Kronologi tersebarnya cerita bohong penganiayaan Ratna Sarumpaet versi Fadli Zon
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengungkap kronologi tersebarnya cerita bohong penganiayaan aktivis Ratna Sarumpaet. Semua itu, kata dia, berawal dari Ratna yang mengirim foto wajahnya yang terlihat babak belur pada 21 September 2018.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengungkap kronologi tersebarnya cerita bohong penganiayaan aktivis Ratna Sarumpaet. Semua itu, kata dia, berawal dari Ratna yang mengirim foto wajahnya yang terlihat babak belur pada 21 September 2018.
"Dia mengirim foto ke saya, ke ajudan Prabowo, Said Iqbal, ditulis off the record 21 September malam. Saya sampai langsung bertanya, saya bisa tunjukkan WA saya sama RS (Ratna Sarumpaet) itu," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (5/10).
-
Bagaimana Ratna Sarumpaet menunjukkan keaktifannya di masa Orde Baru? Di masa orde baru 1998, Ratna Sarumpaet juga aktif menyuarakan keadilan. Ia bahkan berorasi saat menduduki gedung DPR RI di tahun 1998.
-
Apa yang dilakukan Ratna Sarumpaet saat melakukan kunjungan sosial di Sintang, Kalimantan Barat? Pada 1992 ia juga berkunjung ke Sintang, Kalimantan Barat dan menjalankan misi sosial. Ia juga berfoto di dalam rumah adat Dayak bersama anak-anak di sana.
-
Apa yang dilakukan Ratna Kaidah? Ratna Kaidah kini menjadi seorang selebgram Bahkan, akun instagram pribadinya sudah punya banyak follower. Media sosialnya selalu ramai dengan banyak komentar Setidaknya, ada 225 ribu orang yang mengikuti akun instagram Ratna Kaidah saat ini.
-
Bagaimana kerangka-kerangka raksasa tersebut diawetkan? Kerangka ini tingginya sekitar 2,4 sampai 3 meter, telah dimumifikasi seperti mumi-mumi Mesir kuno.
-
Mengapa Ratna Sarumpaet ditangkap di tahun 1998? Sebelumnya, ia bahkan sempat ditangkap pada 11 Maret 1998 di Ancol dan ditahan selama beberapa bulan karena tuduhan makar.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
Saat menerima foto tersebut Fadli mengaku langsung menyarankan Ratna melapor ke Polisi. Tetapi langsung ditolak oleh Ratna.
"Oke kalau gitu kapan mau datang kata dia. Saya juga mau dengarkan pengaduannya kan. Akhirnya saya datang. Waktu itu di sini kita lagi nyambut obor Asian Para Games. Saya baru ke rumahnya jam 3 an," ungkapnya.
Fadli juga sempat meminta Ratna untuk segera melakukan visum terhadap luka lebamnya. Namun, kembali ditolak karena Ratna tak ingin berita penganiayaannya terkuak.
"Sehingga tidak ada juga berita yang saya keluarkan, itu hari Minggu Senin enggak ada. Tiba-tiba Selasa pagi dan Senin malam banyak beredar foto-foto itu di WhatsApp. Saya enggak tahu dari mana beredarnya kabar RS dianiaya," ujarnya.
Setelah foto wajah lebam Ratna beredar ke media, Fadli yang kala itu sedang mengikuti rapat paripurna di DPR langsung kaget. Dia yakin awak media akan mencecar pertanyaan terkait hal itu.
"Saya memang tidak tahu detailnya, rinciannya apa yang menjadi dari pengakuan dia. Saya waktu itu masih meyakini apa yang dia sampaikan itu sebuah kejadian yang sesungguhnya. Kita tidak tahu ini adalah sebuah kebohongan. Jadi akhirnya ini jadi bola salju," ucapnya.
"Bu Ratna minta ketemu Pak Prabowo, Amien Rais, Said Iqbal dan menceritakan kembali apa yang terjadi kurang lebih dengan cerita yang sama, dan tentu Pak Prabowo merasa terusik," jelasnya.
Baca juga:
Kuasa Hukum sebut kepergian Ratna Sarumpaet ke Chile bukan untuk melarikan diri
Pertimbangkan usia, kuasa hukum siap ajukan penangguhan penahanan Ratna
Kuasa hukum tegaskan kebohongan Ratna tidak ada kaitan dengan politik
Fadli Zon: Polisi panggil Amien Rais mau apa, mempermalukan?
Fadli Zon soal hoaks Ratna Sarumpaet: Aktingnya dahsyat sekali