Mahfud Ajak Kiai Hingga Masyayikh se-Jabar Jaga Persatuan NKRI
Mahfud mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia dengan pelbagai sikap perdamaian.
Mahfud mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia dengan pelbagai sikap perdamaian.
- Kasus Dugaan Penistaan Agama Pegawai Kemenhub, Polisi Bakal Periksa Saksi Ahli MUI & Kemenag
- Disematkan Tanjak, Mahfud MD Diterima jadi Keluarga Besar Masyarakat Adat Melayu Kepri
- Mahfud Terkesan Jenderal Bintang 3 TNI AU di Kemenko Polhukam Sampai Sebut Utang Lunas, Ini Sosoknya
- Mahfud Bakal Perjuangkan Kekayaan Alam Masyarakat Riau Secara Adil
Mahfud Ajak Kiai Hingga Masyayikh se-Jabar Jaga Persatuan NKRI
Menteri Koordinator Politik Hukum Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menghadiri Halaqah Kebangsaan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hijaz, Jalan Syeikh Syarif Dusun Kebon Kacang, Kecamatan Klari, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (27/1).
Mahfud bertemu dengan para masyayikh, kiai, dan para pengasuh ponpes dari 27 Kabupaten se-Jabar seperti Abuya Ade Fatahillah, KH Luthfi, KH Syafiruddin, hingga KH Zainal.
Kepada peserta yang hadir, Mahfud mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia dengan pelbagai sikap perdamaian.
"Saya ingin mengajak kita menjaga NKRI dengan nilai-nilai kedamaian dalam nilai-nilai kebersatuan," kata Mahfud dalam keterangan tertulisnya dikutip, Minggu (28/1).
Mahfud meyakini perdamaian dan persatuan di sebuah negara dapat tercipta juga berkat peranan para tokoh agama dan masyarakat yang memperjuangkan kebaikan di dalam kehidupan bernegara.
Terlebih, Mahfud melanjutkan, Indonesia berdiri dari perjuangan banyak tokoh bangsa dan ulama yang berijtihad, berdiskusi, dan mengupayakan persatuan Indonesia di tengah perbedaan.
"Saya ingin mengatakan bahwa negara Indonesia itu adalah negara yang telah diperjuangkan para ulama, yang negara kesatuan bersatu di dalam perbedaan, toleran," kata Mahfud.
Menurut Mahfud, penting menjaga peran dari para tokoh agama demi menyampaikan kebaikan dan kebenaran. Sehingga Indonesia tetap terjaga dalam bingkai persatuan.
"Alhamdulillah saya memberi arahan agar kebenaran itu tidak diperjualbelikan secara murah," kata Mahfud.
"Misalnya karena dikasih fasilitas A, B, C, lalu mengatakan yang benar itu salah, yang salah itu benar, yang baik itu jelek, yang jelek itu menjadi baik. Memperjualkan kebenaran itu dilarang," kata Mahfud.