Cara Sederhana Nikmati Makanan Sehat Tanpa Garam Berlebih, Gunakan Bahan Ini
Mengonsumsi garam secara berlebihan bisa berbahaya untuk kesehatan. Ini cara yang bisa digunakan.
Konsumsi garam yang berlebihan telah lama diidentifikasi sebagai salah satu penyebab utama berbagai masalah kesehatan, seperti hipertensi, penyakit jantung, dan stroke. Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), batas asupan natrium dari garam yang disarankan adalah maksimal 2.000 miligram per hari.
Sayangnya, konsumsi garam di banyak negara, termasuk Indonesia, sering kali melebihi batas ini. Kebiasaan menambahkan garam dalam masakan atau memilih makanan olahan dan siap saji membuat banyak orang tanpa sadar mengonsumsi garam lebih dari yang direkomendasikan.
-
Bagaimana MSG dapat membantu diet rendah garam? Dengan menggantikan sebagian garam dengan MSG, asupan natrium dapat dikurangi tanpa mengorbankan cita rasa.
-
Apa yang dimaksud dengan MSG? Monosodium Glutamate (MSG) hadir sebagai solusi praktis yang menawarkan kelezatan tanpa menambah kadar natrium secara berlebihan.
-
Kapan sebaiknya menggunakan garam laut sebagai pengganti MSG? Garam ini cocok menjadi pengganti MSG karena dapat memperkuat cita rasa masakan tanpa menjadikannya terlalu asin.
-
Bagaimana cara menambahkan rasa gurih pada makanan tanpa menggunakan MSG? Garam dan gula merupakan penyedap alami yang tidak kalah dari MSG. Gula berfungsi untuk menyeimbangkan rasa asin dan asam dalam masakan, sedangkan garam memperkuat cita rasanya.
-
Bagaimana cara mengurangi konsumsi garam? Sekitar 75 hingga 80 persen konsumsi garam umumnya berasal dari makanan olahan dan makanan yang disajikan di luar rumah. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengawasi konsumsinya.
-
Mengapa MSG dirasa aman untuk dikonsumsi? Seringkali, MSG menjadi topik kontroversial. Namun, berbagai studi dan badan kesehatan internasional menyatakan bahwa MSG aman digunakan dalam batas yang disarankan.
Untuk membantu masyarakat mengurangi konsumsi garam tanpa harus mengorbankan cita rasa makanan, ahli gizi dan peneliti pola makan sehat Leony Susan memperkenalkan penggunaan monosodium glutamate (MSG) sebagai solusi efektif.
Dalam sebuah pernyataan di Jakarta seperti dikutip dari ANTAR, ia menyatakan bahwa MSG memiliki potensi untuk menjaga kelezatan makanan tanpa kandungan natrium yang tinggi. "MSG telah lama digunakan sebagai penambah rasa umami, yang dapat meningkatkan cita rasa makanan tanpa perlu menambah banyak garam," kata Leony.
Bahaya Konsumsi Garam Berlebih
Tingginya asupan garam dalam makanan dapat menimbulkan berbagai dampak kesehatan serius. Bagi masyarakat modern, asupan natrium yang berlebihan semakin menjadi perhatian, terutama karena banyak yang tidak menyadari bahwa sumber garam tidak hanya berasal dari garam dapur yang ditambahkan saat memasak.
"Banyak masyarakat tidak menyadari bahwa garam berlebih tidak hanya berasal dari garam yang ditambahkan sendiri, tetapi juga dari makanan olahan dan siap saji," ungkap Leony. Oleh karena itu, mengurangi konsumsi garam merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan dalam jangka panjang.
Mengapa MSG Menjadi Alternatif Tepat?
eony menjelaskan bahwa rasa umami yang dihasilkan MSG memungkinkan orang untuk mengurangi asupan natrium tanpa harus mengorbankan kualitas rasa makanan. MSG mengandung natrium yang jauh lebih rendah dibandingkan garam biasa. Sementara garam meja mengandung sekitar 39 persen natrium, MSG hanya mengandung sekitar 12 persen natrium. Dengan demikian, MSG dapat mengurangi kebutuhan garam dalam masakan hingga 30-40 persen.
- 7 Makanan yang Mengandung Lemak Sehat yang Bermanfaat Luar Biasa bagi Kesehatan
- Deretan Makanan Sehat yang Ternyata Khasiatnya Tidak Luar Biasa Seperti yang Digembor-gemborkan
- Jangan Dianggap Remeh, ini Dampak Buruk Sering Sarapan Makanan Pedas Setiap Hari
- 15 Jenis Garam serta Manfaatnya untuk Kesehatan dan Kecantikan
Misalnya, dalam masakan seperti sup, MSG dapat digunakan sebagai pengganti sebagian garam tanpa mengurangi cita rasa. "Misalnya saat memasak sup, MSG dapat digunakan untuk menggantikan sebagian garam, sehingga rasa tetap enak dengan kandungan natrium yang lebih rendah," ujarnya. Dengan menggunakan MSG, masyarakat bisa mendapatkan masakan yang tetap lezat tetapi lebih aman untuk kesehatan.
Manfaat Penggunaan MSG bagi Kesehatan
Penggunaan MSG bukan hanya soal mempertahankan cita rasa, tetapi juga memiliki dampak positif bagi kesehatan. Mengurangi asupan natrium dalam makanan sangat penting, terutama bagi individu yang berisiko mengalami hipertensi atau masalah jantung. Leony menyampaikan bahwa dalam jangka panjang, mengurangi garam dengan bantuan MSG dapat membawa manfaat kesehatan yang signifikan.
Selain itu, kekhawatiran yang selama ini ada tentang efek samping MSG, seperti sindrom restoran China, telah dibantah oleh berbagai penelitian ilmiah. Berbagai studi menunjukkan bahwa MSG aman dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, sehingga penggunaannya sebagai alternatif garam dapat menjadi langkah praktis dalam mencapai pola makan yang lebih sehat.
Langkah Praktis untuk Pola Makan Lebih Sehat
Leony menambahkan bahwa penggunaan MSG adalah cara yang konkret dan mudah untuk membantu masyarakat menikmati makanan sehat tanpa harus mengorbankan rasa. "Mengurangi garam bukan berarti harus mengorbankan rasa. Dengan MSG, kita bisa mendapatkan rasa yang kaya dengan lebih sedikit natrium. Ini adalah langkah cerdas untuk kesehatan jangka panjang,” jelasnya.
Mengingat besarnya dampak negatif dari konsumsi garam berlebih, penggunaan MSG sebagai alternatif dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin hidup sehat tanpa kehilangan kenikmatan makanan. Menjaga kadar natrium dalam tubuh sangat penting, dan melalui langkah sederhana ini, kita dapat mulai membiasakan diri dengan pola makan yang lebih sehat.