Cegah Disabilitas Bawaan pada Anak, Ibu Hamil Sebaiknya Tak Lakukan Perjalanan ke Negara yang Sedang Ada Wabah
Wabah penyakit dapat membahayakan ibu hamil dan janin jika tertular saat hamil, termasuk memicu disabilitas bawaan.
Disabilitas bawaan pada anak dapat terjadi jika ibu terpapar wabah yang sedang menyebar. Dalam hal ini, dokter spesialis kandungan dari Amerika Serikat, Kristen Ekman, MD, merekomendasikan agar ibu hamil menghindari perjalanan ke negara-negara yang mengalami wabah.
"Sebelum berangkat, penting untuk memeriksa lokasi wisata untuk memastikan apakah tempat tersebut terjangkit penyakit yang sedang aktif, seperti Zika dan COVID-19," ungkap Ekman, seperti yang dilansir oleh *Cleveland Clinic*, Rabu (11/9/2024).
-
Kenapa menjahit dianggap berbahaya bagi ibu hamil? Dalam larangan tersebut diungkapkan bahwa menjahit saat hamil dapat menyebabkan bayi lahir cacat atau mengalami bibir sumbing. Mengerikan, bukan? Namun, apakah benar demikian?
-
Kapan mual dan muntah biasanya dialami ibu hamil? Mual dan muntah sebenarnya kondisi yang umum terjadi pada kehamilan trimester pertama.
-
Bagaimana cara sholat bagi ibu hamil yang tidak bisa berdiri? Allah SWT telah meringankan kewajiban shalat ini bila hamba-Nya tidak mampu dengan berdiri, maka shalatlah dengan duduk. Apabila duduk juga tidak bisa, maka sholatlah dengan keadaan terbaring.
-
Siapa saja ibu hamil yang rentan mengalami mual dan muntah berlebihan? Selain disebabkan oleh faktor hormonal, ada juga beberapa kondisi pada ibu hamil yang rentan mengalami mual dan muntah berlebihan. Misalnya pada perempuan yang menjalani kehamilan pertama, hamil anak perempuan atau kembar, punya riwayat hiperemesis gravidarum, obesitas saat hamil, atau mengalami hamil anggur.
-
Kenapa mimpi keguguran bisa terjadi pada ibu hamil? Ada banyak alasan untuk menjadi stres selama kehamilan. Sebagai contoh, perasaan prihatin tentang kesehatan dan kesejahteraan bayi, sehingga menyebabkan masalah gangguan tidur dan pikiran menjadi negatif.
-
Kenapa ibu hamil rentan mengalami wasir? Selama kehamilan, pertumbuhan janin menyebabkan peningkatan tekanan pada daerah panggul. Hal ini bisa membuat pembuluh darah di daerah tersebut menjadi lebih terbebani dan memicu munculnya wasir.
Wabah penyakit bisa menjadi ancaman bagi ibu hamil dan janin jika mereka terinfeksi selama kehamilan. "Virus Zika dapat menular melalui gigitan nyamuk atau melalui hubungan seksual. Ini adalah kondisi serius yang dapat menyebabkan disabilitas bawaan seperti mikrosefali, yang berpotensi mengurangi harapan hidup anak Anda." tambah Ekman.
Jika ibu hamil perlu melakukan perjalanan ke daerah yang terkena wabah, disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis mengenai langkah-langkah pencegahan penyakit. Selain itu, penting untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk dengan menggunakan obat nyamuk dan menutupi kulit.
Selain mempertimbangkan risiko wabah, ibu hamil yang akan terbang juga harus memperhatikan beberapa faktor lain untuk menjaga kesehatan kehamilan, antara lain:
Usia Kehamilan
Waktu yang paling tepat untuk bepergian selama masa kehamilan adalah pada trimester kedua. Pada periode ini, ibu hamil biasanya merasa lebih sehat dibandingkan dengan trimester lainnya. Selain itu, risiko terjadinya komplikasi juga lebih rendah pada trimester kedua. Pada fase ini, rasa mual yang sering dialami pada beberapa bulan pertama kehamilan kemungkinan besar sudah berkurang.
Perhatikan Kondisi Kesehatan
Aspek selanjutnya yang harus diperhatikan oleh ibu hamil sebelum melakukan perjalanan adalah keadaan kesehatan. Ibu hamil disarankan untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan dan membahas segala kondisi medis yang mungkin dimiliki.
- Kakak Adik Disabilitas di Purworejo Jadi Korban Pencabulan, Ini Penjelasan Polisi
- Momen Haru Anak Korban Bom Surabaya Lolos jadi Polwan, Ucap Syukur Sambil Peluk dan Cium Sang Ayah
- Sakit Hati Tiga Kali Gagal Nikah Karena Diselingkuhi, Pria Ini Nikahi Wanita Disabilitas 'Alhamdulillah Bahagia'
- Ada Ibu Hamil Tapi Dibiarkan Berdiri, Perempuan Ini Tunjukkan Sikap Tidak Acuh Orang Sekitar yang Bikin Geram
Ekman menjelaskan bahwa ibu hamil mungkin perlu mengubah rencana perjalanan jika mereka mengalami kondisi medis tertentu, seperti:
- Anemia
- Diabetes gestasional
- Tekanan darah tinggi.
"Apabila Anda memiliki penyakit yang sudah ada sebelumnya, sangat penting untuk membawa catatan medis Anda atau memastikan Anda dapat mengaksesnya secara daring," tambah Ekman.
Siaga Akan Bahaya Melahirkan Sebelum Waktunya
Ibu yang sedang hamil juga harus memikirkan kemungkinan melahirkan lebih awal. Risiko kelahiran prematur dapat meningkat bagi ibu yang mengandung bayi kembar, kembar tiga, atau lebih.
"Oleh karena itu, penting untuk mendiskusikan dengan dokter Anda mengenai waktu yang paling tepat untuk melakukan perjalanan." "Dokter Anda mungkin akan merekomendasikan agar Anda tetap berada di dekat rumah," jelas Ekman.
Konsultasi dengan Dokter Sebelum Memulai Perjalanan
Kristen Ekman menyatakan bahwa secara umum, perjalanan selama masa kehamilan dianggap aman. Namun, penting bagi ibu hamil untuk selalu berkonsultasi dengan dokter kandungan sebelum memesan tiket perjalanan. "Umumnya, semakin mendekati tanggal persalinan, semakin baik Anda untuk tetap di rumah," ungkap Ekman.
"Banyak maskapai penerbangan memiliki batasan bagi penumpang hamil yang ingin terbang pada bulan terakhir kehamilan," tambahnya.
Dengan kata lain, sebagian besar wanita hamil dapat melakukan perjalanan dengan pesawat dengan aman. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada kondisi medis yang berpotensi menimbulkan komplikasi selama penerbangan.
"Pada penerbangan yang lebih panjang, Anda mungkin perlu berdiri dan meregangkan kaki untuk mencegah pembekuan darah. Ingatlah, tentu saja, bahwa segala sesuatu bisa terjadi kapan saja," tutupnya.