Bisa Dialami Sejak Masih Anak-anak, Waspadai Penyebab Diabetes Anak
Pada anak, kondisi diabetes mungkin saja terjadi karena sejumlah kondisi yang perlu diwaspadai.
Pada anak, kondisi diabetes mungkin saja terjadi karena sejumlah kondisi yang perlu diwaspadai.
-
Bagaimana cara mengontrol diabetes tipe 2 pada anak? Dokter menyarankan pengaturan pola makan dan olahraga untuk mengontrol kondisi diabetes tipe 2 pada anak maupun remaja.
-
Apa tanda-tanda diabetes tipe 1 pada anak? Beberapa gejala yang harus diperhatikan meliputi peningkatan frekuensi buang air kecil, rasa haus yang sering, kecenderungan cepat lapar, penurunan berat badan, kelelahan, dan rentan terhadap infeksi yang berulang.
-
Kapan diabetes bisa didiagnosis pada anak-anak? Biasanya didiagnosis pada anak-anak dan dewasa muda, tetapi dapat berkembang pada usia berapa pun.
-
Bagaimana cara menangani diabetes tipe 1 agar anak bisa tumbuh normal? Meskipun diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah, namun dengan penanganan yang baik, anak-anak bisa tumbuh dan menjalani kehidupan mereka seperti anak-anak sehat pada umumnya.
-
Siapa yang harus diwaspadai terkait diabetes tipe 1 pada anak? Dokter spesialis anak dari divisi endokrinologi di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, dr. Ghaisani Fadiana, Sp.A (K), memperingatkan orang tua untuk memperhatikan tanda-tanda diabetes tipe 1 pada anak, terutama jika anak sering mengompol dan cepat lapar.
-
Bagaimana cara mencegah diabetes di usia muda? Jaga Berat Badan Tetap Ideal: hal ini penting karena obesitas menjadi pemicu remaja terkena diabetes tipe 2.
Bisa Dialami Sejak Masih Anak-anak, Waspadai Penyebab Diabetes Anak
Diabetes mellitus, kondisi yang ditandai dengan tingginya kadar gula atau glukosa dalam darah secara terus-menerus, bukan hanya penyakit orang dewasa. Faktanya, diabetes juga dapat menyerang anak-anak dan remaja.
Memahami dua tipe diabetes yang paling umum pada anak, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2, penting untuk membantu orang tua dalam mengenali gejala dan mencari pengobatan yang tepat.
Diabetes Tipe 1: Serangan Sistem Kekebalan Tubuh
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso Sp.A(K), menjelaskan bahwa diabetes tipe 1 pada anak berbeda dengan orang dewasa.
"Pada anak-anak, diabetes tipe 1 walaupun dia tidak banyak minum pemanis buatan, atau makan karbohidrat biasa saja, dia tidak bisa memetabolisme karbohidrat, jadi perlu suntik insulin," ungkapnya.
Diabetes tipe 1 terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel penghasil insulin di pankreas. Hal ini menyebabkan produksi insulin menjadi rendah atau bahkan tidak ada sama sekali. Tanpa insulin, glukosa terakumulasi dalam aliran darah dan tidak dapat digunakan tubuh untuk menghasilkan energi.
Diabetes Tipe 2: Gaya Hidup Tidak Sehat Menjadi Faktor Utama
Sedangkan diabetes tipe 2 pada anak-anak lebih banyak berhubungan dengan gaya hidup tidak sehat. "Salah satu faktor utamanya karena banyak minum dengan pemanis buatan, terutama high fruktosa syrup, ini gula sirup yang banyak dipakai di minuman soft drink," kata dokter Piprim.
Kebiasaan mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi seperti makanan olahan juga dapat menyebabkan hiperglikemia (kadar gula darah tinggi).
Dokter Piprim menyampaikan bahwa diabetes tipe 2, yang lebih banyak terjadi akibat pola hidup tidak sehat, masih bisa diperbaiki sesuai dengan derajat keparahannya.
"Pada diabetes tipe 2 fase awal bisa dikontrol dengan memodifikasi gaya hidup agar lebih sehat. Olahraga, mengatur pola makan, kalau sudah remaja bisa dengan intermittent fasting... Intinya gaya hidup yang sehat itu bisa membalikkan diabetes di awal-awal," katanya.
Gejala dan Ciri-ciri Diabetes pada Anak
Anak yang mengalami diabetes tipe 1 umumnya cenderung kurus, sedangkan anak yang menderita diabetes tipe 2 biasanya gemuk atau obesitas. "Hampir 80 persen anak-anak diabetes tipe 2 adalah obesitas," kata dokter Piprim.
Beberapa gejala umum diabetes pada anak yang perlu diwaspadai orang tua, antara lain:
Sering haus dan buang air kecil
Nafsu makan meningkat namun berat badan menurun
Mudah lelah
Penglihatan kabur
Luka yang sulit sembuh
Dokter Piprim menjelaskan bahwa ada pemeriksaan untuk mengetahui tingkat produksi insulin yang bisa dilakukan untuk mengecek status diabetes pada anak.
"Ada pemeriksaan C-peptide untuk memeriksa apakah insulinnya masih diproduksi atau tidak. Jadi, anak diabetes C-peptidenya negatif, insulin negatif, berarti tipe 1. Tapi, kalau C-peptidenya masih positif, insulinnya masih ada, dia tipe 2," ia memaparkan.
Penanganan diabetes pada anak harus dilakukan dengan tepat sesuai dengan tipenya. Anak dengan diabetes tipe 1 perlu mendapat terapi insulin seumur hidup. Dokter akan mengajarkan cara pemberian obat suntik dan dosisnya.
Sedangkan anak dengan diabetes tipe 2 tidak memerlukan injeksi insulin, tetapi harus menjalani perubahan gaya hidup drastis. Orang tua perlu membantu anak dalam mengatur pola makan dan melakukan olahraga secara rutin untuk mengontrol kondisinya.