasi dari DPR? Kasus kakap yang telah diungkap pun nggak main-main, luar biasa, berani tangkap sana-sini. Mulai dari Asabri, Duta Palma, hingga yang baru-baru ini soal korupsi timah.
-
Siapa yang ditahan KPK terkait kasus dugaan korupsi? Dalam kesempatan yang sama, Cak Imin juga merespons penahanan politikus PKB Reyna Usman terkait kasus dugaan korupsi pengadaan software pengawas TKI di luar negeri.
-
Apa yang ditemukan KPK terkait dugaan korupsi Bantuan Presiden? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan adanya dugaan korupsi dalam bantuan Presiden saat penanganan Pandemi Covid-19 itu. "Kerugian sementara Rp125 miliar," kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika, Rabu (26/6).
-
Apa isi pemberitaan yang menyebutkan Prabowo Subianto terlibat dugaan korupsi? Prabowo terlibat dugaan korupsi dan penyuapan senilai USD 55,4 juta menurut isi pemberitaan tersebut dalam pembelian pesawat jet tempur Mirage bekas dengan pemerintah Qatar. Uang ini disebut yang dijadikan modal Prabowo dalam melenggang ke pilpres 2014.
ICW sebut Ketua DPR Setya Novanto terlibat banyak kasus korupsi
Terpilihnya Setya Novanto sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menuai kritik dari berbagai kalangan, salah satunya dari Indonesia Corruption Watch (ICW). Menurut Koordinator Divisi Monitoring Hukum dan Peradilan ICW, Emerson Yunto, Setya Novanto diduga pernah tersandung dalam beberapa kasus korupsi.
"Setya Novanto diduga pernah menjadi tersangka perkara korupsi skandal cessie Bank Bali senilai Rp 546 miliar, bahkan hingga kini status hukumnya belum jelas," kata Emerson di kantor ICW di Kalibata Timur, Jakarta Selatan, Kamis (2/10).
Selain itu, Emerson mengatakan politisi dari Partai Golkar tersebut juga terlibat dalam kasus penyelundupan beras impor. Bahkan, lanjut Emerson, Setya sering disebut dalam kasus korupsi proyek e-KTP di Kemendagri.
"Pada tahun 2010 beliau diberitakan terlibat kasus penyelundupan beras impor dari Vietnam sebanyak 60 ton. Selain itu, M. Nazaruddin juga menyebutkan adanya keterlibatan Setya Novanto dalam proyek E-KTP di kementerian dalam negeri," katanya.
Emerson menegaskan DPR hampir tak mungkin memberantas korupsi. "DPR-nya tersandera kasus korupsi, saya sendiri ragu bila DPR akan benar-benar memberantas korupsi," tegasnya.
Ketua KPK sebut Setya Novanto berpotensi punya masalah hukum
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyesalkan terpilihnya Setya Novanto sebagai Ketua DPR periode 2014-2019. Sebab, kata Ketua KPK Abraham Samad, Setya berpotensi mempunyai masalah hukum.
"KPK sangat prihatin dan menyesalkan terpilihnya Setya Novanto sebagai Ketua DPR, karena yang bersangkutan punya potensi mempunyai masalah hukum dan bisa merusak citra DPR sebagai lembaga terhormat," kata Abraham melalui pesan singkat kepada wartawan di Jakarta, Kamis (2/10).
Sebenarnya, kata Abraham, KPK menginginkan ketua DPR yang terpilih adalah orang yang bersih dan tidak punya keterkaitan dengan kasus-kasus hukum.
"Jadi KPK juga kecewa dengan terpilihnya ketua DPR baru, namun demikian kita tetap menghargai proses sudah terjadi di DPR," kata Abraham.
Seperti diketahui, Setya akrab berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurut catatan merdeka.com, Setya beberapa kali diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap Revisi Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Penambahan Biaya Arena Menembak PON Riau oleh KPK. Ruang kerjanya di DPR pun pernah digeledah KPK terkait kasus yang menjerat mantan Gubernur Riau, Rusli Zainal, yang juga politikus Partai Golkar.
Selain kasus suap PON Riau, Setya pernah diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap, gratifikasi, dan pencucian uang terkait sengketa pemilihan kepala daerah yang bergulir di Mahkamah Konstitusi. Kasus ini menjerat mantan Ketua MK, Akil Mochtar, yang juga mantan politikus Partai Golkar.
Nama Setya juga disebut-sebut terlibat dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan paket penerapan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) di Kementerian Dalam Negeri. Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin menyebut Setya dan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum sebagai pengendali proyek e-KTP.
Nazaruddin menuding Setya membagi-bagi fee proyek e-KTP ke sejumlah anggota DPR. Setya juga disebut mengutak-atik perencanaan dan anggaran proyek senilai Rp 5,9 triliun tersebut.
Mahasiswa antikorupsi demo minta Setya Novanto ditangkap
Persatuan Mahasiswa Anti Korupsi (PERMAK Indonesia) berdemonstrasi di depan gedung KPK Jakarta. PERMAK meminta agar KPK menangkap Setya Novanto dalam dugaan kasus-kasus hukum.
Ketua orasi Erik menuturkan Setya Novanto terpilih menjadi ketua DPR, menunjukkan politik saat ini yang tidak bersih.
"Kami tidak khawatir Setya Novanto menjadi ketua DPR karena itu menunjukkan politik yang bobrok, politik yang bodoh dan tidak bersih," kata dia pada awak media, Rabu (2/10).
Para mahasiswa ini membantah aksi ini sengaja menggoyang Setya yang baru saja dilantik menjadi Ketua DPR.
"Bukan, ini bukan karena dia jadi ketua DPR, kami hanya ingin menegakkan hukum,". Kata Erik.
Mereka mengaku sempat kaget Golkar mengusung Setya Novanto sebagai ketua DPR, karena kasus-kasus yang disangkakan kepadanya.
"Kami sempat terhenyak saat Golkar memilih Setya Novanto untuk menjadi ketua DPR, karena dia tidak kredibel tidak pantas banyak kasus-kasusnya," kata Erik.