Batasi Konsumsi Gula pada 1000 Hari Pertama, Bisa Bantu Turunkan Risiko Diabetes di Masa Mendatang
Pembatasan konsumsi gula yang ketat dari orangtua pada periode emas pertumbuhan anak sangat penting untuk cegah diabetes di masa mendatang.
Mengatur pola makan yang sehat sejak awal kehidupan seorang anak ternyata bisa memberikan dampak signifikan terhadap kesehatannya di masa depan. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa membatasi konsumsi gula selama 1000 hari pertama kehidupan—dimulai sejak masa kehamilan hingga usia dua tahun—dapat menurunkan risiko diabetes hingga 35 persen dan hipertensi sebesar 20 persen di kemudian hari.
Dilansir dari Medical Daily, temuan ini menggarisbawahi pentingnya peran orangtua dalam menjaga asupan gula bagi anak sejak dini untuk mencegah berbagai penyakit kronis yang dapat membayangi hidup mereka.
-
Bagaimana cara membatasi konsumsi gula untuk anak? Membatasi konsumsi gula pada anak-anak adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan dan tumbuh kembang mereka. Berikut beberapa cara efektif untuk membatasi konsumsi gula pada anak-anak: 1. Pilih Makanan yang Bernutrisi Tinggi 2. Baca Label Makanan 3. Pilih Susu Rendah Gula 4. Batasi Minuman Manis 5. Buat Makanan Sendiri 6. Jadikan Makanan Manis Sebagai Hadiah 7. Pengenalan Gula Alami 8. Membiasakan Anak Mengonsumsi Berbagai Sumber Karbohidrat 9. Menggunakan Porsi yang Tepat
-
Kenapa batas konsumsi gula untuk anak harus diperhatikan? Menerapkan batas konsumsi gula yang tepat bukan hanya tentang menghindari gigi berlubang atau obesitas. Ini adalah langkah penting untuk memastikan anak-anak tumbuh sehat dan mendapatkan nutrisi yang tepat untuk perkembangan mereka.
-
Bagaimana cara ibu hamil anak kembar menjaga kesehatan? Dokter KSM Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Dr. Med. Damar Prasmusinto, SpOG, Subsp.K.Fm, memberikan beberapa kiat penting untuk ibu yang mengandung anak kembar agar tetap sehat selama masa kehamilan.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan rambut anak selain dengan makanan? Kebiasaan ini mungkin terbilang sederhana namun dapat merusak rambut anak. Berikut adalah beberapa kebiasaan yang perlu dihindari: 1. Sering KeramasKeramas memang penting untuk menjaga kebersihan rambut, namun jika terlalu sering, kebiasaan ini justru bisa merusak rambut serta menyebabkan kulit kepala gatal dan kering. Terlalu sering keramas juga bisa menghilangkan pelembap alami rambut. 2. Jarang KeramasSebaliknya, jarang keramas juga dapat merusak rambut. Jika tidak keramas secara teratur, kulit kepala dapat menjadi berminyak, yang dapat menyebabkan ketombe dan membuat rambut lebih lengket. 3. Mengeringkan Rambut dengan Pengering RambutMengeringkan rambut dengan pengering rambut atau mencatok rambut bisa memicu kebotakan dini. Penggunaan alat-alat ini dapat membuat rambut semakin rontok dan rapuh. Sebaiknya, keringkan rambut dengan bantuan kipas atau angin alami. 4. Menyisir Rambut Saat BasahMenyisir atau menata rambut saat basah bisa merusak rambut. Pada saat basah, rambut cenderung meregang, dan jika disisir, kutikula rambut dapat rusak. Oleh karena itu, sebaiknya sisir rambut setelah rambut kering. 5. Tidur dengan Rambut BasahTidur dengan rambut yang masih basah dapat menyebabkan rambut rapuh dan mudah kering. Rambut basah terlalu lama dapat menyebabkan hygral fatigue, yaitu rambut kehilangan lapisan terluar akibat batang rambut terlalu lembap. Efeknya, rambut pun rapuh dan mudah kering. 6. Tidur dengan HairsprayMembiarkan hairspray semalaman juga merusak rambut. Hairspray dapat mengeringkan batang rambut dan menggumpal di kulit kepala, menyebabkan gatal, ketombe, hingga rambut rontok. Sebaiknya, membersihkan hairspray segera setelah penataan rambut. 7. Mengikat Rambut Saat TidurMengikat rambut saat tidur juga dapat merusak rambut. Mengikat rambut terlalu ketat dapat menyebabkan rambut patah atau rontok, serta membuat kulit kepala gatal.
-
Bagaimana cara menjaga gizi anak agar tetap baik? Menjaga Pola Makan Harian Pastikan anak selalu makan tepat waktu dan mengonsumsi beragam jenis makanan. Makanan seimbang memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Memberikan aneka jenis makanan yang beragam setiap harinya merupakan cara untuk melengkapi seluruh kebutuhan nutrisi anak.
-
Berapa batas konsumsi gula yang dianjurkan untuk anak? American Heart Association merekomendasikan bahwa anak-anak tidak boleh mengonsumsi lebih dari 6 sendok teh gula tambahan per hari. Sedangkan berdasarkan informasi dari Kementrian Kesehatan RI, konsumsi gula pada anak 1–3 tahun maksimalnya adalah 25 gram atau setara dengan 3–4 sendok teh.
Mengapa 1000 Hari Pertama Sangat Penting?
1000 hari pertama kehidupan, yang dimulai sejak proses kehamilan hingga anak berusia dua tahun, dikenal sebagai periode krusial dalam perkembangan tubuh dan otak. Menurut para peneliti, asupan nutrisi yang baik selama periode ini tidak hanya menentukan pertumbuhan optimal anak, tetapi juga berpengaruh besar pada kesehatan jangka panjang. Dengan menekan konsumsi gula pada masa-masa awal ini, potensi terjadinya gangguan metabolisme, seperti diabetes dan hipertensi, dapat ditekan.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science ini memberikan bukti yang kuat tentang dampak positif pengurangan gula terhadap kesehatan anak. Melalui evaluasi data kesehatan dari UK Biobank, peneliti menemukan bahwa individu yang terpapar dengan kondisi rendah gula pada 1000 hari pertama kehidupan mereka, memiliki risiko yang jauh lebih rendah untuk mengidap penyakit kronis di masa dewasa.
Dampak Pengurangan Gula pada Periode Awal Kehidupan
Penelitian ini menemukan bahwa “mengurangi asupan gula selama periode kritis awal kehidupan dapat menurunkan risiko diabetes hingga 35% dan risiko hipertensi sebesar 20%.” Peneliti menggunakan data dari UK Biobank untuk membandingkan kesehatan orang dewasa yang lahir sebelum dan sesudah pembatasan gula selama masa Perang Dunia II.
Mereka mendapati bahwa individu yang tumbuh dalam lingkungan dengan keterbatasan gula pada awal kehidupannya memiliki tingkat kesehatan yang lebih baik dibandingkan mereka yang lahir setelah pembatasan gula dicabut.
Pengaruh Gula Sejak Masa Kehamilan hingga Anak Usia Dua Tahun
Penelitian juga menunjukkan bahwa pembatasan gula sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun berperan penting dalam menurunkan risiko penyakit metabolik di masa depan. Bahkan, manfaatnya lebih optimal bila anak terus membatasi konsumsi gula hingga memasuki usia dini, dengan rata-rata konsumsi gula tidak lebih dari 8 sendok teh atau sekitar 40 gram per hari.
- Konsumsi Minuman Manis Berlebih Bisa Sebabkan Obesitas, Ini Penjelasan Ahli Gizi
- Bisa Buat Kadar Gula Meningkat, Penderita Diabetes Disarankan Tidak Makan Buah Berlebihan
- Benarkah Konsumsi Minuman Kemasan Bisa Timbulkan Penyakit Ginjal pada Anak Bahkan Hingga Cuci Darah?
- Ini Batas Konsumsi Gula Setiap Hari untuk Cegah Diabetes
Para peneliti mencatat bahwa konsumsi gula yang berlebihan pada masa awal kehidupan dapat memicu peradangan dan resistensi insulin yang meningkatkan risiko diabetes. Hal ini terutama berbahaya jika terjadi saat tubuh sedang dalam masa perkembangan kritis. “Dengan membatasi gula selama 1000 hari pertama, kita memberikan kesempatan bagi tubuh anak untuk tumbuh dan berkembang dengan kondisi metabolisme yang lebih sehat,” ujar Tadeja Gracner, salah satu penulis studi tersebut, dalam siaran persnya.
Manfaat Unik dari Batas Gula di Masa Perang
Perang Dunia II memberikan kondisi unik di mana gula terbatas akibat kebijakan penjatahan yang diberlakukan. Ketika pembatasan ini berakhir pada September 1953, konsumsi gula pun melonjak drastis, yang memberikan peneliti kesempatan untuk melihat perbedaan kesehatan jangka panjang antara mereka yang lahir saat gula masih langka dan mereka yang lahir setelahnya.
Gracner menambahkan, “Penjatahan gula selama masa perang memberi kami kesempatan untuk melihat dampak alami dari pembatasan gula terhadap kesehatan dalam jangka panjang. Ini sulit ditemukan dalam konteks penelitian pada masa sekarang.”
Langkah Awal untuk Orangtua dalam Membatasi Gula
Penelitian ini memberikan dorongan kuat bagi orangtua untuk lebih memperhatikan asupan gula sejak masa kehamilan dan tahun-tahun awal kehidupan anak mereka. Membatasi asupan gula tidak hanya melibatkan pemilihan makanan yang tepat, tetapi juga memperhatikan asupan harian yang sesuai dengan kebutuhan anak.
Menghindari makanan olahan dan minuman manis serta memilih makanan alami yang kaya nutrisi dapat menjadi langkah awal yang baik. Menurut penelitian ini, memilih makanan rendah gula bukan hanya tentang menghindari obesitas atau gigi berlubang, tetapi juga membantu mencegah risiko penyakit serius seperti diabetes dan hipertensi di masa depan.
Masa 1000 hari pertama kehidupan seorang anak adalah periode yang sangat menentukan kesehatan mereka sepanjang hayat. Membatasi konsumsi gula pada masa ini memberikan manfaat besar bagi kesehatan metabolik mereka dan dapat menurunkan risiko penyakit kronis di masa mendatang.