Awas, saat ini rokok lebih mematikan untuk wanita!
Dibanding tahun 1960-an, risiko kematian akibat merokok pada wanita naik hingga 20 kali lipat!
Sejak dulu, telah banyak wanita yang memiliki kebiasaan merokok. Namun sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa saat ini rokok lebih mematikan untuk wanita dibandingkan dengan beberapa puluh tahun yang lalu.
Penelitian mengungkap bahwa dibandingkan dengan risiko kematian akibat merokok di tahun 1960-an, saat ini kebiasaan merokok bisa meningkatkan risiko kanker paru-paru yang mematikan hingga 2,7 kali lipat.
Pada periode 2000 hingga 2010, peneliti melihat peningkatan risiko kematian akibat bahaya merokok hingga 25 kali lipat dibandingkan dengan risiko pada tahun 1960-an. Hasil yang sama juga ditemukan tak hanya untuk kematian akibat kanker paru-paru, melainkan juga untuk penyakit saluran pernapasan kronis, dan kondisi lain yang berkaitan dengan kesehatan pernapasan, seperti dilansir oleh Health Me Up (26/10).
Berdasarkan hasil penelitian yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine, risiko kematian pada perokok wanita empat kali lebih besar dibanding mereka yang tak merokok. Jika dibandingkan dengan non-perokok pada tahun 1960-an, risikonya meningkat hingga 22,5 kali lipat.
Salah satu penyebabnya adalah saat ini banyak wanita yang memiliki kebiasaan merokok di usia muda. Selain itu, mereka mengisap lebih banyak rokok dibandingkan orang di tahun 1960-an. Hasil ini didapatkan peneliti setelah mengamati lebih dari 2,2 juta pria dan wanita berusia 55 tahun lebih selama tahun 1959 hingga 2010.
"Jika wanita merokok seperti pria, mereka akan mati seperti pria," ungkap peneliti. Penelitian juga menemukan bahwa berhenti merokok kapanpun bisa memberikan efek yang luar biasa positif bagi kesehatan dan bisa menurunkan risiko kematian dengan cukup drastis.
Hasil penelitian ini bisa jadi acuan bagi para wanita untuk segera menghentikan kebiasaan merokok. saat ini kebiasaan merokok lebih berbahaya dan mematikan dibanding dulu. Selain itu, menghentikan kebiasaan merokok bisa menurunkan risiko kematian dengan drastis dan menyehatkan tubuh.
-
Siapa saja yang terlibat dalam penelitian tentang dampak merokok terhadap kesehatan remaja? Studi yang dipresentasikan dalam Kongres European Respiratory Society (ERS) di Wina, Austria, menunjukkan bahwa merokok sejak remaja meningkatkan risiko masalah pernapasan, seperti mengi dan produksi dahak, saat mencapai usia 20-an.
-
Apa yang ditemukan di samping makam wanita tersebut? Apa yang membuat penemuan ini sangat menarik adalah perempuan tersebut dikuburkan di samping anak panah yang "secara simbolis laki-laki", menantang persepsi tradisional tentang peran gender.
-
Siapa yang melakukan penelitian di situs Bukit Kerang? H.M.E. Schurmann dan Peter Vincent van Stein Callenfels melakukan penelitian di situs Bukit Kerang pada 1927 silam.
-
Bagaimana para peneliti menemukan makam wanita bangsawan tersebut? Penelitian yang baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Archaeological Research in Asia, menganalisis serangkaian tembok panjang dan struktur terkait yang membentang sekitar 4000 km di Mongolia, China utara, dan Rusia yang dibangun antara abad ke-11 dan ke-13.
-
Di mana para astronot ini melakukan penelitian tentang sakit kepala? Tim peneliti melakukan penelitian terhadap 24 astronot yang pergi ke Stasiun Antariksa Internasional (ISS) selama 26 minggu.
-
Mengapa penelitian tentang lokasi ‘Bahtera Nuh’ dilakukan? Untuk analisis lebih lanjut, tim Peneliti Gunung Ararat dan Bahtera Nuh pun dibentuk.
Baca juga:
Gambar seram bungkus rokok cuma bikin takut perokok pemula
4 Tips diet bagi mereka yang ingin berhenti merokok
7 Alasan rokok bisa merusak kesuburan!
Jamur ajaib ini bisa hentikan kebiasaan merokok
Dapatkan 7 manfaat super sehat ini hanya dengan berhenti merokok