16 Tata Krama yang Penting untuk Diajarkan pada Si Kecil
Mengetahui sopan santun dalam bersikap dapat meningkatkan tingkat kepercayaan diri anak dalam setiap situasi sosial.
Sebagai orangtua, salah satu tanggung jawab utama adalah membimbing anak agar memiliki sopan santun yang baik. Mengajarkan tata krama kepada si kecil tidak hanya melibatkan aspek kesehatan, tetapi juga membangun karakter yang baik dalam interaksi sosial.
16 Tata Krama yang Penting untuk Diajarkan pada Si Kecil
Dalam kata-kata Sheryl Eberly, seorang ibu dan penulis buku berjudul 365 Manners Kids Should Know, "Mengetahui sopan santun dalam bersikap dapat meningkatkan tingkat kepercayaan diri anak dalam setiap situasi sosial."
-
Bagaimana cara orang tua yang ketat mengontrol anak-anaknya? Orang tua yang mendidik anak dengan ketat cenderung mengawasi aktivitas anak-anak mereka dan terus menerus mengontrol kegiatan mereka.
-
Bagaimana cara para bapak-bapak mengajarkan tata krama dan tradisi kepada pemuda Karang Taruna? Beberapa anak muda bahkan diminta mengambil peran langsung untuk mempraktikkan sejumlah hal. Di antaranya seperti berjalan jongkok sembari membawa hidangan, menyuguhkan makanan dengan sopan, hingga berbicara dengan bahasa yang baik.
-
Bagaimana cara orang tua menerapkan parenting yang baik? Parenting juga dapat membantu menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak untuk berkembang. Proses ini melibatkan penekanan pada komunikasi, disiplin, dan pendidikan yang tepat.
-
Bagaimana cara menjaga keutuhan keluarga? Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjaga keutuhan keluarga. Memberi perhatian kecil, saling menghormati keputusan satu sama lain dalam keluarga dan sebagainya. Lebih jauh, kata mutiara keluarga bisa membuatmu menyadari bahwa keluarga begitu bermakna.
-
Bagaimana keluarga memastikan anak berkembang dengan baik? Melalui lingkungan keluarga yang aman dan suportif, anggota keluarga merasa dilindungi dan dapat berkembang dengan baik.
-
Apa saja tips parenting yang bisa diterapkan orang tua untuk membesarkan anak laki-laki yang baik? Anak laki-laki bisa dibesarkan dengan baik tanpa terjebak toxic masculinity. Begini tips parenting yang bisa diterapkan orangtua.
Beberapa perilaku kurang sopan seperti menginterupsi, berbicara sambil makan, atau makan dengan bersuara mungkin muncul karena kurangnya pemahaman akan tata krama dasar.
Oleh karena itu, mari kita lihat 16 tata krama dasar yang wajib diajarkan kepada si kecil untuk membentuk pribadi yang sopan, baik, dan disukai banyak orang.
1. Menghargai Barang Milik Orang Lain
Salah satu dasar dalam tata krama adalah menghargai kepemilikan orang lain. Dengan mengajarkan anak untuk berbagi dan bersikap baik terhadap barang milik teman, mereka akan tumbuh dengan rasa hormat terhadap hak dan milik orang lain. Ingatlah bahwa mengajarkan nilai berbagi bisa dimulai dengan contoh sederhana seperti berbagi mainan.
Panggilan nama yang kasar seharusnya tidak diizinkan, terutama jika dilakukan oleh anak-anak. Orangtua perlu memberikan contoh positif dengan menghindari memanggil nama dan memberikan cara yang sopan dalam berkomunikasi. Ini juga menjadi pelajaran berharga bagi anak untuk membentuk cara berbicara yang baik dan menghormati.
2. Tidak Boleh Memanggil Nama
Menunggu giliran adalah keterampilan sosial penting yang perlu diajarkan kepada anak-anak. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menghadapi situasi di mana seseorang tidak sabar dan memotong antrian atau melakukan tindakan kurang sopan. Anak-anak perlu belajar untuk menunggu giliran, mengajarkan mereka bahwa kesabaran adalah nilai yang penting.
3. Menunggu Giliran
Mengajarkan anak untuk mengucapkan "tolong" dan "terima kasih" adalah langkah penting dalam membentuk sopan santun. Ini tidak hanya menciptakan suasana yang lebih menyenangkan, tetapi juga mengajarkan anak untuk menghargai upaya dan bantuan orang lain. Ini adalah tanda rasa hormat yang mendasar dalam interaksi sosial.
4. Ucapkan Tolong dan Terima Kasih
5. Bersih-Bersih
Mengajarkan anak untuk membersihkan diri sendiri dan merapikan barang-barang mereka adalah tata krama dasar yang penting. Mereka perlu tahu cara menaruh barang setelah digunakan, seperti piring dan mainan, untuk menciptakan kebiasaan kebersihan dan kerapihan.
6. Mengetuk Pintu dan Menghormati Privasi
Anak-anak perlu diajarkan tentang konsep privasi dan menghormatinya. Mengetuk pintu sebelum memasuki ruangan adalah tindakan hormat yang harus diterapkan. Memberikan contoh nyata akan membantu anak untuk lebih memahami pentingnya privasi orang lain.
- 7 Keterampilan Sosial yang Perlu Diajarkan pada Anak, Bekal Anak Menjadi Pribadi yang Baik
- Tragis! Kebakaran di Makassar Tewaskan Ibu dan Anak, Begini Kronologinya
- Kisah Anak Satpam yang Dulunya Diremehkan, Kini Sukses Jadi Konten Kreator hingga Angkat Derajat Keluarga
- Heboh Panti Asuhan Mengais Iba Manfaatkan Anak Asuh Demi Saweran Saat Siaran Daring, Ini Kata Risma
Tata krama dasar lainnya adalah mengajarkan anak untuk menutup mulut saat bersin atau batuk. Selain sebagai tindakan sopan, ini juga berkaitan dengan kesehatan dan kebersihan. Ini adalah pelajaran berharga yang akan membantu anak memahami pentingnya menjaga kebersihan diri dan menghormati kesehatan orang lain.
7. Menutup Mulut saat Bersin dan Batuk
8. Tidak Mengejek Orang Lain
Mengejek atau mengolok-olok orang lain adalah perilaku yang tidak pantas dan perlu dihindari. Anak-anak perlu diajarkan untuk tidak menyakiti perasaan orang lain dengan kata-kata atau tindakan mereka. Ini adalah bagian penting dari membangun empati dan rasa hormat terhadap keberagaman.
Sikap hormat tidak hanya ditunjukkan kepada orangtua, tetapi juga kepada orang-orang yang lebih tua. Anak-anak perlu diajarkan untuk memberikan salam dan menunjukkan rasa hormat kepada kakek-nenek, guru, dan orang dewasa lainnya. Ini membantu membentuk karakter yang menghargai pengalaman dan pengetahuan orang yang lebih tua.
9. Sikap Hormat Terhadap Orang yang Lebih Tua
10. Tidak Menunjuk dan Menatap Seseorang Secara Berlebihan
Menunjuk dan menatap seseorang secara berlebihan dianggap tidak sopan. Anak-anak perlu diberi tahu bahwa ini adalah tindakan yang kasar dan perlu dihindari.
Memberikan contoh bahwa menunjuk dengan seluruh jari adalah cara yang lebih sopan dan mengajarkan anak untuk menghormati ruang pribadi orang lain.
11. Tidak Menyela Percakapan Orang Dewasa
Anak-anak perlu belajar untuk tidak menyela percakapan orang dewasa, kecuali dalam keadaan darurat.
Ini adalah pelajaran yang seringkali sulit untuk dipahami oleh anak-anak yang mungkin ingin berbicara begitu mereka memiliki sesuatu yang ingin diungkapkan.
Menggunakan pengingat visual, seperti tongkat bicara, dapat membantu anak-anak untuk belajar menunggu giliran dan menghormati orang lain yang sedang berbicara.
Memberi komentar negatif terhadap penampilan fisik orang lain adalah perilaku yang tidak sopan. Anak-anak perlu diajarkan untuk tidak menghina atau menyentuh aspek fisik seseorang secara negatif. Mengajarkan nilai-nilai positif tentang keberagaman dan menghormati perbedaan orang lain adalah kunci untuk membentuk kepribadian yang baik.
12. Jangan Menghina Fisik Orang Lain
Menyapa orang dengan benar adalah keterampilan sosial yang penting. Mengajarkan anak untuk menatap mata lawan bicara, menghadap mereka secara langsung, dan memberikan jabat tangan saat bertemu adalah langkah penting dalam membentuk tata krama yang baik. Berlatih keterampilan ini melalui permainan peran dapat membuatnya lebih menyenangkan dan mudah dipahami oleh anak.
13. Berlatih Menyapa dengan Benar
14. Menawarkan Bantuan pada Orang Lain
Mengajarkan anak untuk menawarkan bantuan pada orang lain adalah tindakan yang menciptakan sikap peduli terhadap sesama. Mereka dapat diajarkan untuk membantu membawakan barang berat, mendukung lansia saat menyeberang jalan, atau memberikan pertolongan pada teman yang sedang membutuhkan. Ini adalah langkah untuk mengembangkan inisiatif, empati, dan pemikiran kritis pada anak.
15. Tidak Main Gadget di Waktu Berkumpul
Tata krama dasar yang penting adalah tidak bermain gadget saat berkumpul atau makan bersama.
Hal ini menunjukkan penghargaan terhadap keberadaan setiap orang yang hadir dan menciptakan waktu berkumpul yang lebih bermakna.
Membiasakan anak untuk fokus pada interaksi sosial tanpa gangguan gadget membantu mereka mengasah kemampuan komunikasi dan membangun hubungan yang kuat dengan orang di sekitarnya.
16. Mengingat Nama Orang
Mengajarkan anak untuk mengingat nama orang lain adalah tindakan sederhana yang menunjukkan rasa penghargaan. Mereka dapat diajarkan untuk mengenali nama keluarga, kerabat, dan teman dengan menyebutkannya secara benar saat bertemu. Ini adalah cara kecil yang dapat membuat orang merasa dihargai dan dikenali.