6 Cara untuk Menerapkan Berat Badan Sehat pada Anak Menurut Dokter Anak
Kenali sejumlah cara agar memperoleh berat badan sehat pada anak menurut saran dari dokter anak.
Masalah obesitas pada anak-anak semakin menjadi perhatian global, termasuk di India dan berbagai negara lainnya. Obesitas anak sering kali diukur melalui indeks massa tubuh (BMI), yang merupakan perbandingan berat badan dengan tinggi badan. Jika BMI seorang anak berada di atau di atas persentil ke-95, maka anak tersebut digolongkan mengalami obesitas. Dalam kasus seperti ini, intervensi yang tepat sangat diperlukan.
Dilansir dari The Health Site, Dr. Bobby Sadarwarti, seorang dokter anak dan ahli neonatologi di AIMS Hospital, memberikan beberapa panduan penting bagi orang tua untuk menjaga berat badan anak tetap sehat dan mencegah obesitas.
-
Mengapa menjaga kesehatan rambut penting untuk anak? Bagi anak-anak, rambut yang sehat sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kenyamanan dalam beraktivitas sehari-hari.
-
Bagaimana cara agar mata anak tetap sehat? Paparan sinar matahari, terutama cahaya alami, diyakini dapat membantu menjaga kesehatan mata dan mengurangi risiko masalah penglihatan.
-
Bagaimana cara ibu hamil anak kembar menjaga kesehatan? Dokter KSM Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Dr. Med. Damar Prasmusinto, SpOG, Subsp.K.Fm, memberikan beberapa kiat penting untuk ibu yang mengandung anak kembar agar tetap sehat selama masa kehamilan.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan rambut anak selain dengan makanan? Kebiasaan ini mungkin terbilang sederhana namun dapat merusak rambut anak. Berikut adalah beberapa kebiasaan yang perlu dihindari: 1. Sering KeramasKeramas memang penting untuk menjaga kebersihan rambut, namun jika terlalu sering, kebiasaan ini justru bisa merusak rambut serta menyebabkan kulit kepala gatal dan kering. Terlalu sering keramas juga bisa menghilangkan pelembap alami rambut. 2. Jarang KeramasSebaliknya, jarang keramas juga dapat merusak rambut. Jika tidak keramas secara teratur, kulit kepala dapat menjadi berminyak, yang dapat menyebabkan ketombe dan membuat rambut lebih lengket. 3. Mengeringkan Rambut dengan Pengering RambutMengeringkan rambut dengan pengering rambut atau mencatok rambut bisa memicu kebotakan dini. Penggunaan alat-alat ini dapat membuat rambut semakin rontok dan rapuh. Sebaiknya, keringkan rambut dengan bantuan kipas atau angin alami. 4. Menyisir Rambut Saat BasahMenyisir atau menata rambut saat basah bisa merusak rambut. Pada saat basah, rambut cenderung meregang, dan jika disisir, kutikula rambut dapat rusak. Oleh karena itu, sebaiknya sisir rambut setelah rambut kering. 5. Tidur dengan Rambut BasahTidur dengan rambut yang masih basah dapat menyebabkan rambut rapuh dan mudah kering. Rambut basah terlalu lama dapat menyebabkan hygral fatigue, yaitu rambut kehilangan lapisan terluar akibat batang rambut terlalu lembap. Efeknya, rambut pun rapuh dan mudah kering. 6. Tidur dengan HairsprayMembiarkan hairspray semalaman juga merusak rambut. Hairspray dapat mengeringkan batang rambut dan menggumpal di kulit kepala, menyebabkan gatal, ketombe, hingga rambut rontok. Sebaiknya, membersihkan hairspray segera setelah penataan rambut. 7. Mengikat Rambut Saat TidurMengikat rambut saat tidur juga dapat merusak rambut. Mengikat rambut terlalu ketat dapat menyebabkan rambut patah atau rontok, serta membuat kulit kepala gatal.
-
Mengapa penting menjaga kesehatan saluran cerna anak? Sederhananya, sistem saluran cerna ini memiliki peran untuk menjaga daya tahan si kecil. Yup, sekitar 70% sistem imun manusia sebenarnya berasal dari organ pencernaan, seperti usus.
-
Bagaimana cara agar badan bayi padat dan sehat? Untuk membantu bayi mendapatkan tubuh yang padat dan sehat, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh orang tua atau pengasuh: Berikan Asupan Nutrisi yang Cukup dan Seimbang: Pastikan bayi mendapatkan asupan nutrisi yang cukup sesuai dengan usianya.
Apa Itu Obesitas pada Anak?
Menurut Dr. Sadarwarti, obesitas anak terjadi ketika berat badan anak melebihi batas normal yang sehat untuk usia dan tinggi badannya. Beberapa faktor yang menyebabkan meningkatnya angka obesitas pada anak-anak meliputi riwayat keluarga, genetika, gaya hidup yang kurang aktif, stres, peningkatan waktu layar (screen time), serta kebiasaan makan yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik.
“Anak-anak yang mengalami obesitas akan menghadapi berbagai masalah kesehatan di kemudian hari,” jelas Dr. Sadarwarti. Masalah-masalah tersebut antara lain:
- Masalah pernapasan
- Nyeri otot dan sendi
- Diabetes
- Hipertensi (tekanan darah tinggi)
- Kolesterol tinggi
- Penyakit kardiovaskular
- Masalah ginjal
- Gangguan tiroid
- Stres dan depresi
- Penyakit hati berlemak non-alkoholik
Selain masalah kesehatan fisik, anak-anak yang mengalami obesitas sering kali juga mengalami masalah emosional, seperti rendahnya rasa percaya diri, perasaan malu, dan kecemasan akibat body-shaming atau ejekan dari lingkungan sosial mereka. Penting bagi orang tua untuk segera menangani masalah ini sebelum dampaknya menjadi semakin parah.
6 Cara untuk Menerapkan Berat Badan Sehat pada Anak
Dorong Pola Makan yang Seimbang dan Sehat
Orang tua perlu memastikan bahwa anak-anak mereka mengonsumsi makanan bergizi yang mengandung semua nutrisi penting. Pola makan sehat sebaiknya mencakup banyak sayuran, buah-buahan, makanan berprotein, serta biji-bijian utuh. Makanan cepat saji, makanan yang digoreng, atau makanan yang tinggi gula dan garam harus dibatasi karena dapat meningkatkan risiko obesitas.
Perkenalkan Kebiasaan Makan yang Baik
Dr. Sadarwarti juga menekankan pentingnya menanamkan kebiasaan makan yang baik pada anak sejak dini. Misalnya, anak-anak harus diajari untuk makan dengan perlahan, menikmati setiap suapan, dan berhenti makan ketika merasa kenyang. Pola makan yang cepat dapat menyebabkan konsumsi kalori berlebih sebelum tubuh merasa kenyang.
Aktivitas Fisik Harian
Anak-anak harus aktif secara fisik setiap hari. Menurut rekomendasi dokter, anak-anak perlu melakukan aktivitas fisik setidaknya 30 menit setiap hari. Aktivitas ini bisa berupa olahraga ringan hingga sedang, seperti bermain di taman, bersepeda, atau berenang. Aktivitas fisik membantu meningkatkan metabolisme tubuh dan menjaga berat badan ideal.
Tingkatkan Aktivitas di Luar Rumah
Dorong anak-anak untuk terlibat dalam olahraga atau kegiatan yang melibatkan gerakan fisik. Misalnya, bermain bola, mengikuti kelas tari, atau berjalan kaki setidaknya 5.000 langkah per hari dapat membantu membakar kalori dan menjaga keseimbangan berat badan. Selain itu, kegiatan fisik juga bermanfaat bagi kesehatan mental dan emosional mereka.
Kurangi Stres dengan Yoga dan Meditasi
Stres merupakan salah satu faktor yang dapat memicu kebiasaan makan berlebih pada anak-anak. Yoga dan meditasi adalah dua metode yang efektif untuk membantu anak-anak mengatasi stres. Dengan melakukan latihan pernapasan dan meditasi, anak-anak bisa belajar menenangkan diri dan mengurangi keinginan untuk makan secara emosional.
Batasi Makanan yang Tidak Sehat
Salah satu kunci penting dalam menjaga berat badan sehat pada anak-anak adalah membatasi konsumsi makanan olahan, makanan pedas, berminyak, dan kalengan. Jenis-jenis makanan ini cenderung tinggi kalori tetapi rendah nilai gizi. Sebagai gantinya, orang tua harus menyediakan makanan sehat yang dapat memberikan energi dan nutrisi yang dibutuhkan anak.
Dengan mengikuti panduan ini, orang tua dapat membantu anak-anak mereka mempertahankan berat badan yang sehat dan mengurangi risiko obesitas serta masalah kesehatan lainnya di kemudian hari. Namun, perubahan gaya hidup ini harus dilakukan secara bertahap dan konsisten, dengan dukungan penuh dari seluruh anggota keluarga.
Dalam mengatasi obesitas pada anak, kolaborasi antara orang tua, anak, dan profesional kesehatan sangatlah penting. Dengan perhatian dan tindakan yang tepat, anak-anak dapat tumbuh sehat dan bahagia tanpa harus dibebani dengan masalah kesehatan yang berkepanjangan akibat obesitas.