Bahaya Memberi Pisang pada Anak di Bawah 6 Bulan, Perlu Dihindari Orangtua
Pemberian pisang perlu dihindari dan diwaspadai pada bayi berusia di bawah enam bulan.
Pemberian pisang perlu dihindari dan diwaspadai pada bayi berusia di bawah enam bulan.
-
Kapan anak mulai boleh makan mpasi? Memasuki usia delapan bulan menurut IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), anak membutuhkan total asupan energi sebesar 600 kcal per hari. Idealnya 200 kcal dari kebutuhan anak dipenuhi dari makanan pendamping ASI.
-
Apa saja contoh makanan padat kalori yang bisa diberikan ke anak saat MPASI? "Anak dapat diberikan makanan padat kalori seperti gadon sapi, perkedel kentang daging dan telur, puding jagung susu keju. Perhatikan tekstur MPASI anak sesuai usia. Keterlambatan menaikkan tekstur dapat menyebabkan GTM (gerakan tutup mulut) pada anak," jelasnya.
-
Kapan anak mulai membutuhkan menu Mpasi? Mpasi (Makanan Pendamping Asi) disarankan untuk dapat dikonsumsi bayi saat berusia 6 bulan atau lebih.
-
Kapan sebaiknya memberikan Menu Mpasi berkuah kepada anak? Saat anak memasuki fase malas mengunyah makanan padat, variasi menu masakan berkuah bisa jadi andalan bikin anak auto mangap.
-
Bagaimana cara membuat anak lebih semangat makan Mpasi berkuah? Cara memasak ini pun bikin anak anti GTM. Yuk kita simak resep mpasi berkuah dari channel Youtube Mami Valen Evel berikut ini.
-
Mengapa menu Mpasi berkuah cocok untuk anak yang sedang malas makan? Saat anak memasuki fase malas mengunyah makanan padat, variasi menu masakan berkuah bisa jadi andalan bikin anak auto mangap.
Bahaya Memberi Pisang pada Anak di Bawah 6 Bulan, Perlu Dihindari Orangtua
Sebagai orang tua, tentu kita ingin memberikan yang terbaik untuk buah hati kita, termasuk dalam hal makanan pendamping ASI (MPASI). Pisang, dengan rasa manisnya yang alami, seringkali dianggap sebagai camilan sehat dan mudah untuk diberikan kepada bayi. Namun, ternyata memberi makan pisang pada bayi di bawah 6 bulan bisa berbahaya dan dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan serius.
Dr. Titis Prawitasari, SpA(K), selaku Ketua Unit Kerja Koordinasi Nutrisi & Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), mengungkap bahaya dari pemberian pisang untuk bayi yang berusia di bawah 6 bulan. Dr.
Titis menjelaskan bahwa pisang yang diberikan pada bayi di bawah 6 bulan dapat mengakibatkan benzoar atau massa makanan yang tidak dapat dicerna di saluran pencernaan.
- Sering Tak Disadari Orang Tua, Ini 6 Tanda Bayi Mengalami Nyeri Punggung, Kenali Cara Mengatasinya
- Bahaya Pemanis Buatan bagi Anak, Ketahui Jenis-jenisnya
- Kisah Pilu Pria Tua Tukar Dagangan Sama Beras Sedapatnya, Demi Sang Ibu Usia 103 Tahun Bisa Makan
- Cara Membesarkan Anak yang Pintar Bicara Sejak Usia Kecil
"Jadi dia menutup saluran cerna. Jadi ada sumbatan gitu ya," tutur Dr. Titis.
Selain itu, pemberian pisang juga bisa mengakibatkan bayi tersedak karena ia belum mampu memproses tekstur yang terlalu kasar dan solid seperti pisang. Ini bisa sangat berbahaya, mengingat saluran pencernaan bayi yang masih sangat sensitif dan belum berkembang sempurna.
Dr. Titis juga menyoroti praktik beberapa ibu yang mengunyah pisang terlebih dahulu sebelum memberikannya kepada bayi mereka. Praktik ini dimaksudkan untuk menghaluskan pisang, namun dapat berisiko tinggi menularkan infeksi dari ibu ke bayi.
"Itu juga ada kemungkinan terjadi transfer infeksi dari si ibu kepada si bayi," jelasnya. Mengingat bahwa bayi belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik, kemungkinan terjadinya infeksi akan lebih tinggi.
Oleh karena itu, Dr. Titis menyarankan agar bayi di bawah usia 6 bulan hanya diberikan asupan dalam bentuk cairan. Bayi pada usia ini baru memiliki kemampuan untuk mengisap dan menelan, belum bisa mengunyah. "Dia mampunya baru mengisap dan menelan. Belum bisa mengunyah," tambahnya.
Pemberian pisang pada bayi yang berumur 6 bulan boleh dilakukan, karena pada usia ini bayi sudah dianggap siap untuk menerima makanan padat. "Tapi yang di bawah itu, misal 2 atau 4 bulan, sebaiknya tidak dilakukan," ujar Dr. Titis.
Ia juga menyebutkan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan pemberian makanan padat pada bayi dimulai pada usia 6 bulan ke atas. "WHO menganjurkan 6 bulan ke atas. Kenapa? Karena sudah siap."
Namun, penting untuk diingat bahwa pisang tidak boleh menjadi satu-satunya makanan untuk anak. Pemberian pisang harus dibarengi dengan asupan nutrisi lainnya untuk memastikan kebutuhan gizi anak terpenuhi secara seimbang.
"Jadi kalau hanya pisang saja, dari segi komposisi tidak memadai, dari asupan juga tidak memadai. Jadi tidak bisa hanya pisang saja," kata Dr. Titis.
Bagi orang tua yang berpikir untuk memberikan pisang kepada bayi yang berusia di bawah 6 bulan, sebaiknya berpikir ulang. Pemberian pisang pada usia ini sangat tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan anak tersedak bahkan menyumbat saluran cerna. Bayi di bawah usia 6 bulan disarankan hanya mengonsumsi asupan dalam bentuk cair agar mudah dicerna dan tidak mengakibatkan risiko kesehatan yang serius.