Bisakah Mencegah Diabetes Diturunkan dari Keluarga? Begini Sejumlah Langkah Pencegahannya
Diabetes yang diturunkan dalam keluarga bisa dihindari dengan pola makan yang sehat, kebiasaan keluarga yang baik, dan nutrigenomik.
Diabetes adalah salah satu penyakit yang umum dijumpai di masyarakat dan sering kali dianggap sepenuhnya dipengaruhi oleh faktor genetik. Banyak orang beranggapan bahwa jika orang tua menderita diabetes, maka anak-anak mereka juga akan mengalami hal yang sama. Namun, menurut dr. Christopher Andrian, M.Gizi, SpGK, seorang Dokter Gizi di Siloam Hospitals TB Simatupang, pandangan ini tidak sepenuhnya akurat. Meskipun faktor genetik dapat meningkatkan risiko diabetes, hal tersebut bukanlah satu-satunya faktor penentu. "Memang ada peningkatan risiko sebesar 20 persen lebih tinggi bagi anak yang orang tuanya mengidap diabetes," ungkap Christopher. Yang lebih penting untuk diperhatikan adalah bagaimana seseorang mengelola gaya hidup dan perilakunya, yang dapat membantu mencegah atau bahkan menunda timbulnya diabetes meskipun ada faktor keturunan.
Bagaimana Cara Mencegah Penyakit Diabetes?
Faktor gaya hidup memiliki peranan yang sangat signifikan dalam pencegahan penyakit diabetes. Salah satu contoh yang umum terjadi dalam keluarga adalah kebiasaan sarapan dengan minuman manis seperti teh manis. Kebiasaan ini dapat membentuk pola makan anak sejak usia dini, yang dapat meningkatkan risiko diabetes di masa depan. Oleh karena itu, melakukan perubahan dalam gaya hidup, seperti mengurangi asupan gula dan memperbaiki pola makan, sangatlah penting untuk mencegah diabetes.
-
Kenapa mengenali gejala dini diabetes penting? "Kita harus mengenali secara dini diabetes supaya kita tahu sejak dini, tidak menunggu skrining. Harus tahu tanda-tanda. Ada dua yakni gejala akut yang terjadi mendadak dan gejala kronis," terang Soebagijo dilansir dari Antara.
-
Kenapa camilan sehat penting untuk penderita diabetes? Mengutip everydayhealth, makan camilan sehat saat diabetes bisa membantu mengatasi rasa lapar dan mencegah makan berlebihan.
-
Apa saja sayuran yang baik untuk mengelola diabetes? Sayuran bukan hanya pilihan yang sehat untuk semua orang, tetapi juga sangat berguna bagi mereka yang memiliki diabetes. Sayuran mengandung berbagai nutrisi penting, serat, dan senyawa bioaktif yang dapat membantu menjaga gula darah tetap terkendali, mencegah komplikasi, dan meningkatkan kualitas hidup.
-
Apa yang meningkatkan risiko diabetes? Ketika orang begadang, dia akan makan lebih banyak, namun pada malam hari tidak banyak aktivitas yang dapat dilakukan. Dalam jangka panjang, perubahan-perubahan pola hidup seperti ini bisa menyebabkan seorang lebih mudah terkena diabetes
-
Kenapa penting untuk menjaga kesehatan diri bagi penderita diabetes melitus? Pasalnya, ternyata diabetes melitus merupakan salah satu penyakit yang bisa memicu komplikasi serius, lho! Jadi, penting untuk selalu waspada dan aware dengan berbagai kondisi yang terjadi pada tubuh penderita diabetes melitus.
-
Kenapa Pradiabetes berbahaya? Meskipun kadar gula darah pradiabetes belum cukup tinggi untuk diklasifikasikan sebagai diabetes tipe 2, kondisi ini bisa berubah menjadi berbahaya jika tidak ditangani.
Nutrigenomik
Perkembangan ilmu pengetahuan di bidang nutrisi saat ini memungkinkan kita untuk mengevaluasi faktor risiko genetik yang kita miliki. "Sekarang faktor risiko genetik itu kita bisa cek, melalui sebuah pendekatan yang disebut nutrigenomik," kata Christopher. Nutrigenomik merupakan suatu disiplin ilmu yang mengkaji hubungan antara nutrisi dan genetika, sehingga kita dapat lebih awal mengetahui potensi risiko terhadap berbagai penyakit, seperti diabetes, kadar kolesterol tinggi, serta serangan jantung. Dengan pemahaman yang lebih mendalam mengenai faktor risiko dan penerapan perubahan gaya hidup yang tepat, diharapkan kita dapat mencegah atau setidaknya mengurangi kemungkinan terkena diabetes meskipun terdapat pengaruh faktor genetik. Oleh karena itu, meskipun faktor keturunan dapat meningkatkan risiko, upaya pencegahan melalui pola hidup sehat tetap sangat mungkin dilakukan.
Makanan yang Sebaiknya Dihindari
Penderita diabetes perlu lebih berhati-hati dalam memilih makanan agar kadar gula darah tetap terjaga. Christopher menjelaskan bahwa karbohidrat sederhana merupakan musuh utama yang harus dibatasi dengan ketat. "Karbohidrat simpel adalah jenis karbohidrat yang sangat mudah diserap tubuh, sehingga dapat langsung meningkatkan kadar gula darah. Contohnya adalah minuman manis, kue, dan berbagai jenis makanan pencuci mulut seperti cake," ujarnya saat diwawancarai oleh Health Liputan6.com. Dia juga menambahkan bahwa tingkat toleransi terhadap pembatasan makanan ini dapat bervariasi pada setiap individu. "Ada yang berhasil membatasi asupan dengan baik, ada juga yang kurang berhasil. Namun, jika mungkin, menghentikan konsumsi makanan tinggi karbohidrat sederhana secara total akan memberikan dampak yang jauh lebih baik bagi kesehatan," tambahnya.
Christopher merekomendasikan agar penderita diabetes meningkatkan asupan makanan yang kaya serat, seperti sayuran, buah-buahan rendah gula, dan biji-bijian utuh. Makanan yang kaya serat ini tidak hanya membantu mengendalikan kadar gula darah, tetapi juga memberikan rasa kenyang yang lebih lama. Dengan demikian, penderita diabetes dapat mengelola kondisi mereka dengan lebih baik dan menjaga kesehatan secara keseluruhan. Mengganti makanan tinggi karbohidrat sederhana dengan pilihan yang lebih sehat adalah langkah penting untuk mencapai keseimbangan yang diperlukan dalam pola makan mereka.
Buah-buahan yang Sebaiknya Dihindari Penderita Diabetes
Penderita diabetes sering kali bertanya-tanya mengenai jenis buah yang aman untuk dikonsumsi. Untuk menjawab pertanyaan ini, Christopher menjelaskan bahwa kunci utama bukan hanya terletak pada jenis buah, melainkan juga pada jumlah atau porsi yang diambil. "Kalau kita bicara tentang buah, memang ada buah yang memiliki indeks glikemik tinggi dan rendah," ungkapnya. Indeks glikemik sendiri adalah ukuran yang menunjukkan seberapa cepat makanan dapat meningkatkan kadar gula darah. Misalnya, buah-buahan seperti mangga dan semangka tergolong dalam kategori yang memiliki indeks glikemik tinggi. Namun, hal ini tidak berarti bahwa penderita diabetes harus sepenuhnya menghindari buah-buahan tersebut. "Yang penting adalah porsinya," tambah Christopher.
Contohnya, semangka yang memiliki indeks glikemik tinggi tetap dapat dikonsumsi dengan aman jika porsinya dibatasi sekitar 100 gram. Dalam porsi tersebut, menurut Christopher, efeknya terhadap kadar gula darah hampir setara dengan mengonsumsi satu buah apel utuh. Hal ini dikarenakan jumlah yang kecil menghasilkan glycemic load yang rendah, sehingga dampaknya terhadap gula darah lebih terkontrol. Selain itu, cara konsumsi juga sangat penting untuk diperhatikan. Christopher menekankan agar buah sebaiknya dikunyah dengan baik, bukan dijus. "Kalau buah dijus, bentuknya berubah menjadi cair, dan ini bisa meningkatkan risiko lonjakan gula darah yang lebih besar," katanya. Proses mengunyah ini membantu memperlambat penyerapan gula, sehingga lebih aman bagi penderita diabetes.