Demi Kesehatan Jantung, Ini Jam Tidur yang Paling Ideal
Jam tidur yang kita miliki bisa sangat memengaruhi dan menetukan kondisi kesehatan kita. Penelitian terbaru mengungkap bahwa jam tidur ini ternyata juga memiliki pengaruh terhadap risiko penyakit jantung.
Jam tidur yang kita miliki bisa sangat memengaruhi dan menetukan kondisi kesehatan kita. Penelitian terbaru mengungkap bahwa jam tidur ini ternyata juga memiliki pengaruh terhadap risiko penyakit jantung.
Dilansir dari Medical Xpress, hasil penelitian ini telah dipublikasikan pada jurnal European Heart Journal—Digital Health. Berdasar penelitian, diketahui bahwa seseorang yang tidur antara jam 10 hingga 11 malam memiliki risiko penyakit jantung yang lebih rendah dibanding mereka yang tidur lebih awal atau lebih malam.
-
Apa yang diungkapkan penelitian terbaru tentang risiko penyakit jantung? Penelitian ini mengungkapkan hubungan signifikan antara stres di lingkungan kerja dan kesehatan jantung.
-
Apa yang ditemukan oleh penelitian terbaru tentang gagal jantung? Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa tes darah bisa menjadi cara untuk mengidentifikasi gagal jantung.
-
Bagaimana cara camilan sehat untuk penderita penyakit jantung membantu menjaga kesehatan jantung? Camilan sehat untuk penderita sakit jantung biasanya mengandung serat, protein, lemak sehat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang dapat membantu menjaga kesehatan pembuluh darah, kolesterol, tekanan darah, dan peradangan pada jantung.
-
Mengapa camilan sehat penting bagi penderita penyakit jantung? Oleh karena itu, penderita sakit jantung harus memperhatikan asupan makanan mereka, terutama camilan yang sering dikonsumsi di antara waktu makan utama.
-
Mengapa jengkol bisa mencegah penyakit jantung? Alasannya adalah karena jengkol memiliki kandungan vitamin yang bisa membantu memperlancar peredaran darah. sumbatan akibat plak yang menempel pada pembuluh darah yang hilang akan memperlancar peredaran darah.
-
Bagaimana cara mencegah penyakit jantung pada anak muda? Mencegah lebih baik dari pada mengobati," ujarnya, sembari mengingatkan pentingnya olahraga rutin, pola makan sehat, istirahat yang cukup, serta menjauhi kebiasaan merokok.
"Tubuh memiliki jam tubuh internal 24 jam bernama ritme sirkadian yang membantu mengatur fungsi fisik dan mental," terang Dr. David Plans, peneliti dari Univerisity of Exeter.
"Hasil penelitian menunjukkan jam tidur yang lebih awal atau lebih lambat mungkin mengganggu jam tubuh dengan dampak besar terhadap kesehatan kardiovaskular," sambungnya.
Penelitian dilakukan terhadap 88.026 orang yang direkrut pada tahun 2006 dan 2010. Usia rata-rata partisipan adalah 61 tahun dengan 58 persen resonden berjenis kelamin perempuan.
Data penelitian dikumpulkan dalam tujuh hari dengan menggunakan akselerometer yang digunakan di pergelangan tangan. Pastisipan juga diminta melakukan asesmen serta menjawab kuisioner yang dibagikan.
Peneliti kemudian menganalisis hubungan antara jam tidur serta kejadian kardiovaskular setelah menyesuaikan usia, jenis kelamin, durasi tidur, jam tidur tak teratur, waktu tidur, kebiasaan merokok, indeks massa tubuh, diabetes, tekanan darah, kolesterol, serta status sosioekonomi. Berdasar data diketahui bahwa jumlah penyakit jantung paling rendah pada mereka yang tidur antara jam 10 hingga 11 malam.
Lewat Tengah Malam Merupakan Waktu Tidur Paling Berbahaya
"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa waktu optimal untuk tidur dalam siklus tubuh 24 jam dan dampak yang bisa muncul pada kesehatan," jelas Dr. Plans.
"Waktu paling berbahaya adalah lepas tengah malam terutama karena hal ini menurunkan peluang seseorang memperoleh cahaya matahari pagi yang mengatur ulang jam tubuh," sambungnya.
Dari penelitian tersebut diketahui bahwa dampak ini paling parah dialami oleh wanita. Dampak bertambahnya usia ini juga dialami secara lebih berat oleh wanita. Walau begitu, dr. Plans belum dapat memperkirakan secara pasti mengapa hal inin terjadi.
"Walau hasil temuan tidak menunjukkan sebab akibat, namun waktu tidur telah menjadi salah satu penyebab faktor risiko serangan jantung, terpisah dari sejumlah faktor lain serta karakteristik tidur," jelas Dr. Plans.
"Jika hasil temuan kami terkonfirmasi pada penelitian lain, waktu tidur dan kebersihan tidur bisa merupakan cara murah dalam menurunkan risiko penyakit jantung masyarakat," Harapnya.
(mdk/RWP)