Ini Faktor Penyebab Elektabilitas Anies di Bawah Ganjar dan Prabowo Versi LSI
Faktor kesukaan masyarakat berdampak pada elektabilitas Anies.
Faktor kesukaan masyarakat berdampak pada elektabilitas Anies.
Ini Faktor Penyebab Elektabilitas Anies di Bawah Ganjar dan Prabowo Versi LSI
Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengungkap alasan ketertinggalan elektabilitas Anies Baswedan dibandingkan dengan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Faktor kesukaan masyarakat berdampak pada elektabilitas Anies.
Hal itu dikatakan Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan saat memaparkan hasil survei LSI bertajuk 'Isu-isu Nasional dan Update Peta Kompetisi Pilpres dan Pileg.'
Pada survei mengenai awareness dan kedisukaan tokoh, posisi Anies lebih rendah dari Prabowo dan Ganjar.
"Salah satu penjelasan mengapa Anies tertinggal dari Ganjar dan Prabowo adalah karena Anies tingkat kesukaannya lebih rendah dibandingkan dengan Ganjar dan Prabowo berdasarkan data ini," kata Djayadi dalam siaran YouTube LSI, Rabu (30/8).
- Survei Terbaru Populi Center: Tiga Faktor Ini Membuat Elektabilitas Anies-Muhaimin Stagnan
- Loyalitas Pendukung Jadi Penyebab Elektabilitas Prabowo Bertengger di Puncak
- Analisis di Balik Elektabilitas Ganjar Naik dan Prabowo Merosot, Ini 3 Faktornya
- Jokowi Effect Dinilai jadi Faktor Utama Pemilih PDIP Alihkan Dukungan ke Prabowo
Pada tingkat pengenalan masyarakat terhadap tiga nama bakal calon presiden, Prabowo pada posisi pertama tokoh paling dikenal dengan 97,4 persen, disusul Anies 88,4 persen, dan Ganjar dengan 88,1 persen.
"Prabowo, Anies dan Ganjar pada dasarnya sudah cukup mentok itu popularitasnya. Prabowo sudah diangka hampir 100 persen, tingkat kesukaannya bagus 88 persen," kata Djayadi.
Sementara itu, Ganjar Pranowo menjadi tokoh yang paling disukai oleh masyarakat dengan tingkat kesukaan 84,7 persen.
Disusul Prabowo dengan tingkat kesukaan 88,2 persen, dan Anies di posisi ketiga dengan tingkat kesukaan 75,6 persen.
"Anies sudah di angka 88 persen yang yang mengenalnya. Tapi yang suka (Anies) lebih rendah dibandingkan dengan Prabowo dan dibandingkan dengan Ganjar Pranowo," ucap Djayadi.
Berdasarkan data ini, menurut Djayadi, ketiga bakal calon presiden sebetulnya sudah sulit untuk menambah elektabilitas kalau hanya mengandalkan popularitas.
Sebab, popularitas ketiga bakal calon presiden sudah menyentuh angka di sekitaran 90 persen.
Dari populasi itu dipilih secara random (multi stage random sampling)1220 responden. Margin of error dari 1220 responden tersebut sebesar +/-2.9% pada tingkat kepercayaan 95% (dengan asumsi simple random sampling).
Responden terpilih di wawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check).