Ridwan Kamil belum bisa tidur nyenyak
Ridwan Kamil belum bisa tidur nyenyak. Partai Golkar mengeluarkan kebijakan mengejutkan pasca kursi ketua umum diambil alih Airlangga Hartarto. Keputusan untuk mendukung Ridwan Kamil di Pilgub Jabar 2018 dicabut. Alasannya, pria akrab disapa Emil tak memilih Daniel Mutaqien sebagai cawagub.
Partai Golkar mengeluarkan kebijakan mengejutkan pasca kursi ketua umum diambil alih Airlangga Hartarto. Keputusan untuk mendukung Ridwan Kamil di Pilgub Jabar 2018 dicabut. Alasannya, pria akrab disapa Emil tak memilih Daniel Mutaqien sebagai cawagub.
Emil pun mengaku santai dengan keputusan politik Golkar itu. Terlebih, syarat maju Jabar masih cukup dari kursi NasDem, PKB dan PPP. Dia yakin koalisi ini solid.
"Saya fokus pada partai yang sudah fix yaitu NasDem, PKB dan PPP yang kalau dijumlah totalnya sudah 21," kata Emil di Bandung, Senin (18/12).
Syarat maju Pilgub Jabar harus didukung oleh partai atau koalisi yang jumlah kursi DPRD Jabar minimal 20. PKB 7 kursi, PPP 9 kursi dan NasDem 5 kursi.
Padahal, Emil adalah orang yang paling pertama mendapatkan tiket maju Pilgub Jabar. Sementara lawannya Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi masih belum jelas.
Emil sampai kini belum menentukan siapa calon wakilnya di Pilgub Jabar. Tapi dia menegaskan, nama-namanya sudah mengerucut. Antara lain Maman Imanulhaq, Uu Ruzhanul Ulum, Saan Mustopa. Emil yakin tiga koalisi ini solid mendukung siapapun nanti wakil yang dipilih.
"Siapapun wakilnya, Insya Allah (3 partai ini) ini solid," katanya.
Tapi tampaknya, Ridwan Kamil belum bisa tidur nyenyak seperti keyakinannya tersebut. Sebab, PPP saat ini tengah melakukan evaluasi keputusan mendukung Emil. Bukan tidak mungkin, PPP menyusul langkah Golkar untuk mencabut dukungan politik terhadap wali kota Bandung itu.
Sekjen PPP Arsul Sani menyebut partainya kesal dengan sikap Emil yang tidak segera memilih wakilnya, malah menyetujui ide konvensi. Padahal, Emil sebelumnya disebut telah sepakat menggandeng kader PPP yang juga Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum sebagai cawagub.
"Tapi kemudian RK tidak kunjung menetapkannya, malah come up dengan ide konvensi segala macam yang tidak pernah dibicarakan sebelumnya," kata Arsul saat dihubungi, Senin (18/12).
Pengurus PPP tingkat provinsi Jabar, kata Arsul, ikut-ikutan kesal dan mendorong DPP untuk mengevaluasi dukungan kepada Emil di Pilgub Jabar. Namun pihak DPP belum memutuskan usulan tersebut.
"Nah ketika RK 'muter-muter' dengan konvensi segala untuk cawagubnya, maka di struktur PPP tingkat provinsi dan daerah di Jabar juga mulai suarakan agar PPP pertimbangkan ulang dukungan terhadap RK," tegasnya.
Jika PPP benar-benar akan mencabut dukungan, maka hal ini akan membuat Emil terancam gagal maju Pilgub Jabar. Di Pilgub Jabar, hanya PDIP dan Hanura yang belum resmi menentukan sikap.
Anggota Komisi III DPR ini menambahkan, semangat kader di Jabar juga menurun untuk memenangkan Emil karena tak menepati komitmen menggandeng Uu.
"Ada penurunan dukungan di akar rumput PPP dengan sikap RK yang terkesan muter-muter itu," tukasnya.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal PKB Lukman Edy mengklaim, sikap Golkar tersebut tidak akan berpengaruh terhadap kekompakan partai pendukung lain yakni PPP dan NasDem. PKB menyatakan akan tetap mendukung Emil.
"Kita menganggap enggak terlalu penting lah sikap Golkar, karena tidak menganggu soliditas partai lain, karena kita sadar Golkar sedang ada masalah," kata Lukman di di Resto Batik Kuring, kawasan SCBD, Jakarta, Senin (18/12).
Lukman menegaskan, dukungan PKB, PPP plus NasDem sebenarnya sudah cukup untuk mengusung Emil maju di Pilgub Jabar.
"Sebenarnya koalisi 3 parpol (PKB, PPP, NasDem) itu yang jadi perhatian. Golkar bagi kita bonus," tegasnya.
PKB mengajak partai-partai pendukung lain lebih rasional dalam melihat masalah wakil gubernur Emil. Lukman menyarankan partai pendukung lain tidak gegabah menarik dukungan ke Emil jika kader mereka tidak dipilih sebagai cawagub.
"Kemudian hanya dengan pikiran rasional yang bisa dijadikan jalan tengah sehingga jangan emosional. Kalau tidak wakilnya kami, kami tarik dukungan, jangan," tegas Lukman.
Baca juga:
Ridwan Kamil umumkan wakilnya di Pilgub Jabar, lusa
Kader Golkar antar surat pencabutan dukungan, Ridwan Kamil menolak bertemu
Evaluasi dukungan, PPP kesal Ridwan Kamil tak kunjung gandeng Uu Ruzhanul
Ridwan Kamil: Saya fokus pada NasDem, PKB dan PPP
PPP juga evaluasi dukungan ke Ridwan Kamil
Golkar cabut dukungan gara-gara wakil, ini jawaban Ridwan Kamil
Sekjen Golkar kirim sinyal usung Dedi Mulyadi, sudah komunikasi dengan PDIP
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)
-
Siapa saja yang menginginkan Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Partai KIM begitu ngotot memboyong Ridwan Kamil di Jakarta. Namun, Golkar tampaknya belum satu suara dengan Gerindra, PAN dan Demokrat soal langkah politik untuk Ridwan Kamil itu. Golkar 'si pemilik' Ridwan Kamil masih menimbang penugasan di Pilkada Jakarta atau Jawa Barat.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Siapa saja yang bertarung dalam Pilkada Jabar? Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.