Gaya Hidup Sehat Bisa Jadi Jurus Tangkal Muncul dan Kambuhnya Kanker
Peneraapan gaya hidup sehat bisa menjadi jalan untuk menjaga kebugaran dan mencegah sejumlah penyakit berbahaya termasuk kanker.
Peneraapan gaya hidup sehat bisa menjadi jalan untuk menjaga kebugaran dan mencegah sejumlah penyakit berbahaya termasuk kanker.
-
Apa saja makanan yang bisa digunakan untuk mencegah kanker? Di antaranya wortel, tomat, alpukat hingga labu.
-
Bagaimana cara mencegah kanker? Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker, antara lain: Mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, menghindari rokok dan minuman beralkohol, melakukan deteksi dini, melakukan vaksinasi, dan mengurangi paparan sinar matahari.
-
Sayuran apa saja yang dapat membantu mencegah kanker? Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi beberapa jenis sayuran untuk mencegah kanker yang perlu Anda konsumsi rutin.
-
Bagaimana gaya hidup tidak sehat bisa menyebabkan kanker? Kanker dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dan salah satunya bisa berasal dari gaya hidup tidak sehat.Meski berakibat buruk, namun nyatanya, masih banyak orang yang mengadopsi gaya hidup tidak sehat ini. Dan tentu saja, gaya hidup ini harus segera diubah untuk meminimalisir munculnya masalah kesehatan di masa depan.
-
Apa saja gaya hidup yang bisa meningkatkan risiko terkena kanker? Beberapa gaya hidup yang bisa meningkatkan risiko kanker adalah: Tidak berolahraga secara teratur. Olahraga dapat membantu menjaga berat badan ideal, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mengurangi peradangan. Tidak berolahraga dapat menyebabkan obesitas, yang merupakan faktor risiko untuk beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara, usus besar, dan rahim.Terpapar sinar ultraviolet (UV) secara berlebihan. Sinar UV dari matahari atau sumber buatan, seperti lampu solarium, dapat merusak DNA sel kulit dan menyebabkan mutasi gen. Mutasi gen dapat memicu kanker kulit, seperti melanoma dan karsinoma sel basal. Mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Makanan yang tinggi lemak jenuh, gula, garam, dan bahan pengawet dapat meningkatkan risiko kanker. Makanan yang digoreng, diasap, atau diasinkan juga dapat mengandung zat karsinogenik, yaitu zat yang dapat merangsang pertumbuhan sel kanker. Sebaliknya, makanan yang kaya serat, antioksidan, dan fitonutrien, seperti buah-buahan dan sayuran, dapat membantu mencegah kanker. Mengonsumsi alkohol dalam jumlah banyak. Alkohol dapat merusak sel-sel hati, mulut, kerongkongan, tenggorokan, dan lambung. Alkohol juga dapat meningkatkan kadar estrogen, yang dapat memicu kanker payudara. Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker hati, pankreas, kolorektal, dan payudara. Merokok atau terpapar asap rokok. Rokok mengandung ribuan zat kimia berbahaya, termasuk nikotin, tar, dan karbon monoksida. Zat-zat ini dapat merusak DNA sel-sel paru-paru dan organ lain, serta menyebabkan peradangan kronis. Merokok atau terpapar asap rokok dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru, mulut, kerongkongan, pankreas, ginjal, dan kandung kemih.
-
Bagaimana cara mencegah kanker usus? Cara mencegah kanker usus adalah dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan melakukan pemeriksaan usus secara berkala. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kanker usus: Perbanyak konsumsi sayur, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Makanan-makanan ini kaya akan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang bisa membantu melindungi usus dari kerusakan sel dan peradangan. Serat juga bisa membantu membersihkan usus dari sisa makanan yang bisa menjadi sumber toksin.Batasi konsumsi daging merah, daging olahan, dan makanan yang dibakar. Makanan-makanan ini mengandung zat karsinogenik, yaitu zat yang bisa merusak DNA sel dan menyebabkan kanker. Daging merah juga bisa meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh, yang bisa merangsang pertumbuhan sel kanker. Berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol. Rokok dan alkohol juga mengandung zat karsinogenik yang bisa meningkatkan risiko kanker usus. Alkohol juga bisa mengganggu penyerapan folat, yaitu vitamin yang penting untuk menjaga kesehatan sel.Berolahraga secara rutin. Olahraga bisa membantu menjaga berat badan ideal, meningkatkan metabolisme, dan mengurangi peradangan di usus. Olahraga juga bisa merangsang gerakan usus, sehingga mencegah penumpukan sisa makanan di usus. Jalani skrining kanker usus secara berkala. Skrining kanker usus adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi adanya polip atau tumor di usus besar.Polip adalah benjolan yang bisa menjadi kanker jika tidak diangkat. Skrining kanker usus bisa dilakukan dengan kolonoskopi, sigmoidoskopi, tes darah samar, atau tes DNA tinja.
Gaya Hidup Sehat Bisa Jadi Jurus Tangkal Muncul dan Kambuhnya Kanker
Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), dr. Wiji Lestari, M.Gizi, Sp.GK(K), berbagi sejumlah tips untuk mencegah kanker dan mengurangi risiko rekurensi atau kekambuhan kanker melalui gaya hidup sehat.
“Pencegahan itu ada pencegahan kanker dan pencegahan rekurensi (kekambuhan) kanker dengan memperhatikan status gizi masing-masing,” kata Wiji beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Wiji menyoroti bahwa terkadang pasien kanker yang telah sembuh kurang memperhatikan status gizinya. Begitu pula dengan orang yang sehat namun belum didiagnosis kanker, mereka cenderung mengonsumsi makanan tanpa memperhatikan risikonya.
Oleh karena itu, Wiji menyarankan untuk selalu mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang untuk menjaga kesehatan tubuh. Dia juga menekankan pentingnya memantau berat badan agar tetap normal dan terhindar dari risiko obesitas.
“Obesitas itu menjadi risiko terjadinya kanker, misalnya kanker payudara, kanker endometrium, kanker esofagus. Kalau berat badan tidak dipantau, ini bisa meningkatkan risiko kanker-kanker tertentu,” kata Wiji.
Wiji juga menekankan untuk menghindari konsumsi agen karsinogenik, seperti alkohol, ikan asin, makanan mengandung aflatoksin, makanan berpengawet tinggi, dan makanan berkalori tinggi.
Untuk mengurangi risiko kanker, disarankan untuk membatasi konsumsi daging olahan sebanyak mungkin. Hindari memproses daging merah pada suhu tinggi karena suhu tinggi dapat menghasilkan senyawa berbahaya.
Selama proses pengolahan daging merah, hindari paparan langsung api dan proses memasak yang berkepanjangan. Wiji menyarankan untuk membuang bagian makanan yang gosong karena dapat mengandung senyawa karsinogenik.
“Daging merah yang diawetkan atau diolah dengan bahan tambahan yang banyak itu dilarang untuk pasien kanker dengan risiko malnutrisi atau sudah mengalami malnutrisi berat,” kata Wiji.
Bagi pasien kanker atau yang pernah menderita kanker, disarankan untuk tidak mengonsumsi daging merah lebih dari tiga porsi per minggu. Selain itu, batasi konsumsi daging olahan untuk mengurangi risiko kanker atau komplikasi penyakit kanker.
Terakhir, Wiji menyarankan untuk menjalani aktivitas fisik secara teratur dan menghindari gaya hidup yang kurang aktif. Aktivitas fisik yang cukup dapat membantu menjaga kesehatan tubuh dan mengurangi risiko kanker, selain menjaga pola makan yang sehat.
“Aktivitas fisik harus aktif agar tubuh lebih sehat dan terhindar dari risiko kanker, di samping menjaga pola makan sehat,” tutup Wiji.