Keteter susun UU, DPR wacanakan pemotongan masa reses

"Kita sudah tetapkan hari Rabu dan Kamis itu adalah Hari Legislasi," kata Agus Hermanto.

Wakil Ketua DPR Agus Hermanto mengakui banyaknya masa reses di periode 2014-2019 mempengaruhi waktu penyusunan undang-undang. Kerja legislasi anggota Dewan jadi keteter. Oleh sebab itu, muncul wacana masa reses akan dikurangi.

"Setelah kita laksanakan memang banyak hal-hal yang dilaksanakan di dalam reses, sehingga rapat Bamus antara pimpinan DPR dan seluruh pimpinan fraksi bahwa masa reses ini sebaiknya dikurangi untuk mengejar undang-undang yang banyak sekali belum bisa tertangani secara lengkap," kata Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/7).

Untuk mengatasi keterlambatan DPR dalam fungsi legislasinya, kata Agus, maka dibentuklah Hari Legislasi. Di hari tersebut DPR hanya akan membahas mengenai program legislasinya.

"Kita sudah tetapkan hari Rabu dan Kamis itu adalah Hari Legislasi untuk mengejar kekurangan undang-undang ataupun pelaksanaan RUU yang sampai saat ini banyak ketinggalan," tutur politikus Demokrat ini.

Untuk diketahui, DPR periode 2014-2019 memang memiliki masa reses 5 kali. Sedangkan pembahasan RUU diperpanjang dari 2 kali masa sidang menjadi 3 kali masa sidang.

"Sehingga masa resesnya dikurangi untuk melaksanakan Hari Legislasi. Tadi sudah saya sampaikan bahwa kita akan mengurangi hari reses dan kita memberikan slot khusus pada legislasi ini agar lebih banyak," ucapnya.

Baca juga:
'Masa Istana buat undangan keliru, mau jadi republik keliru'
DPR sebut tak masalah singkatan BIN jadi Badan Intelijen Nasional
Fraksi NasDem tuding parpol berkonflik ingin tunda pilkada serentak
Sudah empat masa sidang dilalui, DPR masih banyak tunggakan RUU
'Ratusan pendaftar capim KPK cuma orang-orang cari kerja'