Kisruh ITC Mangga Dua, pedagang tolak campur tangan Marzuki
"Pedagang bukan untuk berpolitik. Di sini tempat dagang bukan tempat politikus," ujar Sutjinto.
Rencana kedatangan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR ) Marzuki Alie ke ITC Mangga Dua, Jakarta Utara, Jumat (4/4), mendapatkan tanggapan pro dan kontra oleh para pedagang setempat. Hal tersebut tidak terlepas dari kisruh pengelolaan ITC Mangga Dua.
Pedagang yang menolak umumnya membawa katon bertulisan: 'Kami Tolak Campur Tangan Marzuki Alie di ITC Mangga Dua'.
"Kami menolak kedatangan Marzuki Alie . Pedagang bukan untuk berpolitik. Kami ingin berdagang. Di sini tempat dagang bukan tempat politikus," ujar Korlap Demo Penolakan Marzuki, Sutjinto, Jumat (4/4).
Para pendemo penolak kedatangan Calon Presiden Konvensi Partai Demokrat hingga sempat masuk ke badan jalan. Mereka sempat membuat kemacetan juga. Selain itu, sempat terjadi argumentasi antara pihak yang pro dan pihak yang kontra terhadap kedatangan Marzuki Alie . Bahkan, sempat terjadi gesekan antara kedua belah pihak.
"Mereka ini preman yang disewa pengelola, PT Duta Pertiwi untuk menolak kedatangan Marzuki," ujar Haidda Sutami, Ketua Pengurus Perhimpunan Penghuni Rusun ITC Mangga Dua.
Ia melanjutkan, "Itu mereka ada yang kerjanya cleaning servis, penjaga toko, dan lain-lain. Mereka dibayar untuk demo."
Haidda melanjutkan, kedatangan Marzuki bukan untuk dialog dengan para pedagang. Namun, hanya untuk melihat kondisi lapangan. "Ini bukan kampanye," tegasnya.
Soal amanat pembentukan pengurus PPRS baru, Haidda sedikit pesimis. Sebab, sampai saat ini belum terbentuk. Padahal, janji pembentukan pengurus bakal digelar pertengahan Maret.
Kisruh pedangan dan pengelola ITC Mangga Dua bermula dari pemadaman secara sepihak oleh pengelola, PT Duta Pertiwi. Pemadaman ini menuai protes dari pedagang yang sudah membayar iuran rutin. Belakangan, kasus menyeret Haidda dan kawan-kawan ke pengadilan. Dia dituduh merusak properti ITC.