Orang Yunani Kuno Ramal Masa Depan Lewat Permainan Berusia 2300 Tahun, Lempar Dadu dari Tulang Hewan
Para arkeolog baru-baru ini menemukan permainan ramalan kuno Yunani, berasal dari sekitar 2.300 tahun yang lalu.
Orang Yunani Kuno Ramal Masa Depan Lewat Permainan Berusia 2300 Tahun, Lempar Dadu dari Tulang Hewan
Para arkeolog baru-baru ini menemukan permainan ramalan kuno Yunani, berasal dari sekitar 2.300 tahun yang lalu.
Permainan yang terbuat dari tulang ini dikenal sebagai 'astragaloi' yang berarti 'pergelangan kaki' dalam bahasa Yunani. Penemuan ini terjadi di Taman Nasional Maresha-Bet Guvrin, yang terletak di Bukit Yudea, juga dikenal sebagai Shephelah, Israel.
Mirip Permainan Lempar Dadu
Praktik astragalomansi yang dikenal sebagai ramalan dengan cara melempar astragaloi, merupakan permainan peluang atau ramalan yang dimainkan pada zaman kuno oleh orang Yunani dan Romawi. Beberapa contoh juga ditemukan dari orang Etruskan dan peradaban Timur Dekat.
Di zaman Yunani Kuno, astragalomansi dilakukan dengan melempar astragaloi, tulang yang kecil dan khusus, dan kemudian mencari petunjuk dari "ramalan dadu."
Sumber: Greek Reporter
-
Dimana penemuan dadu berusia 2000 tahun? Setelah penggalian selama bertahun-tahun, para arkeolog baru-baru ini menemukan sejumlah penemuan menarik di pemukiman Celtic di Samborowice (Silesia), Polandia.
-
Bagaimana manusia purba bermain? 'Anak-anak dan remaja mengumpulkan tulang binatang besar dan fosil gigi dari singkapan situs kuno dan bermain dengannya,' jelas makalah tersebut, menambahkan bahwa kerikil tersebut mungkin dikumpulkan dan dibawa ke sana untuk alasan yang sama.
-
Bagaimana anak-anak zaman Paleolitik membuat mainan? 'Keramik-keramik ini menunjukkan tingkat eksperimen, heterogenitas tekno-stilistika, dan non produktivitas yang lebih tinggi,' kata mereka, seperti dikutip dari laman IFLScience.
-
Apa yang istimewa dari dadu berusia 2000 tahun? Dadu ini memikat karena keunikan desainnya. Karena kecil kemungkinan dadu tersebut akan jatuh dengan salah satu dari dua sisinya yang lebih kecil, sisi yang lebih panjang biasanya ditandai dengan nilai yang lebih tinggi seperti 3, 4, 5, dan 6.'Namun ada pengecualian untuk aturan ini dan dalam kasus dadu Samborowice, sisi-sisi dadu ini hanya ditandai dengan dua nilai tertinggi, yaitu 5 dan 6. Kami tidak yakin apakah dadu itu palsu atau digunakan untuk permainan yang belum dikenal pada masa sekarang,' katanya.
-
Bagaimana orang kuno membuat peta? Nah, pembuat peta kuno dari seluruh dunia mengandalkan banyak hal mulai dari campuran seni, eksplorasi, kecerdasan matematika, dan imajinasi untuk menangkap luasnya tanah yang dikenali.
-
Apa saja alat yang digunakan manusia kuno untuk menentukan waktu? Setelah mengetahui konsep hari, manusia membagi satu hari ke dalam unit yang lebih kecil lagi. Sekitar 5.500 tahun yang lalu, manusia melacak Matahari mengunakan obelisk dan batangan untuk membentuk bayangan dan menentukan waktu.
Dua Cara
Ada dua cara untuk melakukan permainan ini: bisa dengan melemparkan lima astragaloi (jamak) sekaligus, atau melempar satu astragalos (tunggal) sebanyak lima kali berturut-turut untuk mendapatkan ramalan yang diinginkan.
Tulang yang digunakan dalam permainan ini ialah tulang kambing atau domba. Namun, ditemukan juga tulang imitasi yang terbuat dari perunggu atau kayu.
Foto: Badan Kepurbakalaan Israel
Penemuan ini penting karena mengungkapkan informasi yang sebelumnya tidak diketahui tentang masa kini dan mungkin bahkan masa depan.
Koleksi astragaloi dari periode Helenistik ditemukan oleh tim peneliti dari Universitas Haifa, di bawah arahan Dr. Ian Stern. Koleksi ini ditemukan selama pengalian di kota kuno Maresha di Taman Nasional Maresha-Bet Guvrin.
Gambar Dewa Yunani
Temuan mengejutkan ini mengungkapkan bahwa ada potongan-potongan yang memuat tulisan-tulisan kuno. Tercatat nama-nama dewa Yunani seperti Aphrodite atau dewi kecantikan; Eros, dewa cinta; serta Hermes, utusan para dewa dan pemandu roh menuju alam baka.
Potongan-potongan ini juga mencakup gambaran Hera, dewi pernikahan, wanita, dan keluarga, serta pelindung wanita saat melahirkan. Selain itu, Nike, yaitu dewi kemenangan yang memiliki sayap, juga hadir dalam bentuk potongan permainan lainnya. Tak hanya itu, beberapa potongan juga ada tulisan-tulisan yang terukir seperti "Pencuri," "Berhenti," dan "Anda Terbakar."
"Kumpulan astragaloi dari Maresha ini unik dalam jumlah dan kualitas, serta memiliki banyak tulisan yang menarik."
Dr. Lee Perry-Gal, arkeolog hewan dari Badan Kepurbakalaan Israel dan peneliti di Universitas Haifa
Sumber: Greek Reporter
"Penemuan ini mengungkapkan bahwa, seperti saat ini, orang-orang di masa lalu juga mencari bantuan melalui ramalan dan mantra di dunia spiritual," tambah Perry-Gal.
"Dalam situasi kesulitan, perempuan dan laki-laki berjuang menghadapi ketidakpastian dalam hal kesehatan, kelahiran, dan kematian, dan mereka berusaha melindungi diri dengan sarana-sarana magis."
Sumber: Greek Reporter
Direktur Badan Kepurbakalaan Israel, Eli Eskosido, menekankan, “penelitian menarik ini menyoroti kehidupan dan adat istiadat di dunia kuno dan mengingatkan kita bahwa manusia adalah makhluk biasa di seluruh dunia.”
“Mereka bermimpi dan berharap, dan meskipun kerasnya kehidupan sehari-hari, mereka punya waktu untuk bermain dan bersantai,” tambahnya.