Begini Cara Ibu Pekerja agar Bisa Memberi ASI Eksklusif bagi Buah Hati
Bagi ibu pekerja, pemberian ASI eksklusif tetap mungkin dilakukan dengan sejumlah cara ini.
Pemberian ASI eksklusif adalah hal yang sangat penting bagi perkembangan bayi, dan tantangan tersendiri bagi ibu yang bekerja. Banyak ibu merasa khawatir dan cemas tentang bagaimana mereka dapat memberikan ASI eksklusif sambil tetap memenuhi tanggung jawab pekerjaan. Namun, dengan persiapan yang baik dan dukungan yang tepat, hal ini bisa diwujudkan.
Konselor laktasi, dr. Yulia Muliaty, menekankan pentingnya mencari ilmu sebagai langkah pertama untuk berhasil memberikan ASI eksklusif, terutama bagi ibu yang bekerja.
-
Bagaimana air purba itu diuji? Pada 2016, tim geolog yang bekerja di tambang Kanada menemukan air mengalir yang, setelah diuji, ternyata berusia lebih dari 2,6 miliar tahun.
-
Apa itu kutu air? Kutu air dapat dikenal juga sebagai tinea pedis atau athlete’s foot. Ini merupakan suatu infeksi jamur menular yang umumnya muncul di kulit kaki. Terutama pada sela-sela jari-jari kaki.
-
Bagaimana payudara ibu menyusui berubah? Produksi ASI dimulai bahkan sebelum pasokan ASI lengkap, biasanya dua hingga empat hari setelah melahirkan. Pada tahap ini, beberapa ibu mengalami masa pembengkakan ketika payudara terasa sangat penuh dan tidak nyaman. Namun, ini biasanya berlangsung singkat dan membaik dalam 48 hingga 72 jam.
-
Apa yang dimaksud dengan air? Pengertian air adalah suatu zat yang tersusun dari unsur kimia hidrogen dan oksigen dan berada dalam bentuk gas, cair, dan padat.
-
Apa itu Air Terjun Putri Malu? Air Terjun Putri Malu jadi salah satu daya tarik wisata alam yang berada di Kampung Juku Batu, Kecamatan Banjit, Kabupaten Way Kanan, Lampung. Tidak hanya menghadirkan air terjun yang megah, tetapi kondisi alam di sini masih terjaga dengan baik.
-
Kapan air liur anjing dianggap najis? Air liur anjing tergolong sebagai najis berat atau mughaladhah, yang artinya harus dibersihkan dengan cara yang khusus agar suci kembali.
"Pertama yang harus dilakukan adalah cari ilmunya. Karena kekhawatiran itu muncul dari kurangnya ilmu," ujar Yulia dilansir dari Antara. Pengetahuan ini dapat diperoleh melalui berbagai cara, termasuk berkonsultasi dengan konselor laktasi atau menghadiri kelas-kelas persiapan menyusui yang tersedia.
Dengan pengetahuan yang memadai, ibu akan lebih percaya diri dan mampu menghadapi berbagai tantangan dalam proses menyusui. Pengetahuan ini juga akan membantu ibu untuk tidak mudah tergoda untuk menggantikan ASI dengan susu formula atau metode lain yang kurang mendukung perkembangan bayi.
Persiapan Sejak Awal dan Melibatkan Orang Lain
Yulia juga menegaskan bahwa persiapan untuk menyusui tidak bisa dilakukan secara mendadak. Idealnya, persiapan ini sudah dimulai bahkan sebelum ibu melahirkan. Selain mempersiapkan diri sendiri, ibu juga perlu melibatkan orang lain dalam proses ini, terutama calon pengasuh anak.
"Sebab, pemahaman tentang pemberian ASI eksklusif tak hanya harus dipahami oleh ibu saja. Seluruh pihak harus memahami agar bisa membantu dan memberi dukungan," jelas Yulia.
Hal ini sangat penting karena keberhasilan menyusui tidak hanya bergantung pada ibu dan bayi, tetapi juga pada dukungan dari lingkungan sekitar. Dengan adanya pemahaman yang sama di antara seluruh anggota keluarga dan pengasuh, proses menyusui akan lebih lancar dan ibu akan merasa lebih tenang.
- Dulu Kerja di Indosiar, Wanita Ini Kini Tinggal di Tengah Hutan Demi Rawat Suami Sakit Komplikasi
- Kerja jadi Pelayan Bakso di Jeddah, TKI ini Gajinya Fantastis Disebut Setara dengan Manajer di Indonesia
- Gawat, 6.000 Buruh di Pabrik Baja dan Minyak Terancam Kena PHK
- Bolos Kerja 70 Hari, Hakim Pengadilan Tinggi Medan Dipecat
Peran Ayah dalam Proses Menyusui
Peran ayah dalam proses menyusui juga tidak kalah pentingnya. Meskipun menyusui adalah proses yang dilakukan oleh ibu dan bayi, namun dukungan dari ayah dapat sangat membantu. Yulia menjelaskan bahwa hormon oksitosin, yang berperan penting dalam produksi ASI, sangat bergantung pada kenyamanan dan kondisi mental ibu.
"Proses menyusui merupakan hal yang dijalani bersama," tegasnya.
Ayah dapat membantu dengan menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman bagi ibu, serta turut berperan dalam merawat bayi, sehingga ibu dapat lebih fokus dan tenang saat menyusui. Dukungan emosional dari ayah juga dapat membantu ibu mengatasi stres, yang sering kali menjadi penghambat dalam proses menyusui.
Persiapan Fisik dan Lingkungan yang Mendukung
Selain mempersiapkan mental dan pengetahuan, ibu juga perlu mempersiapkan perlengkapan yang mendukung proses menyusui. Misalnya, ibu bisa membeli pompa ASI yang berkualitas, kantong penyimpanan ASI, dan cooler bag untuk menyimpan ASI perah saat berada di kantor. Dengan perlengkapan yang memadai, ibu bisa lebih mudah memenuhi kebutuhan ASI eksklusif untuk bayinya meskipun harus kembali bekerja.
Yulia juga menyarankan agar ibu sudah menentukan siapa yang akan didelegasikan untuk membantu proses menyusui sebelum melahirkan. Hal ini penting karena "hormon-hormon muncul bukan hanya dari makanan tapi juga dari kondisi mental yang baik," tambahnya.
Dengan persiapan yang matang, ibu bisa lebih fokus pada tugas menyusui tanpa harus khawatir tentang hal-hal teknis lainnya.