Bisakah Konsumsi Teh Tawar Jadi Pelindung bagi Diri Kita dari Masalah Kolesterol?
Sama seperti air hangat, banyak orang menganggap teh hangat jadi obat dari berbagai masalah kesehatan termasuk kolesterol. Benarkah faktanya?
Teh adalah minuman yang telah menjadi bagian dari tradisi banyak budaya di seluruh dunia, tidak hanya karena rasanya yang menenangkan tetapi juga manfaat kesehatannya. Teh sendiri merupakan minuman yang jadi favorit bagi banyak orang Indonesia. Walau begitu, teh tawar tentu dianggap lebih superior dibanding teh manis karena kandungan sehat di dalamnya,
Salah satu pertanyaan yang kerap muncul adalah, apakah teh tawar bisa membantu melindungi kita dari masalah kolesterol? Sebuah penelitian ilmiah menunjukkan potensi teh, terutama teh hijau dan teh hitam, dalam mengurangi risiko kolesterol tinggi dan meningkatkan kesehatan jantung.
-
Apa itu kolesterol? Dilansir dari situs Halodoc, kolesterol adalah lemak yang diproduksi tubuh dan bisa juga berasal dari makanan hewani. Senyawa tersebut memiliki peran membantu tubuh memproduksi vitamin D, sejumlah hormon dan asam empedu untuk mencerna lemak.
-
Bagaimana cara teh herbal membantu menurunkan kolesterol? Campuran bahan alami yang digunakan dalam pembuatan teh herbal dipilih secara khusus karena kemampuannya dalam menurunkan kadar kolesterol LDL.
-
Kenapa teh herbal bisa membantu menurunkan kolesterol? Teh herbal telah lama dikenal sebagai minuman yang memberikan banyak manfaat bagi kesehatan, termasuk dalam membantu menurunkan kolesterol tinggi.
-
Bagaimana cara agar kolesterol tetap terjaga? Berikut beberapa cara mengendalikan kadar kolesterol dilansir dari Mayo Clinic:Mengonsumsi makanan yang rendah akan garam, dan mengonsumsi lebih banyak buah-buahan dan sayuran.Menjaga berat badan tetap ideal karena obesitas merupakan salah satu faktor risiko hiperkolesterolemia terbesar.Berhenti merokok, karena merokok membuat kolesterol jahat menjadi lebih mudah mentempel pada dinding arteri.Berolahraga secara rutin setidaknya selama 30 menit.Membatasi konsumsi minuman beralkohol, karena alkohol meningkatkan trigliserida dan kolesterol dalam darah.
Teh dan Kolesterol: Apa Hubungannya?
Kolesterol, terutama kolesterol LDL (low-density lipoprotein), dikenal sebagai faktor risiko utama penyakit kardiovaskular. Sebaliknya, kolesterol HDL (high-density lipoprotein) dianggap bermanfaat karena membantu mengangkut kolesterol jahat dari arteri ke hati untuk diolah dan dikeluarkan dari tubuh.
Senyawa aktif dalam teh, seperti katekin dalam teh hijau dan theaflavin dalam teh hitam, berkontribusi besar pada efek pelindungnya terhadap kolesterol. Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition, konsumsi teh secara rutin dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL tanpa memengaruhi kolesterol HDL.
Beberapa penelitian mendukung klaim bahwa teh memiliki efek positif terhadap kadar kolesterol. Salah satu studi di China yang melibatkan lebih dari 1.000 orang menemukan bahwa konsumsi teh hijau secara rutin dapat menurunkan kadar kolesterol total dan LDL secara signifikan.
Penelitian lain yang diterbitkan di American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi tiga cangkir teh hitam setiap hari selama 12 minggu mengalami penurunan kadar LDL hingga 11%. Para peneliti menyimpulkan bahwa kandungan theaflavin dalam teh hitam berperan penting dalam manfaat ini.
Teh hijau dan teh hitam sama-sama mengandung antioksidan kuat yang membantu mencegah oksidasi kolesterol LDL, proses yang dapat memicu pembentukan plak di arteri.
- Cara Lawan Masalah Kolesterol dengan Teh Tawar Hangat, Ini Hal yang Perlu Diketahui
- Konsumsi Air Putih Hangat Sebagai Minuman Penurun Kolesterol, Begini Caranya
- Pengidap Kolesterol Tinggi, Haruskah Menghindari Telur dan Susu?
- 4 Cara dan Anjuran Minum Teh Ini Bisa Turunkan Kadar Kolesterol Secara Cepat
Teh Tawar Lebih Baik dari Teh Manis
Ketika berbicara tentang teh sebagai bagian dari gaya hidup sehat, penting untuk memperhatikan bagaimana teh tersebut dikonsumsi. Menambahkan gula atau susu ke dalam teh dapat mengurangi manfaatnya. Gula tambahan, misalnya, dapat meningkatkan risiko resistensi insulin dan obesitas, dua faktor yang berkontribusi terhadap kolesterol tinggi.
Teh tawar, di sisi lain, memberikan manfaat murni tanpa tambahan kalori atau bahan yang berpotensi merusak keseimbangan nutrisi tubuh. Jika Anda serius ingin memanfaatkan teh untuk kesehatan jantung, minumlah tanpa gula atau bahan tambahan lainnya.
Jenis Teh dan Manfaatnya
Teh Hijau
Teh hijau adalah jenis teh yang paling sering dikaitkan dengan manfaat kesehatan, termasuk pengurangan kolesterol. Kandungan katekin, seperti epigallocatechin gallate (EGCG), telah terbukti membantu menurunkan kolesterol LDL dan meningkatkan kadar HDL.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of the American Dietetic Association menemukan bahwa konsumsi teh hijau selama 12 minggu dapat menurunkan kadar LDL hingga 16%.
Teh Hitam
Teh hitam memiliki kandungan theaflavin, antioksidan yang terbentuk selama proses fermentasi daun teh. Senyawa ini telah terbukti membantu menurunkan kadar kolesterol LDL dan total kolesterol.
Teh Oolong
Teh oolong, yang berada di antara teh hijau dan teh hitam dalam hal proses fermentasi, juga memiliki manfaat menurunkan kolesterol. Penelitian menunjukkan bahwa teh oolong dapat meningkatkan metabolisme lipid dan membantu menurunkan kadar lemak tubuh.
Teh Herbal
Meskipun tidak mengandung katekin atau theaflavin, beberapa teh herbal seperti teh rooibos dan teh dandelion memiliki sifat anti-inflamasi dan detoksifikasi yang mendukung kesehatan jantung.
Cara Memaksimalkan Manfaat Teh
Agar manfaat teh terhadap kolesterol terasa optimal, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Pilih teh berkualitas: Gunakan teh daun utuh atau teh celup berkualitas tinggi tanpa tambahan perisa buatan.
Konsumsi secara rutin: Minum 2–3 cangkir teh tawar setiap hari untuk hasil yang maksimal.
Hindari gula dan susu: Minumlah teh tanpa tambahan apapun untuk menjaga khasiatnya.
Selain itu, konsumsi teh harus menjadi bagian dari pola hidup sehat secara keseluruhan, termasuk mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara rutin, dan menghindari kebiasaan merokok.
Meskipun teh memiliki banyak manfaat, konsumsi berlebihan juga dapat menimbulkan efek samping. Kandungan kafein dalam teh hitam dan teh hijau, misalnya, dapat menyebabkan insomnia, gelisah, atau gangguan pencernaan jika diminum dalam jumlah berlebihan.
Selain itu, beberapa orang mungkin lebih sensitif terhadap tanin dalam teh, yang dapat mengurangi penyerapan zat besi. Oleh karena itu, penting untuk tidak minum teh terlalu dekat dengan waktu makan, terutama jika Anda memiliki risiko anemia.