Ajak peliharaan berkendara picu kecelakaan pada manula
Binatang peliharaan diketahui bisa menyebabkan manula mengalami kecelakaan saat berkendara.
Hewan peliharaan bisa menjadi teman yang baik untuk para manula atau orang yang lanjut usia. Namun manula yang memiliki kebiasaan menyetir mobil sebaiknya tak mengajak hewan peliharaan mereka jalan-jalan terlalu sering.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa manula lebih berkemungkinan mengalami kecelakaan jika berkendara bersama hewan peliharaan mereka, dibandingkan dengan manula yang tak pernah mengajak hewan peliharaan untuk berkendara.
-
Apa yang dirusak oleh pelaku? Partai Amanat Nasional (PAN) mencatat ada 24 APK berupa baliho dan spanduk calegnya yang dirusak.
-
Kapan si kelinci ceroboh menyadari kesalahannya? Kiko menceritakan kejadian tersebut dengan malu-malu. "Aku merusak pesta makan malam yang aku rencanakan, dan sekarang tidak ada makanan yang bisa aku hidangkan," keluh Kiko. Bimo tersenyum bijak. "Kiko, sebelum kamu memperbaiki masalah ini, apa yang sebaiknya kamu lakukan?"
-
Apa yang dibakar oleh pelaku? Pria tersebut membakar bendera Merah Putih, mobil dan warung warga.
-
Kapan Sumpah Pemuda diikrarkan? Setiap tanggal 28 Oktober selalu diperingati sebagai hari yang sangat bersejarah bagi para pemuda di Indonesia. Ya, hari itu biasa dikenal sebagai Hari Sumpah Pemuda. Pada tahun 2023 ini, Sumpah Pemuda akan masuk pada tahun yang ke-95 sejak pertama kali diucapkan pada 1928.
Penelitian ini mengamati 2.000 partisipan berusia 70 tahun. Sekitar 700 partisipan memiliki hewan peliharaan. Mereka diminta keterangan mengenai seberapa sering mereka mengajak hewan peliharaan berkendara.
Bagi partisipan yang selalu berkendara dengan hewan peliharaan, risiko mengalami kecelakaan naik menjadi dua kali lipat. Sementara itu risiko kecelakaan pada manula yang jarang atau hanya beberapa kali mengajak hewan peliharaan mereka berkendara sama besar dengan manula yang tak pernah mengajak hewan peliharaan berkendara atau manula yang tak memiliki peliharaan.
Biasanya pengendara akan meletakkan hewan mereka di bangku penumpang di depan atau di belakang. Survei yang dilakukan menunjukkan bahwa banyak partisipan yang setuju hewan harus diikat dengan benar dalam kendaraan, karena membiarkan hewan tanpa pengamanan bisa berbahaya saat berkendara. Sementara itu sekitar 16 persen orang mengaku tak pernah menggunakan alat pengaman saat mengajak hewan peliharaan mereka berkendara.
"Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa setengah dari pengendara membawa hewan peliharaan mereka. Ini adalah penelitian pertama yang melihat bahwa adanya hewan peliharaan bisa mengganggu keamanan pada sopir manula," ungkap ketua peneliti gerald McGwin, seperti dilansir oleh US News (25/05).
Belum ada bukti pasti bahwa berkendara dengan hewan bisa membahayakan keselamatan publik. Namun terdapat bukti tak langsung bahwa kecelakaan bisa terjadi karena perhatian sopir yang terganggu, baik oleh telepon genggam, makanan, atau penumpang lain, termasuk hewan peliharaan.
(mdk/kun)