Cara Mendidik Anak Tanpa Merusak Masa Depan, Hindari 5 Kesalahan Ini
Menurut Richard Weaver, the spoiled child syndrome menciptakan perilaku anak yang egois, tidak dewasa, dan tantrum jika keinginannya tidak terpenuhi.
Pakar pendidikan Assoc. Prof. Dr. Susanto. MA menekankan pentingnya menghindari memanjakan anak. Anak manja rentan mengalami hambatan kematangan, membuatnya sulit beradaptasi dengan kehidupan nyata.
Cara Mendidik Anak Tanpa Merusak Masa Depan, Hindari 5 Kesalahan Ini
"Ketergantungan pada orang lain merupakan pantangan bagi kesuksesan," ujar Susanto seperti dikutip dari Liputan6.com. Oleh karena itu, mengajarkan kemandirian perlu menjadi fokus dalam mendidik anak.
-
Bagaimana cara mentahnik bayi? Dalam Kitab Fathul Baari disebutkan, tahnik adalah praktik memberikan sesuatu yang manis dengan cara mengunyahnya terlebih dahulu, kemudian dimasukkan ke mulut bayi lalu dioleskan sedikit ke langit-langit mulutnya.
-
Bagaimana cara mendidik anak sulung agar bisa menjadi contoh baik? Berikan tugas atau pekerjaan rumah tangga yang sesuai dengan usia mereka. Hal ini membantu mereka merasa diakui dan memberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan kemandirian.
-
Bagaimana cara mengeringkan bulu anak kucing yang baru tercebur? Jangan tunggu sampai kering sendiri, segera keringkan bulu anak kucing yang baru tercebur.Gunakan handuk untuk mengeringkan bulu anak kucing.
-
Bagaimana cara menurunkan demam anak? Jika demam tetap tinggi, langkah selanjutnya adalah melakukan kompres dengan air hangat.
-
Bagaimana cara gondongan menyebar pada anak? Cara penularan gondongan pada anak juga tidak berbeda, yaitu melalui kontak dengan cairan dari mulut, hidung, atau tenggorokan saat anak yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara. Virus ini juga bisa hidup di permukaan seperti gagang pintu, peralatan makan, dan gelas minum yang kemudian disentuh oleh orang lain.
-
Gimana cara mendongeng yang baik untuk anak? Seiring dengan pertumbuhan anak, orangtua dapat terus mendongeng dan mengadaptasikan cerita sesuai dengan tingkat perkembangan dan minat anak.
1. Memanjakan Anak: Sindrom yang Membahayakan Masa Depan
Menurut Richard Weaver, the spoiled child syndrome menciptakan perilaku anak yang egois, tidak dewasa, dan tantrum jika keinginannya tidak terpenuhi.
Anak manja cenderung tidak dapat menunda keinginan dan memanipulasi untuk memperoleh apa yang diinginkan. Dalam hal ini, orangtua memiliki peran penting untuk mendorong anak berperilaku sesuai usianya.
2. Selalu Mengatur Anak: Stimulasi dan Panduan Lebih Baik dari Kontrol
Hindari kecenderungan selalu mengatur anak. Meskipun aturan perlu dijelaskan, terlalu banyak pengaturan dapat membentuk pribadi yang tidak kreatif dan kurang inovatif.
Orangtua perlu merangkul ide, gagasan, dan cita-cita anak, serta memberikan motivasi saat diperlukan.
Pola pengasuhan yang terlalu ketat dapat menghasilkan generasi yang mudah marah dan sulit berkembang secara pribadi. Orangtua harus menjadi pembimbing yang memberikan dukungan saat anak menghadapi hambatan, bukan mengontrol seluruh aspek kehidupannya.
3. Menyalahkan Anak: Hargai Proses, Bukan Hanya Hasilnya
Menyalahkan anak adalah kesalahan yang perlu dihindari. Setiap anak unik, dan mereka melalui proses belajar di setiap tahap perkembangan.
- 5 Penyebab Anak Sering Tantrum dan Cara Bijak Menghadapinya, Orang Tua Wajib Tahu!
- Overparenting Mungkin Terjadi saat Mengasuh Anak, Ketahui Ciri-ciri serta Akibatnya pada Anak
- Penyebab Hiperaktif ADHD yang Bisa Diderita Anak, Waspadai Gejala Sejak Dini
- Mengapa Sindiran ke Anak Bisa Jadi Kesalahan Parenting yang Berdampak Buruk bagi Perkembangan
Orangtua perlu mengajak anak untuk merefleksi, bukan menyalahkan.
Menggunakan kesalahan sebagai pelajaran berharga akan membantu anak tumbuh sebagai pribadi yang lebih dewasa dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Genius Islamic School Kota Depok menyoroti pentingnya mengajarkan kemandirian sesuai usia anak. Setiap tahapan perkembangan memiliki pelajaran yang berharga.
4. Tak Ajarkan Kemandirian Sesuai Usia Anak: Modal Berharga untuk Kesuksesan
Mengajarkan anak untuk menyiapkan baju sekolah, buku, atau tugas sekolah, serta membiasakan membuang sampah pada tempatnya, adalah langkah awal menuju kemandirian.
Ketidakmampuan mengajarkan kemandirian sesuai tahapan usia dapat menghambat kesuksesan anak.
Anak yang terlalu sering mendapatkan sesuatu dengan mudah tanpa perjuangan rentan menyerah di hadapan kesulitan.
Oleh karena itu, membiasakan anak untuk berusaha dan mandiri adalah investasi dalam masa depannya.
5. Menggunakan Kalimat yang Memicu Emosi Negatif: Bangun Emosi Positif untuk Masa Depan yang Cerah
Hindari penggunaan kalimat yang dapat menimbulkan emosi negatif pada anak. Emosi positif pada usia anak dapat membentuk kepribadian yang positif dan siap bersaing di dunia luar.
Menghindari kalimat yang menimbulkan emosi negatif adalah kunci untuk membangun pondasi kuat menuju kesuksesan di masa depan. Emosi positif pada masa kecil akan membantu anak beradaptasi dengan dunia baru dan menjadi pribadi yang tangguh.
Mendidik anak adalah tugas besar yang memerlukan perhatian dan kesadaran.Hindari kelima kesalahan di atas agar anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, kreatif, dan siap menghadapi tantangan hidup.
Dengan memahami peran orangtua dalam membentuk masa depan anak, kita dapat memberikan kontribusi positif untuk generasi mendatang.