Ahli Gizi Sarankan untuk Awali Buka Puasa dengan Takjil
Dalam berbuka puasa, salah satu cara untuk membatalkannya adalah dengan mengonsumsi takjil. Hal ini ternyata juga disarankan oleh ahli gizi.
Dalam berbuka puasa, salah satu cara untuk membatalkannya adalah dengan mengonsumsi takjil. Hal ini ternyata juga disarankan oleh ahli gizi.
-
Apa itu Puasa Ganti Ramadhan? Puasa ganti Ramadhan bisa juga disebut dengan puasa qadha Ramadhan. Sesuai namanya, puasa ini dikerjakan apabila umat Islam memiliki utang puasa saat Ramadhan.
-
Kenapa niat puasa Ramadan penting? Niat puasa Ramadan adalah pernyataan batin yang mengkonfirmasi keinginan dan komitmen seseorang untuk menjalankan ibadah puasa sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Ini adalah momen reflektif di mana seseorang menyatakan tujuannya untuk berpuasa, memisahkan diri dari kegiatan sehari-hari dan fokus pada spiritualitas dan disiplin diri.
-
Apa yang dimaksud dengan niat puasa Ramadan? Niat doa puasa adalah salah satu bagian dari puasa yang sangat penting untuk kita lakukan.
-
Kenapa puasa ganti Ramadhan penting? Sebagian umat Islam ada yang memiliki utang puasa Ramadhan karena beberapa hal.
-
Apa saja keutamaan puasa dalam Islam? Puasa dalam Islam bukan sekadar menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga merupakan ibadah yang penuh dengan hikmah dan keutamaan. Berikut adalah beberapa keutamaan orang yang berpuasa:1. Mendekatkan Diri kepada AllahPuasa adalah bentuk ibadah yang sangat dekat dengan Allah. Dalam hadis, Allah menyatakan bahwa puasa adalah untuk-Nya dan Dia sendiri yang akan memberikan ganjaran yang berlipat ganda bagi orang yang berpuasa.
-
Apa maksud dari tirakat puasa? Tirakat adalah usaha yang dilakukan dengan tujuan menahan hawa nafsu dan mengasingkan diri dalam mencapai kesucian. Dalam Islam, tirakat dipahami sebagai suatu usaha yang dilakukan oleh seorang Muslim dengan melakukan amalan tertentu untuk menuju jalan Allah SWT.
Ahli Gizi Sarankan untuk Awali Buka Puasa dengan Takjil
Dalam menjalankan ibadah puasa, ahli gizi dr. Luciana Sutanto MS, Sp.GK, menganjurkan untuk mengawali berbuka puasa dengan makanan porsi kecil yang memiliki rasa manis atau takjil.
Menurutnya, ini penting untuk mengaktifkan saluran pencernaan serta mengembalikan kadar gula darah setelah berpuasa selama 12 jam.
"Makan porsi kecil dan manis saat berbuka puasa untuk mengaktifkan saluran cerna dan mengembalikan kadar gula darah yang turun setelah 12 jam berpuasa," ungkap Luciana dilansir dari Antara.
- Ahli Gizi Ungkap Bahwa Ibu Merupakan Panutan Anak untuk Konsumsi Gula
- Ragam Alasan SYL Minta Dibebaskan dari Tuntutan: Sudah Uzur hingga Kesehatan Istri
- Ahli Gizi Berikan Cara Konsumsi Gula yang Sehat dan Aman pada Anak
- Tak Bisa Ikut Buka Puasa Bersama karena Bekerja, Aksi Manis Para Sahabat Hampiri Temannya yang Bekerja Ini Bikin Haru
Setelah mengonsumsi takjil, seseorang bisa melanjutkan dengan makanan utama lengkap gizi setelah menunaikan ibadah sholat maghrib. Luciana menyarankan agar makan malam selingan dilakukan setelah sholat tarawih, dan kembali mengonsumsi menu utama lengkap gizi saat sahur.
Untuk individu yang memiliki riwayat penyakit seperti refluks gastroesofagus atau GERD, disarankan untuk menghindari makanan pedas dan asam berlebihan saat berbuka puasa maupun sahur.
"Hindari makanan yang dapat memperparah kondisi GERD saat sahur dan berbuka puasa seperti makanan yang terlalu pedas dan terlalu asam," tambah Luciana.
Bagi penderita diabetes, Luciana menegaskan pentingnya melakukan konsultasi dengan ahli medis sebelum memutuskan untuk berpuasa.
"Untuk kondisi diabetes, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter apakah kondisi diabetesnya masih memungkinkan untuk berpuasa," kata Luciana.
Dalam sebuah diskusi daring, dr. Martha Rosana, Sp.PD, dokter spesialis penyakit dalam dari RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, juga menekankan risiko komplikasi yang dapat dialami oleh penderita diabetes jika asupan makanan dan cairannya berubah. Penderita diabetes bisa menghadapi risiko komplikasi seperti hipoglikemia (gula darah rendah), hiperglikemia (gula darah tinggi), dehidrasi, dan ketoasis diabetikum (komplikasi akut).
Konsultasi dengan dokter sebelum berpuasa menjadi langkah penting agar penderita diabetes mendapatkan informasi yang tepat mengenai evaluasi penggunaan obat-obatan, pemantauan kondisi kesehatan, serta penilaian risiko komplikasi.
Dengan mengikuti saran dari ahli gizi dan berkonsultasi dengan dokter, diharapkan para muslim dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih aman dan sehat, serta dapat memperoleh manfaat spiritual yang diinginkan dari ibadah tersebut.